Yogyakarta
Beberapa menit menuju pemberangkatan ke Yogyakarta. Teman-teman Maroon sudah berada di lokasi tempat bus berkumpul. Reyhan dan yang lainnya masih kepanikan mencari keberadaan Maroon yang belum saja sampai di lokasi pemberangkatan. Guru-guru dan wali kelas bertanya-tanya tentang keberadaan Maroon.
****
"Slow, gua udah deket di lokasi pemberangkatan. Ini gua lagi sama tukang ojek." Balas Maroon lewat pesan grup Whatsapp.
Reyhan dan yang lainnya merasa tenang ketika Maroon membalas pesannya di grup whatsapp.
"Oke, kita tunggu."
****
Nampaknya salah satu guru sudah mulai mengabsen siswa-siswi untuk masuk kedalam mobil. Salah satunya Reyhan dan teman-teman yang sudah terpanggil. Reyhan sedikit gelisah "Yailaah ini anak masih aja belum muncul!." Gumam Reyhan yang sudah duduk di kursi tengah bus sembari melihat kursi disebelahnya yang kosong.
"Maaf, pak. Saya telat. Saya duduk dimana?" Maroon datang dengan wajah sedikit kepanikan.
"Kamu kemana saja? Dari tadi saya tunggu." Bapak kemahasiswaan yang sedikit kesal terhadap Maroon.
"Mohon maaf, pak. Tadi diperjalanan ada sedikit kendala. Jadi gimana, apa saya boleh duduk pak?" Balas Maroon dengan senyum tipis dan panik.
"Kamu duduk dengan Reyhan."
"Baik, pak. Terima kasih."
Maroon berjalan menuju kursi nomor 31 tepat berada ditengah bus. Nampak terlihat teman-teman Maroon tetap bersahabat menyambut ketelatan Maroon.
"Duduk, lu, kemana aja sih?!" Kata Reyhan.
"Maaf, Han. Biasalah, lu tau jarak tempat gua seleksi, ga deket." Ketus Maroon sembari menyimpan tas ranselnya dibawah kursi bus. "Ini kunci motor lu. Makasih, ya."
****
Penantian yang cukup Panjang tentang Yogyakarta dan akhirnya hari ini bisa pergi menuju Yogyakarta bersama keluarga besar kelas 12. Tiga tahun kurang lebih bersekolah sepertinya itu waktu yang singkat untuk diceritakan. Beberapa orang mungkin berasumsi bahwa selama tiga tahun bersekolah hanya sia-sia dan sebaliknya. Tetapi, Maroon disini sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri Cililin, karena semua bentuk perubahan dan perkembangan Maroon alami selama bersekolah disini.
Hari ini mungkin antara hari bahagia dan sedih. Tujuan utama pergi menuju ke Yogyakarta adalah pemberitahuan kelulusan kelas 12, yang mana ratusan siswa akan diluluskan di Yogyakarta. Sedikit aneh, sih, kenapa harus diluluskan di Yogyakarta dan kenapa tidak diluluskan di sekolah saja. Ah, biarlah. Anggap saja ini piknik satu kali dalam seumur hidup.
****
Perjalanan menuju Yogyakarta menelan waktu yang sangat panjang. Duduk manis di kursi bus selama perjalanan bukan ide bagus untuk menenangkan tubuh. Tapi inilah kenyataan hidup jika memiliki tujuan, pasti ada hal yang harus di korbankan. Begitupun Yogyakarta yang mengorbankan tubuh menjadi sengsara. Selama perjalanan, suasana bus sangatlah tenang, ditemani dengan malam yang sangat menenangkan. Iringan musik saxophone yang terus meminta semua penumpang tertidur, namun tidak dengan Maroon yang masih membuka mata dan membuka percakapan dengan Reyhan teman satu kursi.
"Han..." kata Maroon.
"Kenapa, Roon?" Balas Reyhan sembari memakaikan sarung menutupi seluruh tubuhnya.
"Apa rencana lu kedepan setelah dinyatakan lulus dari sekolah?" Tanya Maroon sembari mengetuk-ngetuk kaca bus dengan jari manisnya.
"Gua ingin kejar cita-cita gua, Roon." Balas Reyhan dengan spontan. "Gua punya hal besar yang harus gua capai dalam hidup gua, Roon."