part 17

1.2K 49 2
                                    

  Tiba-tiba pintu kamar terbuka  Menampakan sosok umi fariz didepan pintu kamar.
  "eeh umi ada apa?"tanya fariz."kamu udah siapkan?"umi kemudian masuk ke kamar dan duduk dipinggir tempat tidur fariz.fariz kemudian berdiri dan melipat sejadahnya lalu meletakannya disamping meja belajarnya.
  
  "umi fariz bingung umi"lirih fariz yang kini sedang berdiri didepan uminya.
"ada apa nak?kenapa kamu bingung cerita sama umi"fariz yang berdiri dihadapan uminya pun langsung tiba-tiba memeluk uminya.
"umi,,fariz nggak tau kenapa,fariz bingung"
"apa kamu menyukai perempuan lain?"tanya umi fariz sambil mengangkat wajah fariz yang terlihat sembab,
Ahini"kamu nangis riz?"umi fariz berkata sambil menahan tawa.
"eeng-nggak kok mi,ini kelilipan doang!"ucap fariz sambil mengusap matanya yang ternyata memang sembab.
"banyak alesan kamu!"umi berkata kemudian tertawa,"apa benar fariz suka sama perempuan lain?"tanya umi dengan penuh kelembutan.

Fariz sendiri bingung dengan apa yang ia rasakan,apa memang dia mencintai zahra atau hanya sekedar mengangumi dirinya? yang ia anggap cinta.kemudian fariz mulai mengungkapkan apa yang ia alami

"iy-iya! Mi fariz suka sama
perempuan lain!"
entah mengapa saat mengatakan itu dia merasa ada yang lain.apakah ini memang perasaan cinta?kenapa aku jadi bingung saat waktu untuk memilihmu atau dia?apakah kau punya peraasaan padaku?batinnya.

"siapa dia?"uminya menatap fariz penuh tanya.
"tap-tapi kalau umi nggak setuju,fariz bakal tetap ikutin mau umi"fariz langsung mengatakan ini tanpa meladeni pertanyaan uminya,sebelum raut wajah uminya berubah.

"jawab dulu siapa dia?"ulang umi fariz sekali lagi tanpa ada raut marah dimukanya.
"temen fariz mi"jawab fariz.

"apa kalian hanya sekedar teman biasa?atau?"umi fariz bertanya dengan raut wajah sulit diartikan.
"ya Allah umi,fariz cuma teman biasa,fariz nggak pernah pacaran,dia juga bukan perempuan sembarangan mi,dia perempuan yang taat umi..."jawab fariz berusaha meyakinkan uminya.

"lalu bagaimana dengan aisyah yang sudah berharap?"umi fariz kini sudah mengalihkan pertanyaan.fariz hanya terdiam sambil menatap lurus ke luar jendela.
"fariz! pilih yang menurutmu benar,dan ingat perasaan wanita yg telah mengharapkanmu dengan sepenuh hati!"kemudian umi fariz langsung keluar dari kamar fariz tanpa berkata apapun.

Fariz yang masih termenung kemudian beranjak pergi ke taman dengan niat untuk menghilangkan penat yang ia rasakan.diPerjalanan menuju taman yang memang jaraknya cukup jauh dari rumahnya ia melihat sosok perempuan yang ia kenal,siapa lagi kalau bukan zahra.
Zahra yang sedang berdiri ditrotoar jalan sambil memegang beberapa buku tebal,tiba-tiba saat fariz ingin menepi untuk menawarkan tumpangan,zahra sudah lebih duluan menaiki taksi.

Fariz kemudian melanjutkan perjalanannya menuju taman.beberapa menit kemudian,sampailah fariz disebuah taman yg sunyi dan sejuk,fariz berjalan menuju ke salah satu bangku taman yang kosong,tanpa ia sadari disamping bangkunya ada zahra yg juga sedang duduk sendiri dibangku taman terpisah sambil menutup wajahnya dengan diarynya.

Fariz pun duduk dan mencoba memulai pembicaraan.

"assalamualaikum"ucap fariz

fariz mencoba mengambil perhatian zahra,namun orang tersebut tak memberikan respon,fariz kemudian melirik zahra yang tak memberikan respon apapun,dan masih dengan posisi yang sama.
Sepertinya dia tertidur,batin fariz.
Tanpa sengaja,selembar kertas  terjatuh dari selipan novel zahra.
Fariz yang penasaranpun mengambil kertas tersebut,kemudian membacanya.

    Daun tak menyalahkan angin
Ketika ia terhempas dari rantingnya
       Lalu bagaimana ku  bisa
     Menyalahkanmu jika jarak ini
                adalah   Takdir?

Tiba-tiba fariz tertegun saat membacanya,siapakah laki-laki yang
Zahra maksud?batinnya,dan begitu banyak lagi pertanyaan yang muncul dipikirannya.tanpa fariz sadari zahra telah bangun dari tidurnya.

mencintai Karena AlllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang