LEVEL 4

11.4K 602 5
                                    

"Mikeeee, elo apa-apaan tadi?" geram Rama sambil menggertakkan rahangnya. Ketiga temannya yang lain hanya bersidekap sambil menatap penuh tanya pada Mike, kecuali Devon yang menatapnya dengan pelototan.

Mike nyengir tanpa memasang tampang bersalah.

"Itu tadi inceran baru lo?" tanya Raja to the point. Rama, Dewa serta Devon langsung menoleh ke arah Raja. Yang ditanya justru makin cengar-cengir tidak jelas.

"Yang cantik? Rambutnya panjang?" tanya Devon memastikan.

"Yang kulitnya putih banget itu?" tanya Dewa. Rama hanya mengangkat alisnya, ia pun tadi diam-diam memperhatikan ketika Mike terus-menerus menatap hanya pada satu arah. Seorang gadis yang berambut panjangn serta wajah cantik namun cemberut, sepertinya kesal karena ditatap terus-terusan oleh Mike.

Itulah bagian menariknya, kalau perempuan lain pada umumnya langsung salah tingkah atau makin cari perhatian ketika mendapati anggota The Players memandang mereka. Sejauh ini hanya sedikit wanita yang imun dari pesona mereka. Mungkin salah satunya adalah Layla dan Lafy, sahabat Layla. Tapi itu lebih karena mereka sudah berteman dekat, hingga nyaris seperti keluarga. Sedangkan gadis yang tadi sama sekali tidak mereka kenal.

"Elo kenal ama tuh cewe?" akhirnya Rama menyuarakan kecurigaannya. Siapa tahu gadis itu mengenal Mike secara pribadi, makanya kebal dengan pesona dan tatapan Mike.

Tapi Mike hanya mengangkat bahu sambil menggeleng. "Nggak. Makanya ini gue mau cari tahu soal dia."

Raja mengerucutkan bibir, ekspresinya seperti berpikir.

"Emang menarik sih dia. Cantik. Kayak boneka kalau dilihat sekilas. Kalo udah dapet, gantian ama gue gimana?" tanya Raja kemudian. Devon dan Dewa mendenguskan tawa pelan.

Bukan pertama kali mereka bergiliran berganti wanita. Terkadang kalau ada wanita yang cukup menarik, setelah dari pelukan salah satu personel The Players, wanita itu bisa dioper ke personel yang lain. Tentu saja atas dasar suka sama suka. Selama wanita itu setuju, mereka bahkan tidak segan bergantian hingga semua personel mencicipinya.

Sebejad itulah mereka dulu. Tapi karena sekarang Rama, yang merupakan si pemimpin, sudah sepenuhnya takluk dalam pelukan istrinya, ia jadi tidak terlalu mendukung perbuatan nista itu lagi. Tapi ia tahu tidak punya hak untuk menghakimi, karena dulu ia pun bagian dari kebejad-an yang sama. Karenanya ia terkejut saat mendengar geraman rendah dari Mike.

"Elo berani deketin dia, berhadapan dulu sama gue!" tukas Mike sengit. Ekspresi iseng dan kekanakan yang biasa ia tampilkan hilang sepenuhnya. Bukan hanya Rama, tapi anggota The Players yang lain juga terkejut. Kecuali Raja yang justru memutar bola matanya.

"Tingkah lo udah kayak Rama pas kita nemuin dia berduaan ama Layla di rumah Tante Ratih dulu," ucap Raja dengan nada bosan. Rama melirik curiga pada Raja, sepertinya ia sengaja memancing reaksi Mike. Tapi kenapa?

Kini Mike lah yang tertegun menyadari reaksinya sendiri. "Pokoknya, yang satu ini khusus buat gue. Titik. Inget itu!" tegasnya kemudian.

Ia lalu menoleh pada salah satu crew yang baru saja didatangi oleh dua orang wanita. Temennya si doll-face.

Teman-temannya segera mengenali seringai licik yang ditampilkan Mike. Namun sebelum mereka sempat mengucapkan apapun, Mike sudah mendatangi Bang Andy yang baru saja masuk ke back stage.

Sepertinya terjadi perdebatan antara Mike dengan Bang Andy. Terlihat dari Mike yang memasang tampang menyesal dan menangkupkan tangan, sepertinya sedang minta maaf atas tingkahn ya tadi. Baik Bang Andy maupun anggota The Players yang lain tidak percaya dengan aksi itu.

PLAYED (The PLAYERS 2 - REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang