A5

4.2K 251 40
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Maaf kalo banyak typo

Happy reading

Adel pergi bersama Julian ke sebuah restoran yang dulu sering mereka kunjungi saat masih bersama. Restoran ini tentu meninggalkan kesan yang mendalam bagi keduanya.

"Kamu mau mesan apa, Del?" tanya Julian.

"Seperti biasa," jawab Adel acuh tak acuh.

Julian mengangguk paham kemudian memesan makan untuknya dan Adel pada pelayan restoran tersebut. Julian sudah sangat hapal makanan apa yang sering dipesan oleh Adel di restoran ini.

"Kamu kenapa balik, Jul?" tanya Adel tiba-tiba.

"Why?" Bukannya menjawab, Julian justru bertanya balik.

"Kamu bilang kemarin kan gak bakal balik lagi kesini." terang Adel.

"Aku gak pernah bilang gitu, Del. Aku cuma bilang belum pasti aku bakal balik lagi kesini," Julian memperjelas statement yang diberikan.

"Cih..." Adel mendesis.

"Kenapa? Kamu masih belum move on, ya?" goda Julian sambil tersenyum.

"Move on? Emang kamu siapaku, Jul?" sahut Adel meremehkan. Julian kembali tersenyum.

"Your first love," jawab Julian mantap dan penuh percaya diri. Mungkin Julian tidak akan sepercaya diri itu jika mengetahui kebenaran soal Adel.

"Aku juga cinta pertamamu, kan?" sahut Adel tak mau kalah. Julian mengangguk.

"Del, maaf ya karena udah nyakitin kamu," kata Julian tiba-tiba mengganti topik pembicaraan. Julian bahkan kini menatap Adel dengan serius, berbeda seperti beberapa waktu barusan.

"Julian, basi banget deh kalau kamu minta maafnya sekarang," kata Adel sinis. "Harusnya dulu, sebelum kamu ninggalin aku."

"Del, kamu tau sendiri kan alasan aku pergi buat apa? Aku ngambil akselerasi itu biar kamu gak malu punya aku disisimu. Aku... lebih muda dari kamu. Posisi aku juga belum kuat, Del. Aku cuma mau jadi cowok yang pantas buat kamu," jelas Julian.

"Kamu tau apa yang bikin hubungan kita berantakan kayak gini padahal kita saling cinta? Itu karena kamu, Julian. Kamu gak punya cukup keberanian untuk memperjuangkan aku. Dan aku gak butuh cowok pengecut kayak kamu," balas Adel penuh penekanan. Matanya menatap tajam kearah Julian.

Julian terdiam. Jujur saja, hatinya sakit. Ia ingin Adel mengerti, tetapi Adel tetap bersikeras tidak mau mengerti alasannya meninggalkan Adel dulu. Atau mungkin ego mereka saja yang terlalu tinggi hingga menyebabkan hubungan mereka dulu berantakan.

"Adelia?"

Sebuah suara mengejutkan Adel dan juga Julian. Adel langsung menoleh kearah pemilik suara tersebut. Berdirilah disana Adnan bersama dengan 2 temannya, Vero dan Mario.

"Lu?" kaget Adel bukan main. Siapa yang tidak kaget melihat suami sendiri kini tengah berdiri dihadapan.

"Kenapa kamu disini?" tanya Adnan dengan ekspresinya yang datar. Ia menatap kearah Adel yang masih mengenakan seragam sekolahnya, tetapi berada di restoran. "Kamu gak sekolah, Del?"

"Dia siapa, Del? Kamu kenal?" Kini giliran Julian yang bertanya pada Adel.

SKAKMAT!

Adel bingung harus menjawab apa. Adel benar-benar bingung, ditambah lagi Adnan dan Julian menatapnya dengan tatapan yang tak biasa. Keduanya juga mempertanyakan status mereka masing-masing.

"Kamu bolos buat pacaran?" tanya Adnan dengan tatapan tajamnya.

"TIDAK!" Adel berusaha mengelak. Ia langsung berdiri dari tempatnya.

Mi dispiace (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang