~ Bab 5 ~

57 12 0
                                    

"Rayn" panggil Afra.
Rayn menoleh dan melihat Afra dengan wajah bingung.

Tanpa basa-basi, Afra langsung menanyakannya.
"Eh lo masih ingetkan sama muka gue?" Tanya Afra sedikit kesal, karena masih ingat dengan kejadian itu. Sedangkan Rayn membuang mukanya dan fokus untuk membaca bukunya lagi.

Rayn membuat Afra semakin kesal, Afra pun mengepal kedua tangannya.
"Ih loh itu gak punya etika ya? Gue lagi ngomong sama lo." Afra sudah mulai emosi.

"Terus?" Jawab Rayn singkat tanpa menoleh.
"Ya jawab pertanyaan gua lah."
"Yang mana?" Rayn menoleh dan bertanya dengan polos.

Afra menarik nafas untuk menahan emosinya.
"Lo. masih. inget. gua. kan..?" Tanya Afra dengan mengeja satu persatu katanya.

"Hmm..entah." jawab Rayn dengan mengangkat pundaknya acuh.
"Ih... lo ngeselin ya." Kepala Afra mulai mendidih dengan jawaban Rayn.

"Udah?" Rayn bertanya dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Apanya?"
"Pertanyaannya."
"Belum."
"Terus?"
"Gua mau nanya 1 lagi. Lo masih ingetkan, sama cewe yang lo tabrak sampe jatoh deket kantin kemaren?" Afra melipat kedua tanganya di dada.

"Hmm..gak tau ah gua lupa. Dah sono ngapain di sini berisik tau gak."
Kata Rayn dengan mengibas tangannya untuk mengusir Afra.
"Ih.." kata Afra dengan meremas tangannya. Afra pun pergi dari sana.

****

Tet..tet..tet..
Bel istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan pergi menuju tempat pertama, yaitu kantin. Hanya beberapa orang saja yang ada di dalam kelas, mereka yang membawa bekel.

April bangkit dan mengajak Afra ke kantin.
"Ra ke kantin gak?" Tanya April
"Gak Ril, gua bawa bekel." Afra menunjukkan bekelnya.
"Oh.. ok duluan ya." April pamit dan pergi.
"Iya."

Dari luar, terdengar suara Risma yang memanggil Afra.
"Afra..ra." panggil Risma dari luar hingga masuk ke kelas Afra.
"Iya gua di sini." Jawab Afra dengan malas.

"Ke kantin gak loh?"
"Gak Ris gua bawa bekel."
"Oh ya udah." Risma beranjak pergi.
"Eh Ris." Panggil Afra yang menghentikan Risma.

"Hmm." Risma menoleh ke Afra
"Nih buat lo." Kata Afra dengan menunjukkan kotak nasi.
"Buat gua?" Tanya Risma bingung.

"Iya. Ini dari mamah gua. Dia sengaja bikin 2. Yang satu buat gua yang satu lagi buat lo." Afra menjelaskan.
"Oh makasih Afra." Risma berjalan mengambil kotak nasi itu dan membukanya.

"Hmm.. enak nih kayanya. Gua makan disini ya." Risma duduk di hadapan Afra untuk makan bersama.
"Iyalah mau dimana lagi." Afra membuka bekelnya.

"Mamah lo baik ya." Risma memuji mama Afra.
"Iyalah. Kan dia My mother is my lope lope."
"Iya deh."

Afra mulai memasukan sedikit makanannya ke dalam mulut.
"Eh Ris." Afra memulai percakapan.
"Hmm.." Risma menjawab dengan matanya yang fokus menatap makanan yang ada di hadapannya.

"Lo masih inget gak yang gua ceritain kemaren?" Afra bertanya dengan serius. Risma menoleh dan mengerutkan keningnya.
"Yang waktu itu gua tabrakan sama cowo." Afra menjelaskan.

"Hmm." Risma mengangguk.
"Lo mau tau gak cowonya yang mana?" Afra bertanya dengan wajah kesalnya.
"Hmm."
"Tuh yang pojok sono." Afra menunjuk ke arah pojok sana.
Risma menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Afra.

"Hmm." Risma melanjutkan makannya.
"Ih dari tadi jawabnya hmm doang." Afra kesal dengan respon Risma.
Risma mengambil minum yang ada di atas meja Afra. Lalu di minum.

"Terus gua harus jawab apa lagi?"
"Ya apa ke yang lain, selain hmm."
"Lo liat dong gua lagi makan dan lo ajak ngomong gimana mau jawab."

Afra melihat bekal Risma, isinya sudah abis di lahap Risma.
"Sekarang udah selesaikan makannya?"
"Iya."
"Ya udah respon dong." Afra mengerucutkan bibirnya.

Be Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang