Pt.4 - aneh!

39 4 0
                                    

Entahlah! Hanya saja kini aku merasa nyaman berada di dekatmu dan terbiasa atas kehadiranmu

00O00

Kurasakan angin semilir membelai wajahku yang membuatku merinding karena kedinginan. Akupun mengeratkan selimutku lalu perlahan membuka mata, kulihat jendela yang tak jauh dariku terbuka, membuat gorden putih transparannya melambai-lambai.

Sinar matahari memang belum menampakkan diri, tapi cahayanya sudah terlihat. Mungkin ini masih pagi sekali, akupun memutuskan untuk kembali tidur.

Tapi.. tunggu, tunggu dulu. Seingatku terakhir kali aku sedang berada di jalanan.

Kemudian kilasan memori tentang kejadian-kejadian kemarin malam muncul dingatanku. Alex sialan!

Aku membuka mata dan langsung bangkit.

Aku membuka mata dan langsung bangkit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebentar... Aku dimana? Ini kamar siapa? Why am I here? Aku diculik? Jangan-jangan..
Aku langsung mengecek tubuh ku, oh god, thank you. Aku masih berbusana dengan lengkap. Tapi tunggu, ini bukan piyama ku!!

"Lo udah bangun?" Suara berat laki-laki terdengar dari pojok kamar.

Aku menoleh kearah sumber suara, lalu melotot tak percaya apa yang kulihat. "Aland?"

Ini manusia kenapa ada disini.

Aland bangkit dari sofa yang ia duduki lalu menghampiriku. Ia duduk dikasur kemudian mengulurkan tangannya mendekati wajahku. Aku yang kaget langsung menepis tangannya.

"mau ngapain kamu?!"

Ia hanya diam dan langsung memegang kedua tanganku erat hanya dengan menggunakan tangan kirinya. Tangan kanannya kemudian memegang jidatku agak lama.

"kamu ngapain sih?!" kataku sambil menjauhkan kepalaku dari tangannya. Dan ia hanya merespon dengan mata sinisnya, menatap tajam ke arahku. Wajahnya memperlihatkan bahwa keberadaanku sangat mengusiknya.

Tok!
Tok!

Suara ketukan dari pintu yang ada dihadapanku membuat Aland melepaskan kedua tanganku. Kemudian dua orang perempuan bercelemek masuk membawa nampan yang berisikan makanan yang sangat banyak dan juga susu.

"Ini sarapan lo"

Kedua orang itu menaruh meja kecil dipangkuanku lalu diatasnya disajikan beberapa roti, makanan berat dan satu gelas susu.

Setelah selesai, dua orang itu keluar dan langsung menuntup pintu. Otakku yang perlu waktu untuk berpikir ini membuatku hanya bisa melongo.

ANNASTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang