14. Karya Tulis Ilmiah

45 5 0
                                    


Tahun lalu, sidang KTI dilaksanakan di Aula. Disaksikan semua guru pembimbing dan penguji. KBM pun damai bagi para pelajar apatis, guru-guru pengajarnya yang sedang sibuk mengurus kelas 12. Begitu pentingnya syarat kelulusan satu ini, selain mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Madrasah.

Sidang KTI tahun 2018, sangat berbeda dari tahun lalu. Karena, pemecahan ruangan yang dilakukan pihak sekolah membuat para pelajar begitu risih dan terlihat aneh. Beberapa pertanyaan timbul dari mulut orang-orang keras, 'makin gak jelas aja ini sidang.'

•••

Maroon berjalan menuju perpustakaan tempat dimana Maroon berkumpul bersama seorang teman.  Didalam perpustakaan, tim Paduan Suara yang sedang latihan, persiapan untuk memenuhi undangan dari Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat. Maroon membuka sandal bermerek Arei, sandal yang pernah diajak berjuang mengelabuhi Gunung Burangrang beberapa hari kebelakang.

Sejenak melihat sandal.

Berbicara gunung, Maroon mengingat kisah perjalanan 4 teman menuju Gunung Burangrang.

Maroon disapa baik oleh rekan-rekan Paduan suara yang sedang istirahat latihan. Maroon duduk di kursi empuk milik perpustakaan, dilengkapi meja persegi.

"Kak Maroon, semangat ngerjain KTI nya." Ujar adik kelas yang bernama Adinda Nurshifa. Adinda ini adalah salah satu adik kelas yang dekat dengan Maroon.

"Hehe, siap, Adinda. Makasih banyak, ya."Balas Maroon sembari tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipinya.

Maroon berpikir, dia tidak bisa bekerja di ruangan yang ribut. Maroon putuskan untuk pergi meninggalkan perpustakaan dengan wajah dingin, hanya menyapa penjaga perpustakaan yang sedang melihat monitor.

•••

"Roon..!!" Panggil Enji ke Maroon yang datang dari arah Aula sembari mengangkat satu tangannya, lalu berlari kecil menuju Maroon.

Terlihat rekan-rekan kelas 12 mendadak sibuk, membawa satu laptop dari masing-masingnya, ini terlihat aneh.

"Roon, ayo ngerjain KTI." Seru Enji mengajak Maroon mengerjakan KTI.

"Ayo, dimana?" Tanya Maroon.

"Perpus aja." Balas Enji.

"Berisik banget disana, ada anak Paduan Suara lagi latihan." Ujar Maroon

"Gapapa, ayo." Enji merangkul pundak Maroon. Terpaksa Maroon memenuhi ajakan Enji, untuk mengerjakan KTI di perpustakaan.

•••

Tidak biasanya, siswa-siswi terlihat antusias mengerjakan tugas akhir yang disediakan oleh pihak Madrasah, dilengkapi dengan laptop yang dibawanya. Ini sepertinya bukan kebetulan, melihat siswa-siswi yang mendadak rajin.

Maroon dan Enji yang sedang mengerjakan tugasnya, tiba-tiba didatangi seorang teman yang berbeda jurusan. Dia Ilham Arifin, jurusan Agama.

"Aahhhhh." Ilham melempar makalahnya keatas meja sembari memperlihatkan wajah kesalnya.

Maroon melirik sejenak, sambil terfokus mengerjakan.

"Lah, Am, kenapa ente?" Tanya Enji sembari mengambil makalah Ilham yang tergeletak di atas meja.

"Makalah ane banyak kena revisi. Jadi males."Gumam Ilham yang memegang kepalanya, sembari melamun.

Mobilitas Sang WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang