•1. Akhir Januari•

278 25 7
                                    

Lajuan akhir•

Di awal hembusan saat terbangun dari tidurnya, membuat pemuda ini kian berekspresi menyambut datangnya sunrise. Bergerak ke arah pintu berwarna putih, dengan sengaja menggebrak pintu agar cepat sampai diluar menyambut energi pagi. Ayunan pagi daun berwarna hijau tua yang menggoda, membuat tatapan tajam menancap di arah daun tersebut. Sayangnya menatap dengan melamun. Sebut saja ia Maroon.

Pemuda yang tidak tau arah jalan pulang, karena zaman modern ini membuat pikirannya liur-liur tidak jelas. Dengan skenario akhir Januari ini, membuat ia selalu bermimpi dengan jalur imajinasi.

Hanya pemuda indekos yang jauh dari pantauan orang tua, disunting menjadi pribadi super mandiri setelah 17 tahun menikmati hidup bersama nenek tua kisaran umur 66 tahun.

"Selamat pagi." Dengus Maroon, diluar indekos menikmati udara pagi. Tatapan Maroon alihkan ke atas melihat jagat raya yang begitu menggoda, gerakan awan Cumulonimbus yang kian berdesakkan berjalan menuju tujuan yang ia dambakan.

Masih duduk di bangku putih abu 'kelas tua', sebentar lagi meninggalkan tempat istimewa, dengan sejuta pengalaman yang ia dapat, dan miliyaran kenangan yang ia dapatkan. Seorang pemuda yang memiliki tinggi badan 169 cm, memiliki kulit layaknya sawo, dan sebuah anugerah lesung pipi yang menempel di pipi kanan dan kiri.

Pagi hari ini, dengan nyanyian burung yang mewarnai hari, Maroon melaju kencang menuju sekolah tercinta, sekolah yang memang sudah menjadi rumah ketiga, setelah rumah dan indekos. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin yang berada di Kabupaten Bandung Barat, adalah Madrasah Aliyah Negeri satu-satunya yang ada di Bandung Barat.

"Assalamualaikum." Sapa nya kepada satpam sekolah dengan senyuman yang sangat ramah.

"Waalaikumsalam." Balas bapak satpam dengan senyuman pagi yang terlihat segar. Lalu Maroon melanjutkan perjalanan terakhirnya menuju kelas, kelas yang berada di ujung dekat Mesjid.

Pagi masih terasa dingin, terlihat kelas masih kosong, hanya beberapa siswa dan siswi yang sudah duduk menempati tempatnya. Begitu terangnya jagat raya ditemani sang matahari pagi untuk menyinari bumi menjadi terang. Dengan gaya panorama yang sedikit membelokkan pandangan Maroon melihat bendera Merah Putih yang sedang berdiri tegap di tiang.

Bel masuk pun telah berbunyi, semua siswa dan siswi berlari menuju kelas killer nya masing-maisng. Terdengar suara peringatan kedua setelah bel dibunyikan"kepada seluruh siswa dan siswi, diharapkan setelah mendengar bel masuk berbunyi, segera membacakan Asmaul Husna sambil nunggu guru mata pelajaran datang." Ujar seorang Bapak yang memiliki rambut sedikit dari beberapa rambutnya yang hitam, memakai kacamata dilengkapi dengan baju dinasnya, mengingatkan kembali kepada seluruh siswa dan siswinya untuk masuk kelas lalu melaksanakan kegiatan rutin setiap harinya.

Semua nampak tenang, dengan suasana hening, hanya lantunan bacaan Asmaul Husna yang bergeming. Cuaca yang cerah menderang membuat Bapak Kepala Madrasah yang sedang mengecek tiap-tiap kelas melontarkan senyuman, rasa bangga melihat tiap-tiap kelasnya rapih, damai, dan tentram.

Seiring berputarnya jarum jam dinding, yang ditempelkan di atas sebelah kanan bangku Maroon duduk, dengan suasana hening di iringi sorak suara guru yang sedang berpresentasi, dengan tampilan memakai sepasang sepatu PDH, dilengkapi baju dinas, membuat tampilan dari seorang guru tersebut terlihat elegant. Kegiatan belajar mengajar pun, berjalan.

Berputarnya jarum jam dinding, yang membuat hari semakin merubah iklim menuju panasnya dunia dengan penuh kebohongan ini. Maroon berjalan menuju lorong gerbang, setelah dibunyikannya bel panjang, artinya menandakan kegiatan belajar mengajar pun telah usai. (Pulang)

Terlihat seorang bapak guru yang sedang duduk, menyapa Maroon didekat ruang piket dengan Bahasa Sunda.

"Bade kamana atuh kang, meni tumben uih ti awal, biasanage uih sonten." Tanya seorang bapak, dengan rambut sedikit ber-uban, memakai baju hitam dilengkapi kacamata.

Mobilitas Sang WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang