"Adel?" tegur seseorang.Adel membulatkan matanya melihat sosok yang memanggil namanya. Jantung Adel terasa berhenti berdetak melihat sosok itu kembali.
*
"Julian?"
Cowok yang dipanggil Julian itu kemudian keluar dari mobilnya dan berdiri tepat di depan Adel. Sosok tinggi dan putih itu kini menatap Adel dengan tatapan bingung.
"Adel, kamu ngapain disini?" tanya Julian.
"Harusnya aku yang nanya," sahut Adel.
"Hah?" Julian terlihat bingung.
"Kamu masih sama ya..." ucap Adel yang sukses membuat Julian menatapnya bingung.
"Sama begonya kayak dulu," lanjut Adel sinis.
Julian tersenyum kecut mendengar penuturan Adel barusan. Kasar memang, tetapi bukan Adel namanya jika tidak bersikap sesukanya. Julian sudah terbiasa dengan perkataan-perkataan Adel seperti barusan.
"Kamu ngapain disini? Mau ngasih tumpangan, kan? Ayo, aku telat nih!" kata Adel cepat sembari masuk kedalam mobil milik Julian tanpa dipersilakan lebih dahulu.
Julian hanya melongo melihat sikap Adel yang masih belum berubah sejak pertama kali dia mengenalnya. Gadis itu semakin menarik saja.
"Woy jangan bengong, cepetan!" seru Adel memaksa.
Julian tersadar kemudian masuk kedalam mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju tempat bersekolahnya dulu. Ya, Julian memang pernah bersekolah disana setahun yang lalu sebelum akhirnya ia memilih pindah ke London kemudian muncul tiba-tiba lagi di Jakarta.
Julian menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang sekolah Adel. Adel langsung keluar dari mobil Julian dan berlari menuju gerbang. Ia bahkan tidak mengucapkan terima kasih sama sekali kepada orang yang sudah berjasa mengantarkannya ke sekolah.
"Pak!!!" teriak Adel.
Seorang pria paruh baya dengan pakaian security langsung menghampiri Adel.
"Yaampun, telat lagi..." gumam security sambil geleng-geleng kepala.
"Bukain, pak..." rengek Adel dengan muka memelasnya agar security tadi merasa kasihan kepadanya.
"Gak bisa. Kan udah telat," tolak security itu.
"Pak, please... Sekali ini saja?" Adel kembali memohon masih dengan wajah memelasnya.
"Gak bisa, Adelia," sahut security itu.
Adel menghembuskan nafas gusar kemudian menghampiri mobil Julian.
"Gak bisa masuk, ya?" tanya Julian karena melihat Adel yang tampak lesu kembali ke mobilnya. Adel mengangguk lemah.
"Okay, sekarang kamu mau kemana?" tanya Julian lagi.
"Anterin aku ke kantor daddy, ya?" pinta Adel kemudian masuk kedalam mobil Julian.
Julian hanya mengangguk kemudian melajukan mobilnya menuju kantor milik orangtua Adel. Setibanya disana, Adel langsung menuju ruangan papanya yang berada dilantai paling atas diikuti oleh Julian.
Di depan ruangan Al, Adel disambut oleh sekretaris dari daddy nya dengan ramah.
"Nona Adel, tuan Lordham sedang ada tamu," kata sekretaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi dispiace (COMPLETE)
Romance"Cinta saja tidak bisa membuatku menjadi cantik. " Adelia Ginessa Lordham, Putri pertama pemilik kerajaan bisnis Ferdo group. Sejak kecil terbiasa hidup mewah membuatnya tumbuh menjadi gadis yang sombong, manja dan egois. Adnan Marvin Morales, soso...