Pt.1 - orang asing

52 5 2
                                    

Kisah yang ingin di
bicarakan dan diperdengarkan
Menuntut untuk dilupakan

00O00

Aku tersentak kaget dan terbangun dari tidur, mataku berair dan jantungku terasa sangat sesak. Aku menyeka air mataku dengan selimut yang ku kenakan.

Kepalaku sedikit berdenyut, sambil memegang kepala, aku meraih ponsel yang berada tak jauh dari bantalku.

05.12 am. Itulah yang tertulis di layar ponsel ku kini. Aku berusaha bangkit dari tidurku dan berjalan kearah kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

Seperti biasa, aku berangkat sangat pagi agar tak berangkat bersamaan dengan adik dan kakak tiriku yang sangat menyebalkan itu. Ayahku menikahi ibu mereka 1 tahun yang lalu, tetapi aku masih tetap tidak bisa menerima mereka.

•••

🏫High school - Los Angeles

Dengan duduk bertopang dagu, aku -Annastasia O. Hawkins- seorang gadis biasa dengan kehidupan sederhana, sedang berusaha mendengar apapun yang di ucapkan Mr. Lee di depan kelas.

Mataku kini mulai panas melihat rumus kimia yang tertera jelas di papan tulis, pikiranku sekarang sedang berjalan-jalan entah kemana dan kefokusan untuk memperhatikan penjelasan Mr. Lee pun antara ada dan tiada.

Ingin rasanya membaringkan tubuhku walau sebentar saja, mengistirahatkan otakku yang mulai kelelahan.

Aku melihat arloji di pergelangan tangan kiriku sebentar dan kembali berusaha fokus kepada Mr. Lee yang sedang menjelaskan walau muridnya tak ada yang mendengarkannya.

Hari ini sangat membosankan. Sydney, sahabat ku satu-satunya tidak masuk sekolah ia masih sakit sejak kemarin.

Sepuluh menit lagi adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua murid di sekolah ini, tapi tidak denganku.

Of course! Aku tidak ingin pulang dan melihat mama dan saudara tiriku.

Aku menghela nafas, memang benar sepuluh menit lagi aku akan keluar dari kastil mengerikan ini. Tapi, setelah aku keluar dari kastil ini, penjara yang ku benci senantiasa menunggu. Penjara yang selalu membuatku sesak dan muak akan apa yang terjadi didalamnya. Keluar dari penjara itu adalah impian terbesarnya, tapi apalah daya impiannya itu adalah angan belaka.

Sebenarnya dulu rumahku bukanlah penjara bagiku. Dulu, aku sangat bahagia hidup berdua dengan ayahku saja. Sampai, Elena mama tiriku datang dalam kehidupan ayahku. Ia memang mencintai ayahku, tapi tidak denganku. Dan ditambah lagi dengan ayah yang jarang sekali pulang, ia kini terlalu sibuk dikantornya. Sekarang pun dia lagi dinas keluar kota.

Memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi, aku mengalihkan pandanganku ke arah jendela di sebelahku. Kepalaku mengadah sedikit ke atas untuk melihat langit yang kini mulai ditutupi dengan gumpalan-gumpalan awan hitam, yang semakin lama semakin banyak.

Hey! Dimana matahari?!

Untuk kedua kalinya aku menghela nafas, "tidakkah cukup untuk kehidupan yang rumit dan penjara sialan itu? dan kini apakah hujan akan menambah kesusahanku" pekikku dalam hati.

***

Bersama dengan murid lainnya yang ingin segera pulang, aku berjalan keluar sekolah sambil menenteng ransel di pundakku dengan malas. Aku semakin mengeratkan jaketku, disaat butir-butir air hujan mulai berjatuhan. Aku sangat membenci hujan dan awan kelabunya. Mereka menutupi matahari.

ANNASTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang