Seharusnya part ini lebih panjang. Tapi saya kebablasan nulisnya. Jadi terpaksa saya bagi jadi part 10 dan 11. Malam ini update part 10 nya dulu ya. Tenang, saya usahakan part 11 nya saya posting besok kok.
Lagian bagian yang saya suka di part 11 sih. Hehehe.
Anyway, walaupun saya nggak pernah meminta vote and coment, but still, saya sangat bersyukur bagi yang mau menyempatkan dirinya untuk melakukan 2 hal itu. Tandanya ada yang mengapresiasi tulisan saya yang receh ini.
Jadi buat yang sudah vote dan coment sejauh ini, Thanks a lot. I love yah :*
=============================================================================
Orang bilang saat pertama bagi seoarang gadis adalah sesuatu yang akan diingat selamanya. Dan pria pertama yang merenggut kegadisannya akan menjadi seseorang yang dengannya ia merasakan ikatan kuat.
Namun bagi pria hal-hal tersebut biasanya hanya mampir sekilas dalam ingatan. Dan bagi pria baik-baik, merenggut kegadisan seseorang pasti memiliki arti tersendiri yang sangat besar.
Mike bukan pria baik-baik, ia pun sadar akan hal itu. Tapi apa yang ia lakukan dengan Al memang meninggalkan kesan tersendiri yang tidak bisa hilag dari benaknya. Seandainya itu terjadi dengan gadis lainnya, Mike cukup yakin ia tidak akan pernah terlalu ambil pusing seperti ini.
Saat menatap wajah Al yang tertidur, Mike merasa kepanikan mulai merayapinya. Bagaimana kalau setelah ini Al jadi terikat?
Kalau seandainya itu gadis lain, maka justru menjadi momen yang tepat untuk pergi. Dan di situlah masalahnya. Mike masih belum ingin meninggalkan Al.
Ia ingin mengenal Al lebih jauh dan lebih dalam. Ingin tahu dengan sejujurnya, apa saja yang disukai Al. Makanan apa yang menjadi favoritnya? Kencan seperti apa impiannya? Bagaimana keluarganya? Seperti apa Al saat bersama dengan keluarganya? Sex seperti apa yang disukainya?
Dari yang terjadi semalam Mike tahu bahwa Al menyukai sex yang cepat dan keras. Tapi masih banyak hal yang ingin dieksplorasi dengan Al. Mike ingin mengenal setiap jengkal tubuh Al. Dan sesuai janji yang sebelumnya, ia ingin membiarkan Al menyentuh semaunya.
Mike sadar ia kini dalam masalah besar karena keinginan-keinginannya sendiri. Ia terus terjaga menatap Al hingga pagi. Dan ketika chat dari Bang Andy mengingatkan untuk jangan terlambat, Mike segera bangkit dari tempat tidur.
Mungkin udara segar dan bermain musik dapat menjernihkan otaknya. Apalagi ia sadar kalau masih ada di sana saat Al bangun nanti, kemungkinan besar ia tidak akan sanggup menahan diri dan kembali memiliki Al. Itu tidak boleh terjadi. Mike tidak membawa pengaman.
Ia hanya membawa satu kondom, itupun hanya karena kebiasaan dan sudah dipakai dengan Al semalam. Ia cukup yakin Al tidak memakai pengaman apapun.
Setelah menggunakan kamar mandi Al, Mike memunguti bajunya sendiri dan baju Al yang tercecer sepanjang jalur antara dapur dan kamar. Ia mengenakan pakaiannya sendiri dan meletakkan pakaian Al ke dalam keranjang cucian yang tadi ia lihat di atas mesin cuci.
Mike kembali ke kamar dan mendapati Al masih tertidur pulas. Tanpa bisa menahan diri, Mike mendekat dan mengecup kening Al. Lalu berbalik pergi tanpa meninggalkan pesan karena ia tidak tahu ingin mengatakan apa.
***
Kemeja putih. Checked.
Blazer hitam. Checked.
Celana hitam. Checked.
Sepatu hitam. Checked.
Al nyaris mengerang saat menyadari penampilannya seperti orang berkabung. Hanya saja warna tegas seperti ini membuatnya percaya diri. Ia membutuhkan stok kepercayaan diri itu untuk menghadapi hari ini dan menganggap semuanya normal seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYED (The PLAYERS 2 - REPOST)
RomanceTHE PLAYERS series #2 (Sudah diterbitkan secara Self Publish, dan hadir di google Play Store) (Walaupun seri, kalian bisa membaca hanya salah satunya. Karena beda cerita, beda tokoh utama. Hanya antar tokoh berkaitan) WARNING! 21++ Be a smart and wi...