Prolog

2.1K 154 38
                                    

[Kain PoV]

Hari ini adalah hari yang spesial bagi gue. Karena hari ini gue akan merasakan bagaimana rasanya sekolah. Kalian pasti heran, orang setua (?) gue ga pernah sekolah? Jangan salahkan gue, karena emang dari kecil gue home schooling. Itu karena keinginan bokap ama nyokap gue. Mungkin karena gue anak tunggal, jadi gue terlalu precious kali ya. Dan eiittss.., jangan salah. Walaupun muka gue bego, gue dari TK sampai sekarang selalu mendapat peringkat pertama di setiap mata pelajaran.(ya iyalah! Lu kan home schooling!*slap) Ya elah..kalem ngapa Thor, lagi PMS ya? Sekali-kali gue pengin keliatan keren kali. Kesan pertama itu penting. Oke kembali ke topik. Sampai mana tadi? Oh ya, karena gue terlalu pinter (?) gue akan masuk ke SMA ya lumayan terkenal. Katanya sih..nama SMAnya itu SMA Utaite. Entah kenapa gue punya firasat buku soal sekolah ini. Namanya aja kelewat aneh. Ah, cuma perasaan doang. Toh ga mesti bener.

Setelah jalan beberapa menit, akhirnya gue sampai di depan gerbang sekolah. Sekolahnya keliatan wajar-wajar saja, gue bisa sedikit lega. Tanpa pikir panjang gue masuk. Setelah berkeliling gedung sekolah 10 kali sampe diliatin murid-murid, dikira orang gila nyasar kali ya? akhirnya gue nemu ruang kepala sekolah. Heran gue, padahal ruang kepala sekolah deket banget sama pintu masuk. Kenapa gue dadak keliling sekolah 10 kali buat nyari nih ruangan, yah itung-itung marathon pagi. Pantes aja, gimana ga liat coba? Pintunya aja udah mepet banget sama rak sepatu. Mana papan tulisannya kecil lagi. Sampe tadi gue kira itu gudang. Setelah mengatur nafas, gue mengetuk pintu dari luar. Setelah mendapat izin dari orang yang di dalam, gue membuka pintu perlahan dan masuk. Gue ngeliat orang yang mukanya mirip anj- karakter tokoh utama di film Bo*lt.

Gue melangkah dan duduk perlahan, takut tiba-tiba orang itu nerkam gue. Murid pindahan yang mati terbunuh karena di terkam sama kepala sekolah sendiri kan ga lucu."Saya adalah murid pindahan pak, nama saya Kain."

Orang itu terlihat serius menatap kertas di tangannya, jangan-jangan kertas itu berisi data gue!? Gawat kalau dia sampe tau gue bego ga ketulungan, gue bakal mampus."maaf, tadi anda bilang apa? Ada keperluan apa ke sini?". Kenapa lu malah tanya gue disini? Kan lu yang ngizinin gue masuk, dasar ga peka.

Ingin rasanya gue mengutuk dia menjadi dugong, dan membuangnya ke laut jauh-jauh. Dan lebih ngeselinnya lagi, kertas itu ternyata berisi gambar-gambar loli lucknut. Dasar lolicon lucknut!"s-saya adalah murid baru disini anj- Pak, nama saya Kain." Sabar kain..sabar..ini belum waktu yang tepat. Setelah ini gue bakal cari alamat rumah nih orang. Siap-siap aja lu, gue sleding.

"Oh begitu, perkenalkan nama saya Kogeinu. Saya kepala sekolah disini.."noh, namanya aja anj**g. Berarti gue ga salah menilai mukanya. Gue menjabat tangannya enggan,"baiklah, selamat datang di SMA Utaite. Setelah ini kamu akan masuk ke kelas X-A, dan ini adalah wali kelas kamu mulai sekarang. Silvana!" Pak Kogeinu memanggil salah seorang guru yang kebetulan sedang berada disana. Orang itu segera menuju kemari. Rambutnya putih gradasi biru di poni kanan dan kirinya. Kok aneh ya? Apa karena gue kudet.

"Ini adalah Kain, dia adalah murid barumu. Antarkan dia ke kelasnya." Pak Silvana membungkuk kecil dan mengajakku pergi."Ayo, aku antarkan kamu ke kelas barumu.."jawabnya dengan tersenyum lembut. Untung gue laki-laki, kalau ga sekarang gue udah pingsan karena kehabisan darah.

Gue mengikuti Pak Silvana dari belakang. Di perjalanan, gue mengira-ngira bakal bagaimana kelas yang gue tempatin nanti. Semoga aja sesuai ekspektasi gue. Seperti yang sering dibicarakan sama tetangga gue. Setelah sampai di depan pintu, Pak Silvana nyuruh gue nunggu di depan sampai dia ngizinin gue masuk. Gue nurut-nurut aja. Setelah beberapa menit berlalu, Pak Silvana nyuruh gue masuk. Seketika jantung gue berdebar kencang. Keringat dingin mengucur di pelipis gue. Entah karena gue grogi, atau karena firasat buruk. Dua-duanya mungkin. Dengan perlahan gue masuk. Kemudian berdiri di sebelah Pak Silvana.

" Nah Kain, ayo perkenalkan dirimu kepada teman-teman."gue mengangguk sebentar, lalu gue melakukan apa yang Pak Silvana suruh." Perkenalkan nama gue Kain, ini pertamakali gue masuk sekolah. Selama ini gue home schooling. Jadi, mohon bantuannya!" ujar gue mantap sembari membungkuk berusaha terlihat serius." Salam kenal, mohon bantuannya juga.." jawab murid lain dengan kompak. Saat ini gue merasa berdebar-debar. Karena sekarang gue akan memulai hidup gue sebagai murid sekolahan.

Utaite High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang