9.

25K 1.3K 44
                                    

Suasana lapangan pagi ini sedikit mendung. Aku berjalan beriringan dengan Taehyung menuju ke kerumunan murid. Benar, kami sedang mengikuti pelajaran olah rag & hari ini Guru Yoon pengajar olah raga menyuruh kami bermain baseball. Pemilihan kelompoknya dipilih secara acak, & betapa sialnya aku harus terpilih dalam giliran kelompok pertama bersama dengan Han Jae Ra, si gadis antagonis itu. Sedangkan Taehyung berada dalam giliran kelompok berikutnya. Ah! Bagaimana aku bisa bekerja sama dengan seseorang yg selalu menatapku kecut itu? Bahkan aku sama sekali tidak pernah berbicara dengannya lagi semenjak ia melabrakku di hari pertamaku masuk sekolah.

"Semangat Seun Jiiiiiiii........!!!" teriak Taehyung dari kejauhan.

Aku hanya melempar senyum lebarku untuk membalas dukungan Taehyung tanpa berniat menjawab teriakannya atau melambaikan tangan padanya. Kini adalah giliranku menjadi batter, si pemukul bola. Sudah sangat lama aku tidak bermain baseball, itu membuat rasa pesimis mulai mempengaruhiku. Dan si gadis antagonis itu, oh lihatlah, seolah ada tulisan 'AKU BENCI KAU' yg tertempel di wajahnya yg hanya ia tujukan kepadaku. Aku bisa merasakan ketegangan yg merata di tubuhku ketika Han Jae Ra menatapku tajam saat ia menyodorkan tongkat pemukulnya kepadaku.

"Bermainlah seperti pemenang, Seun Ji?" katanya tersenyum remeh.

Aku menerima tongkat pemukul tersebut di kedua tanganku tanpa mencoba membalas kalimatnya. Entah kenapa gadis itu selalu luwes menunjukkan rasa bencinya padaku. Mungkin dia sudah di takdirkan untuk menjadi seseorang yg akan memusuhiku, kurasa. Perlahan ia berjalan mundur, menatapku kesal sebelum akhirnya berbalik menuju ke posisinya sebagai base runner.

Sang pitcher telah menempatkan diri di posisinya, pertanda permainan akan segera di mulai. Kueratkan jari-jariku pada gagang pemukul dengan kuat hingga tampaklah buku-buku jari tanganku yg memutih. Fokus Seun Ji. Lupakan gadis gila itu.

"STRIKE SATU!!!"

Sial, aku gagal mengenai bola itu. Aku menghirup panjang nafasku kemudian menghembuskannya perlahan-lahan sembari meyakinkan diriku kembali. Sang pitcher sudah bersiap melemparkan bola, aku pun tak ketinggalan memasang kuda-kuda untuk menerima bola.

"STRIKE DUA!!!"

Bodoh! Bagaimana aku bisa gagal lagi? Bukankah aku sudah memukulnya secara tepat?

"Tidak pa-pa Seun Ji........!!! Masih ada satu kesempatan lagiiii...... kau pasti bisaaaa.....!!!" Teriakan Taehyung memperkokoh semangat yg aku bangun kembali.

Aku tersenyum ke arahnya, namun aku tak sanggup berlama-lama melakukan itu sementara jauh di seberang sana ada seseorang yg sedang memaki-makiku dengan umpatan yg terdengar sampai ke telingaku. Tentu saja itu Han Jae Ra.

"Dasar bodoh! Apa dia tidak pernah bermain baseball sebelumnya?! Kenapa memukul bola saja tidak bisa?"

Aku memejamkan mataku, sekali lagi mencari kepercayaan untuk menyemangati diri sendiri. Namun payah! Kenapa delusi itu justru kembali menyerangku?

"Apa Nona merindukan Tuan muda?"

Jimin sukses mengambil alih konsentrasiku. Kini ia tak memberikan ruangan sedikitpun di otakku untuk sekedar memikirkan bola itu. Seakan-akan ia sedang berkamuflase menjadi pitcher yg sekarang sedang bersiap memukul bola di depanku.

"Apa? Hahahaaa.... bagaimana mungkin aku merindukannya? Ehm, sebaiknya aku tidur, apa Bibi bisa meninggalkanku sekarang?"

"Jika ada sesuatu yg terasa mengganjal, sebaiknya Nona katakan pada saya. Selamat malam... mimpi indah, Nona."

Jimin? Apa yg sudah kau lakukan padaku hingga aku seperti ini, hingga aku harus bentrok dengan diriku sendiri, racun apa yg sudah kau berikan padaku?

MISS YOUR TOUCH (Sudah Terbit) - [ff Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang