Jangan membenciku

7.9K 396 28
                                    

Don't like don't read

Plaakk..!!!

Sebelah tangan Hinata masih menggantung di udara. Deru nafasnya memburu dengan cepat. Sedangkam kini, seorang pria bersurai Raven bermanik kelam. Tak lain adalah Sasuke, tunangannya. Mengelus pelan sebelah pipinya yang berdenyut panas.

Tamparan Hinata begitu keras. Membuat Sasuke terdiam dengan geraham yang mengerat.

"Beraninya kau..!!" Sasuke menggeram.

Plakkk...

Hinata menampar lagi sebelah pipi Sasuke. Manik kelam Sasuke menajam. Semakin marah dengan perlakuan Hinata.

"Aku tau kejadian pagi ini adalah ulahmu. Ada apa denganmu? Apa kau masih anak-anak? Setidaknya, berfikirlah sebelum bertindak."

Ucapan Hinata begitu dingin menusuk. Memarahi Sasuke yang kini terdiam marah. Entah datang darimana keberanian Hinata. Tapi, sikap Sasuke memang dirasa cukup keterlaluan.

Duakhh..

Benturan punggung yang keras Hinata terima. Bahunya sakit saat Sasuke kini mendorong, bahkan menekannya di tembok.

"Berani sekali kau menamparku, bahkan berbicara seperti itu." Bisik Sasuke sinis.

Hinata terdiam, namun fikirannya masih terkontrol. Dia harus tenang sekarang.

"Kau marah, dan akupun jauh lebih marah. Apa yang kau fikirkan? Dengan menyebar foto, apakah kau puas huh? Apa yang kau dapat dengan melakukan itu?" Tanya Hinata datar.

Sasuke terdiam. Sedikit mengendurkan tekanannya pada bahu Hinata. Dia mundur selangkah. Membuat Hinata bisa bernafas lega.

Tapi tak lama...

Sampai suara tawa Sasuke mulai menggema di atap sekolah. Tawa yang mengerikan dan juga datar.

'Dia Gila..!!' Batin Hinata benci.

Tawa Sasuke sedikit mereda. Menunduk dalam dengan melangkah ke arah Hinata.

Kedua tangannya mengukung pergerakan Hinata. Kepala Sasuke menunduk dan siap berbisik.

"Ya...aku menyukainya. Menyakiti tubuhmu.. memasukimu dengan kasar.. dan menyebarkannya. Membuatku semakin ingin menindasmu...!" Bisik Sasuke dingin.

Deg..deg..deg..

Jantung Hinata bertalu cepat. Rasa takut tiba-tiba menyertai fikirannya. 'Psikopat..!' Pikirnya.

Rasa syok bercampur takut membuatnya tak sadar. Bahwa kini Sasuke mengangkat dagunya dan mencumbu bibirnya. Mengulumnya lembut dan penuh tekanan. Hinata mematung kaku. Ciuman Sasuke terasa aneh. Tapi, remasan pada dadanya membuatnya tersadar.

Bugh..bugh..

Hinata memberontak. Memukul dada Sasuke yang sekarang menghimpitnya. Memberikan tekanan hingga sulit meraup udara. Sasuke menggeram kesal. Hinata dengan sifatnya membuatnya marah.

Hingga sebuah tepuk tangan terdengar. Hinata dan Sasuke pun menoleh. Menatap asal suara yang menganggu kegiatan mereka. Ralat...menganggu kegiatan Sasuke.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Survive or Leave 18+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang