Chapter 6 - Game (2)

716 95 26
                                    

[ Soraru PoV ]

Saito : sama-sama.. (tersenyum)

Sedikit demi sedikit wajah Saito yang sejak tadi tidak terlihat mulai nampak. Dan hanya ada satu hal yang terlintas di pikiran gue setelah melihat wajahnya, luar biasa TERANG!!

Ya, wajahnya terang benderang bagaikan lampu bohlam 60 Watt. Saking terangnya membuat para penonton speechless dan tepar seketika. Gue yang berada di depan layar komputer sontak memalingkan wajah seraya menutup mata. Telapak tangan tidak luput membantu menghalangi cahaya illahi yang sangat tidak baik untuk kesehatan mata. Kalau ada muka seterang itu mungkin udah dimanfaatkan(disalahgunakan) untuk  lampu sorot, kan lumayan untuk menghemat listrik dan biaya.

Cahaya itu semakin terang seiring dengan tampilan layar yang berubah. Merasa sudah aman, gue kembali memfokuskan perhatian gue ke layar. Layar komputer memperlihatkan Honoka yang masih terduduk di dalam selokan. Sementara Saito terlihat hendak berdiri dari tempatnya. Dan ternyata adegan tadi hanyalah imajinasi Honoka. Honoka imajinasimu tidak baik bagi kesehatan mata orang lain nak.

" Gila! Gue kira gue bakal buta seketika liat tuh muka!" Seru Sakata kesal.

" Obat mata! Mana obat mata!!" Urata berjalan gontai dengan mata tertutup mencari sesuatu, sedangkan kedua tangannya terlihat berusaha menggapai udara kosong. Dan akhirnya.. GUBRAAK!! jidatnya berakhir makin condong ke depan.

" Aaarrgghhh! Mata gue kayak mau copot!" Gerutu Shima. Sedangkan Senra sibuk mengucek kedua matanya.

" Padahal cuma gitu doang, kok kalian pada ribut sih? Biasa aja padahal.." ujar Mafu santai, matanya tetap fokus pada layar komputer dengan kacamata hitam yang bertengger manis.

Syaland.. umpat gua, Sakata, Shima, dan Senra berjamaah dalam hati. Tak lama kemudian, Saito sudah berdiri di dekat Honoka.

Saito : kamu tidak apa-apa? (mengulurkan tangan)

Honoka terlihat mendongakkan wajahnya ke atas, berusaha melihat wajah laki-laki yang menyelamatkannya. Suasana menjadi tegang seketika. Inilah yang kami tunggu-tunggu. Dan ketika wajahnya sempurna terlihat, hanya ada 3 patah kata dalam pikiran gue. LUAR-BIASA-MENJIJIKKAN!!

Wajahnya benar-benar jelek. Rambutnya norak, begitu juga dengan kacamatanya, jerawat bertebaran dimana-mana. Mulut yang condong ke depan karena 3 gigi depannya yang membuat mulutnya terdorong ke depan. Tidak hanya itu, giginya berukuran sangat tidak wajar. Saking ga wajarnya gue sampai hampir kena serangan jantung liat penampakan giginya. Gue meneguk seliva kasar, sedangkan yang lain berusaha menahan isi perutnya agar tidak keluar.

HOOEEKK

Dan sayang, Sakata tidak berhasil menahannya dan berakhir muntah di- ASDFGHJKL!!

" Woy! Jangan muntah di rumah orang AHO!" Teriak gue panik. Gue GA MAU bersihin rumah setelah semua yang terjadi hari ini, TITIK! " Oii..bersihin ga?" Ucap gue dingin dengan wajah yandere setelah melemparkan gunting kearah Sakata yang berakhir menancap pada tembok di samping Sakata hingga retak.

Gawat! Iblisnya Soraru bangkit! Batin Sakata." B-b-b-baiklah! Aku akan membersihkannya!" Dengan kecepatan kilat Sakata pergi ke belakang.

Setelah wajah gue kembali normal, perhatian gue kembali kepada layar komputer.

Honoka : A. Bunuh saja dia
                  B. Abaikan saja, lalu pergi
                  C. Terima pertolongannya

Melihat muka Saito gue jadi kesel sendiri. Entah kenapa muncul keinginan untuk menekan opsi A. Tapi kalau gue pilih itu, malah jadi game Y*ndere S*mulator. Kan ga nyambung sama game otome.

Utaite High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang