Don't like don't read
●
●
●
Mobil Sport Sasuke terus membelah jalanan ibukota Tokyo. Manik kelamnya terus fokus ke depan tanpa menghiraukan keadaan Hinata yang masih setia menunduk."Kita mau kemana?" Tanya Hinata pelan.
Tak heran Hinata bertanya. Sedari tadi Sasuke terus saja menyetir tanpa arah tujuan. Kemungkinan perkiraan Hinata adalah sejam sejak waktu dia meninggalkan rumahnya. Heran dan juga gugup melanda fikirannya. Namun hatinya tak memungkiri bahwa ada secercah harapan tentang cintanya.
"...."
Tidak ada jawaban berarti lagi.
Hinata menghela nafas pendek. Merasa percuma jika berbicara pada Sasuke. Hinata pasti akan terabaikan lagi. Entah kenapa rasa sakit itu terus menyerangnya lagi. Membuatnya merasa ingin pulang dan tidur nyenyak daripada diabaikan seperti ini.
"Minumlah."
Sasuke menyodorkan sebuah botol minuman ke arah Hinata. Dengan wajah dingin dan juga datarnya Sasuke menatap Hinata.
"Terimakasih." Ucap Hinata tulus.
Hatinya sedikit menghangat akan perlakuan kecil Sasuke. Tanpa ada rasa heran dan juga curiga, Hinata meneguknya dengan perlahan. Cairan tanpa rasa itu meleleh langsung dalam tenggorokannya.
15 menit Sasuke menyetir ke tol yang sepi. Tujuannya kini telah berubah. Yakni ke arah Kota Yokohama. Dan keadaan Hinata saat ini telah tertidur pulas. Bahkan kini Sasuke terus saja mengeluarkan seringainya tanpa rasa takut.
"Halo jiisan, Hinata dan aku kini berlibur ke paris. Mungkin seminggu kami akan kembali. Maaf kami tidak mengabari paman terlebih dahulu." Ucap Sasuke santai.
"Hn, tolong jaga Hinata Sasuke." Pinta Hiashi tegas.
"Baiklah Jiisan. Aku akan menjaganya dengan ......baik....." Ucapan Sasuke memelan.
Tut..tut..tut..
Manik kelamnya berkilat saat melirik Hinata dengan tidur pulasnya.
"Aku akan menjaganya...menjaganya dengan sangattt.....baik." Desis Sasuke sinis.
●
●
Rasa dingin dan juga nyaman membuat Hinata ingin merenggangkan badannya yang terasa kaku. Aroma yang menguar di sepenjuru ruangan terasa seperti bau mint.
Maniknya mengerjap pelan. Menampilkan celah indah di dalam kelopaknya. Warna kelam yang yang mendominasi ruangan membuatnya menyerngitkan alisnya heran. Ingatan samar dengan Sasuke di dalam mobil membuatnya hampir melonjak karena mengingatnya.
"Akhh..!!!"
Hinata terpekik keras. Rasa perih dan juga panas membuatnya harus berteriak.
Tunggu..!!
Hinata tak dapat terduduk normal sekarang. Kedua tangannya kini terikat erat di sisi ranjang. Membuatnya pegal dan juga kesemutan.
"Upsss... kau sudah bangun Hyuga?"
Suara dingin dan juga datar menyapa pendengarannya. Mata Amethsyt nya mencari keberadaan asal suara tapi tetap tak dapat melihat.
Ctik...
Cahaya yang terpancar secara tiba-tiba menyerang retinanya. Maniknya bergulir mencari asal suara sekarang.
Bitch...
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive or Leave 18+ (Complete)
FanficSemua tokoh Naruto hanya milik M.K Warning...!!!18+ #Naruhina slight Sasuhina Hinata harus memilih, antara Sasuke yang notabene adalah tunangannya yang selingkuh dengan sahabatnya. Atau Naruto yang selalu ada untuknya bahkan mencintainya.