32.

14.1K 916 319
                                    





………………………………………..

Keadaan mendadak sunyi. Tidak ada respon berarti selain tatapan terkejut & mulut yg menganga. 'Tinggal bersama.'
Tentu siapapun tahu jika hal itu hanya pantas dilakukan oleh pasangan suami istri. Tapi, apa yg terjadi kali ini? Harapanku terhadap Taehyung yg kupikir akan membatalkan pertunangannya, justru berimbas pada kebalikan dari itu semua, bahkan lebih. Seolah ada sesuatu yg Taehyung sembunyikan semenjak aku tersadar dari obat penenang kemarin, yg membuat sikap Taehyung berubah secara drastis. Dan aku semakin yakin akan hal itu.

"Apa?" kejut Tuan Park sedikit terlambat.

"Saya sadar saya baru saja bertunangan & pernikahan kami baru akan dilaksanakan beberapa tahun lagi. Tapi saya sudah memikirkannya hingga saya begitu yakin dengan keputusan saya kali ini. Untuk itu jika Paman meragukan keinginan saya, saya bersedia menikahi Seun Ji dihadapan Tuhan, walau tanpa mendaftarkan pernikahan kami secara resmi terlebih dahulu."

DEG

APA!!!
Sudah kerasukan iblis mana Taehyung mengatakan semua hal gila itu! Apakah pertunangan saja tidak cukup baginya saat ini? Apa yg sebenarnya diinginkan Taehyung terhadapku? Hati? Cinta? Tapi bagaimana bisa? Kau tahu hati & cintaku hanya untuk Jimin, kau tahu aku hanya menganggapmu teman, & kau tahu kita bertunangan hanya karena orang tua kita, kau tahu itu, Taehyung?
Satu gerakan langkah kaki itu hadir mendekat ke arah Taehyung, kemudian merangkulkan kedua tangannya ke tubuh Taehyung tanpa aba-aba.

"Terima kasih... terima kasih karena telah mencintai putriku dengan sungguh-sungguh. Aku ucapkan rasa syukurku pada Tuhan karena pada akhirnya aku bisa melepas satu-satunya putriku pada lelaki yg sangat tepat." Masih dalam posisi memeluk, Tuan Park lantas mengusap-usap punggung tegap Taehyung melimpahi kasih sayangnya yg begitu tulus.
ㅡ"Jika itu yg kau inginkan, maka aku hanya bisa mendukungmu. Ya, aku hanya orang tua yg selalu mendukung anaknya demi kebahagiaan. Tapi sebelum itu...."

Ucapan Tuan Park terputus melepas pelukannya, kemudian mengarahkan pandangannya ke arahku. "Kau harus melamar Seun Ji terlebih dahulu."

Wajahku memerah, menelan beribu umpatan yg kian membuat lidahku kepanasan. Bagaimana mungkin aku akan menikah dengan Taehyung sekarang? Meski hanya pernikahan dihadapan Tuhan & belum sah secara hukum, tapi ini tetaplah sebuah pernikahan. Pernikahan dengan sebuah ikatan & komitmen yg tidak akan bisa diubah sesuka hati. Tidak-tidak, aku tidak bisa. Aku mencintai Jimin, aku sadar itu, hanya Jimin, ya... hanya Jimin. Tapi, bagaimana dengan janji itu? Aku ingat aku sudah berjanji pada Taehyung. Janji yg sudah kuingkari berkali-kali namun Taehyung selalu memaafkan, memaafkan, & memaafkan. Haruskah sekarang aku mengingkarinya lagi?
Lalu bagaimana dengan janji membalas budiku pada Tuan Park yg sudah kuikrarkan semenjak aku diangkat menjadi putrinya? Nol. Semua itu nol, bukan? Sama sekali tak memberikan angka yg membanggakan untuk kuberikan pada Tuan Park. Bahkan kini aku sudah membuat Jimin pergi, aku sudah membuat putra satu-satunya itu menghilang & membuat hubungan Ayah & anak itu pecah begitu saja. Manusia seperti apa aku ini?

Taehyung merubah posisi tubuhnya lebih dekat ke arahku, menyamai tempatku berdiri saat ini. Lalu mengambil kedua pucuk tanganku ke depan dadanya, seraya menatapku gugup. "Seun Ji... atas nama cinta & seluruh hidupku, bersediakah kau menikah denganku saat ini?"

Satu detik, dua detik, seluruh pergerakanku bagai terkungkung sebuah kalimat sakral yg tak pernah kubayangkan akan kudengar saat ini. Apa aku sungguh-sungguh sedang bernafas saat ini? Siapa saja tolong aku, aku tidak tahu lagi harus menjawab apa selain 'ya, aku bersedia', meski didalam hatiku sama sekali tidak menginginkannya.

MISS YOUR TOUCH (Sudah Terbit) - [ff Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang