Maroon mendapat kabar dari pesan grup what's up, bahwa hari sabtu tanggal 10 Maret 2018 akan diadakannya kegiatan MASTA (Masa Ta'aruf) calon anggota HIROS KBB (Himpunan Rohis Kabupaten Bandung Barat). HIROS ini adalah sebuah organisasi yang berada di Bandung Barat. Maroon sempat berpikir keras, karena esok harinya Maroon akan pergi ke Yogyakarta, acara perpisahan kelas 12.
Beberapa jam Maroon bergelut dengan waktu di indekos, bagaimana caranya agar kegiatan MASTA dan acara tour ke Yogyakarta dapat berjalan dengan mulus. Akhirnya Maroon mendapat solusi di ujung malam ditemani segelas susu putih hangat. Solusi yang Maroon dapat adalah, hari sabtu mengikuti kegiatan MASTA sampai pagi, jam 8 ia menyelesaikan diri di acara MASTA lalu pulang kembali ke indekos untuk persiapan pemberangkatan menuju Yogyakarta.
Esok hari, Maroon menghampiri indekos Reyhan yang tidak jauh dari jarak indekos Maroon. Maroon menghampiri indekos Reyhan, meminta solusi terbaiknya. Ya, itulah Maroon, orang yang bisa dikatakan bisa mengahapi situasi kondisi apapun, tetapi, meminta bantuan dan arahan dari seorang teman, Maroon masukkan kedalam prinsip hidupnya. Artinya, seorang teman sangat berharga untuknya.
"Han, lagi santai kagak,lu?" tanya Maroon langsung masuk kedalam indekos Reyhan.
"Eh, lu, Roon. Ada apa? Gua lagi santai-santai aja nih, sambil lagi cari aksesoris buat besok cuuuy kita tour nih.." Ujar Reyhan sembari tertawa kecil.
"Wes, udah persiapan aja nih, terbaik banget dah." Seru Maroon dengan memperlihatkan raut wajah datar.
"Lah, lu emang belum persiapan apa-apa? Acara besok, cuy.." Ujar Reyhan yang menatap sedikit fokus Maroon
"Iya gua tau. Ada sedikit kendala nih perihal waktu gua. Gua punya schedule beda dari lu, nih." Kata Maroon.
Reyhan memperhatikan Maroon mulai serius "terus.."
"Sore ini gua harus berangkat ke PEMKAB (Pemerintahan Kabupaten), karena sore ini ada acara Masa Ta'aruf calon anggota HIROS. HIROS itu Himpunan Rohani Islam, itu organisasi yang ada di KBB. Gua mau masuk. Gua dateng sini, mau minta solusi terbaik lu, Han." Ujar Maroon menjelaskan secara detail dihadapan Reyhan, teman seperjuangan.
"Oh, gitu. Lu beda banget dari orang lain, sumpah, gua berani bilang ini karena gua belum pernah ketemu makhluk kayak lu di Tanggerang."
"Jadi solusinya dimana, REYHAN." Ketus Maroon yang sedikit memotong Reyhan bergumam.
"Eh iya, lupa gua. Yaudah, gini aja Roon. Lu mau ikutan tuh kegiatan?" Tanya Reyhan
Maroon mengangguk pelan.
"Mending lu cabut dah kesana. Ikuti apa yang lu mau. Selagi bisa dibagi waktunya, bagilah waktu lu secara bijak. Bukannya setau gua, lu orangnya ulet dalam pembagian waktu." Seru Reyhan
"Sok tau, lu." Maroon tertawa kecil. "Yauda nih, gua berangkat aja gitu?"
"Yoi. Tapi, lu kesana pake apa? Jarak dari sini ke PEMKAB kan kagak main.." Tanya Reyhan sekaligus memastikan.
Maroon perlahan bangun dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju lorong pintu indekos Reyhan. "Ya, gua usaha aja biar sampe disana, dan sampe kost lagi." Maroon memakaikan sandalnya, perlahan berjalan meninggalkan indekos Reyhan. "Thank's ya, Han." Ujar Maroon yang akan mengawali langkah awal menuju indekosnya.
"Tar dulu..!" Reyhan sedikit mengeraskan suaranya.
Maroon terhenti, dan membalikkan badannya menuju pusat pandangan Reyhan. "Apaan?" Tanya Maroon yang mengeraskan volume suaranya juga.
"Lu pake motor gua aja, motor gua nganggur tuh." Seru Reyhan yang bersandar di pagar besi indekos.
Maroon memfokuskan pandangannya ke arah Reyhan. "Serius lu?"