Berkhayal di akhir Februari ini adalah khayalan seumur hidup yang tidak akan Maroon pikirkan lagi. Saat ini, Bandung adalah tempat dimana Maroon berkhayal tingkat tinggi, dengan skenario Indonesia yang sedang booming dengan pelajar masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Maroon sangat menaruh harapan besar dengan diadakannya program pemerintah, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan SPAN PTKIN. Harapan dimana Maroon telah menyusun rencana petualangan selanjutnya menuju gerak perubahan yang ia inginkan dikemudian hari.
Sekolah terlihat damai, hanya ada hamburan debu-debu yang berkeliaran di lapangan upacara. Hari ini Maroon bersekolah seperti biasa, setelah sekian hari pergi menuju Purwakarta, menjenguk Sang Nenek Tua.
Pagi, berkilau tidak seperti hari kemarin. Februari terkenal dengan cuaca ambigu, kadang dingin, kadang panas. Menyebalkan. Tetapi, Maroon berharap ketika musim telah berganti menjadi kemarau, rintikan hujan ingin tetap ada membasahi seluruh isi bumi. Karena itu Maroon selalu menyebutkan hujan itu adalah sahabat.
Didalam kelas, sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Namun, Maroon yang sibuk membuka web pendaftaran SNMPTN dengan sobat perjuangannya, Tegar.
"Roon, masih ada ibu!" Gumam Tegar sambil melihat ibu guru yang sedang berpresentasi didepan.
"Gapapa, keadaan genting, bro." Balas Maroon yang sedang menunggu web-nya loading.
Tidak biasanya, Maroon bertingkah bodoh memainkan HP disaat ada guru didalam kelas. Ibu guru pun telah selesai berpresentasi, lalu duduk di meja nya.
Tiba-tiba, bel ganti pelajaran berbunyi, ibu guru bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan kelas "sudah, ya."seru ibu sembari membereskan barang bawaannya. "Syukron." Ibu berjalan menuju pintu keluar kelas. "Afwan." Serentak jawab siswa-siswi kelas XII IPS 1.
Didalam kelas, mulai bergeming dan bergerak memainkan HP nya, seruan kalimat tanya bergemuruh ini gimana ini gimana. Maroon menggelengkan kepalanya, karena pusing mendengar kelas yang tidak damai itu. Maroon putuskan pergi menuju perpustakaan dengan Tegar.
"Gar, perpus!" Mata Maroon tertuju menuju pintu keluar.
"Ayok."
Maroon dan Tegar pun berjalan menuju lorong pintu kelas, sebelumnya di pintu kelas terlihat perempuan yang sedang berjalan menuju kelas XII IPS 1, terlihat dia seperti asing di Madrasah ini.
"Roon, itu anak baru?" Tanya Tegar sekaligus menancap tajam tatapannya menuju perempuan itu yang sedang berjalan menuju kelas XII IPS 1.
"Iya, dia anak kelas 11, gak tahu dia jurusan apa." Seru Maroon yang melihat tatapan tajam Tegar. "Ayok, Gar!" Tangan Tegar di tarik.
"Bentar-bentar! Dia kayaknya ke kelas kita, Roon!"Tegar menahan tarikan Maroon. Maroon pun terdiam sejenak melihat pergerakan perempuan itu.
"Assalamualaikum". Ucapan salam perempuan itu kepada Maroon dan Tegar.
"Waalaikumsalam." Balas Tegar, Maroon menjawabnya didalam hati, karena telah diwakilkan oleh Tegar.
"Selanjutnya, pelajaran Sosiologi, ya?"tanya perempuan itu dengan ramah.
"Betul, Teh. Kenapa, ya?" Balas Maroon dengan memasang wajah serius. Tegar hanya melihat Maroon berdialog.
"Ibunya gak akan masuk, jadi kerjakan tugas di buku paket halaman 243, dikumpulkan dimeja ibu." Seru perempuan itu yang membuat Tegar tidak berdiam dengan tingkahnya.
"YESSSS!" Cetus Tegar sembari menggerakkan badannya, ia terlihat senang.
"Oh, terima kasih, ya."Seru Maroon, lalu mengumumkan kepada kelasnya.