………………………….....
"Jika kau menginginkanku hidup, maka jangan tinggalkan aku... jangan pernah tinggalkan aku, Jimin?" Suara serak nan lirih itu terdengar dari mulut Seun Ji dengan sedemikian mirisnya.
Tanpa mampu menoleh atau sekedar melirik, Jimin kekeh mempertahankan posisinya membelakangi Seun Ji, entah apa yg sedang ia rasakan.
ㅡ"Jangan pernah...." lanjut Seun Ji kian mengeratkan genggaman tangannya pada ujung kemeja Jimin, tak berniat melepaskannya sama sekali.
Hela nafas panjang pun terdengar, mengakhiri kekakuan Jimin setelah beberapa saat. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
"Kau berjanji?"
Sesaat Jimin menggerakkan matanya ke kanan & ke kiri secara gugup, menimang ucapan yg akan ia lontarkan selanjutnya. "Ya, aku berjanji."
Namun entah apa yg terjadi ketika Seun Ji tiba-tiba menangis, masih terdengar lirih seolah tak memiliki tenaga untuk itu. "Hiks… tapi kau selalu berbohong padaku, kau selalu berbohong padaku…."
"Aku tidak berbohong."
"Tidak… kau selalu berbohong karena kau tak pernah menginginkanku, Jimin?"
Tak kuasa mendengar tangisan Seun Ji yg semakin mencekik perasaannya, Jimin lantas menghadapkan tubuhnya cemas ke arah Seun Ji yg masih terbaring.
"Aku tidak akan meninggalkanmu." Tangan Jimin kini membelai rambut Seun Ji, menyingkirkan helai-helai rambut yg menutupi kening serta merapikannya dengan telaten.
ㅡ"Kau adalah Seun Ji-ya kesayanganku... kau tahu itu, Seun Ji?"'Tok... Tok... Tok...'
Ketukan pintu itu kembali terdengar kedua kalinya, menyuarakan kekhawatiran yg tidak bisa menunggu lebih lama. Namun Jimin tak ingin mempedulikan suara pintu tersebut, & memilih tetap fokus pada Seun Ji, tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Seun Ji.
"Hentikan... kenapa kau tidak biarkan aku mati saja? Kenapa kau tidak biarkan aku mati membeku saja! Kenapa kau harus menyelamatkanku & kembali merasakan sakit?"
"Karena kau harus tetap hidup... kau harus bertunangan dengan seseorang yg pantas untukmu & kau harus mencintainya, apa kau paham itu, Seun Ji?"
Seketika itu juga Seun Ji mengosongkan pandangannya, melepas eratan tangannya pada ujung kemeja Jimin. Bibir pucatnya kian bergetar memunculkan tangis keras yg sudah tak sabaran ingin kembali menunjukkan diri.
"Pembohong…." Seun Ji kini beranjak dari tidurnya yg kemudian membuatnya terduduk memukuli Jimin tanpa kendali.
ㅡ"LAGI-LAGI KAU MEMBOHONGIKU!!! KAU PEMBOHONG!!!""Seun Ji, Seun Ji tenanglah!" pinta Jimin otomatis menahan kedua tangan Seun Ji yg memukulinya.
Suara derapan kaki lantas terdengar memasuki kamar, melimpahkan rasa ingin tahunya pada sumber keributan yg tengah terjadi.
"Jimin, ada apa?" tanya So Mi si pemilik suara kaki tersebut.
Keduanya melirik ke arah So Mi menghentikan sejenak pergulatan sepihak mereka. Oh, betapa Seun Ji ingin kembali menenggelamkan dirinya ke dalam bathup ketika menyadari kehadiran So Mi & tentu saja ingatan pahitnya akan anak yg ada di dalam kandungan So Mi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS YOUR TOUCH (Sudah Terbit) - [ff Park Jimin]
FanficSejak kematian Ibuku, aku tak mempercayai lagi kebahagian. Karena pada saat itulah kehidupanku mulai berubah tragis. Aku menjadi anak angkat pria konglomerat sahabat Ibuku sendiri. Beruntung? Haha, tidak sekali-kali. Justru aku terjerat oleh seorang...