PLAYED (The PLAYERS 2 - REPOST)

LEVEL 13 (Repost)

Masa kecil Mike Andromeda

Ketika ia masih kecil, Mike selalu merindukan papahnya yang selalu saja sibuk dengan pekerjaan. Mamahnya lah yang selalu ada bagi Mike. ketika malam tiba dan papahnya pulang pun Mike sering kali masih tidak bisa bertemu dengannya. Sering mamahnya menyuruh Mike tinggal di kamar. Mike kecil menurut karena rasa takut, papahnya sering kali berteriak menakutkan.

Suatu hari mamahnya menyuruh Mike tinggal di kamar seperti biasa. Ia bisa mendengar pertengkaran malam itu bahkan lebih menakutkan dari malam-malam biasa. Keesokan harinya Sang Ibu tidak ada untuk membangunkan seperti biasa. Papahnya juga sudah pergi ke kantor. Hanya Mbak Wirna yang menjaganya, membantunya mandi dan membuatkan sarapan.

Mike terus menunggu sampai malam tiba. Mamahnya tidak kunjung pulang. Ketika papahnya datang Mike bertanya, dan hanya mendapat bentakan yang membuat ia tidak berani bertanya lagi.

Mike kecil terus menunggu, dan seringkali menangis hingga terbawa mimpi selama berhari-hari. Berminggu-minggu. Sesekali bertanya, dan papahnya hanya menjawab bahwa mamah sudah meninggalkan mereka berdua. Mike tidak percaya, baginya Sang Mamah hanya pergi jauh untuk sementara dan akan kembali untuk Mike. Minggu berganti bulan. Bulan berganti tahun.

Satu tahun setelah kepergian mamahnya, Mike hampir berusia 6 tahun. Suatu hari ada surat datang ke rumah. Harapan Mike akan kembalinya Sang Mamah sudah menipis. Namun ia masih berharap setidaknya Sang Mamah masih mengingat dan menyayangi Mike sehingga mengirim surat.

Ketika ia membaca bungkus surat itu, Mike langsung bersorak kegirangan. Nama mamahnya tertulis sebagai si pengirim surat. Ia takut kalau papahnya akan menemukan dan melarang Mike membaca surat itu, jadi ia cepat-cepat sembunyi untuk membuka bungkus surat. Mike yang baru lancar membaca perlahan menatap isinya. Ia tidak mengerti dengan bentuk surat yang tebal dan berat serta dipenuhi hiasan gambar bunga di sekitar. Ia hanya membaca tulisannya, ada kata pernikahan. Surabaya.

Mike tahu ada Kota bernama Surabaya, jadi ia berpikir mamahnya mungkin ada di sana. Tapi ia tidak mengerti kenapa ada kata pernikahan di atas nama orang yang tidak ia kenal dan nama mamahnya. Akhirnya tersiksa rasa penasaran dan ingin bertemu mamah, Mike bertanya pada papahnya beberapa hari kemudian.

"Mamah kamu menikah lagi. Dia nggak akan pernah kembali sama kita," jawab papahnya. Mike kembali menangis seperti saat pertama kali mamahnya pergi. Namun tidak ada lagi tangan hangat mamahnya yang biasa selalu memeluk Mike ketika ia sedih ataupun takut. Hanya Mbak Wirna lah yang masih setia menjaga dan berusaha menenangkannya. Namun rasanya tidak sama.

Sekitar seminggu setelah tantrum yang dialami Mike, bocah itu berubah menjadi sangat pendiam.
Ia tidak pernah lagi menangis. Ia memfokuskan dirinya untuk belajar dan menjadi anak yang pandai karena takut papahnya pun akan pergi kalau ia nakal atau bodoh. Seiring waktu kemampuan belajar dan pemahaman Mike meningkat melebihi anak lain seusianya. Mike akhirnya mengerti arti undangan pernikahan.

Dalam hati ia mencatat bahwa suatu saat ia akan menemui mamahnya dan meminta agar mamahnya mau kembali. Mike berjanji ia akan mendapat banyak nilai sempurna agar bisa ditunjukkan pada Sang Mamah yang akan membuat mamahnya pulang.

Dan kesempatan itu datang ketika ia berusia 10 tahun. Sekolah Mike mengadakan karyawisata ke Bali. Namun sempat transit untuk mampir jalan-jalan di kebun binatang Surabaya. Alih-alih menggunakan waktu seharian untuk jalan-jalan seperti yang dijadwalkan, Mike justru memanggil taksi pertama yang ia lihat untuk menuju alamat yang ada pada amplop surat undangan pernikahan mamahnya dulu. Mike membawa semua uang tabungan dan buku-buku rapor, berharap mamahnya akan tergugah dan mau kembali padanya.

Rumah yang tertera di alamat itu ternyata adalah sebuah rumah yang sama besar dan mewahnya seperti rumah Mike sendiri. Mike bahkan tidak sanggup menggapai bel, sehingga membuat bunyi-bunyian pada gerbang yang terbuat dari besi.