~ Bab 11 ~

28 2 3
                                    

Afra menunggu risma untuk mengeluarkan motornya dari parkiran. Saat sedang menunggu, ada seseorang yang berhenti di hadapannya.

"Afra." Panggil orang itu dan membuka helmnya. Afra hanya tertegun memerhatikan orang itu. Afra bingung saat melihat wajah seseorang di balik helmnya.

"Rayn." Wajah afra kaget sekaligus bingung. Rayn hanya menaikan satu alisnya.

"Mau ngapain?" Tanya afra bingung.
"Lo lupa." Jawab datar
"Lupa apa?"

"Dasar pikun, tadi lu bilang pulang sekolah kerja kelompok." Kata rayn kesal. Afra akhirnya ingat.
"Oh iya gua lupa." Kata afra tak berdosa.

"Ra." Panggil risma. Afra menoleh,
"Rayn, tunggu sebentar." Afra pergi ke arah risma. Afra membicarakan hal kerja kelompoknya dan dia akan pulang dengan rayn. Risma pun mengiyakan dan risma pergi duluan.

Rayn sudah memakai lagi helmnya. Afra menghampiri rayn.
"Udah?" Tanya rayn. Afra mengangguk.
"Naik." Ajak rayn, afra pun naik ke motornya.

Afra bingung kenapa motornya tidak di jalankan.
"Rayn, ko gak jalan?" Tanya afra bingung.
"Gua lupa, lo gak pake helm." Afra yang mendengar perkataan rayn langsung tertawa.

"Hahaha.."
"Ko lo ketawa sih?"
"Ya abis lo lucu. Gua kira kenapa, ternyata takut ada polisi. Hahaha." Afra melanjutkan tawanya.

"Kalo di tilangkan berabe ra."
"Tenang aja. Gua tau ko jalan yang gak ada polisinya, palingan ada polisi tidur."
"Ok." Jawab Rayn malas dan menjalankan motornya.
"Belok kiri." Kata afra.

Saat rayn membelokkan motornya rayn berhenti lagi.
"Kenapa berhenti?" Tanya afra dalam hati. Saat afra menoleh ke arah kiri terlihat seorang perempuan yang sedang berdiri.

Afra menatap matanya, perempua  itu membalas tatapan afra dengan sinis karena tidak suka. Tapi.. saat menatap rayn perempuan itu tersenyum.
"Ini." Kata rayn memberikan tempat nasi yang diberikan oleh perempuan itu.

"Iya. Rayn mau kemana?" Tanya perempuan itu dengan tersenyum manis.
"Pu..."

"Ko sama dia." Perempua  itu langsung memotong perkataan rayn dan menunjuk afra

"Kerja kelompok." Rayn langsung melajukan motornya. Dan perempuan itu menatap afra dengan sinis. Afra membalasnya hanya dengan tatapan bingung.

Di perjalan mereka berdua beradu keheningan. Tak ada pembicaraan di antara mereka, tapi karena afra merasa bosan dengan keheningan itu. Akhirnya afra memulai membuka pembicaraan .

"Rayn."
"Hmm.." jawab datarnya.
"Yang sabar ra kalo ngobrol sama orang ini." Afra menarik nafas karena kesal dengan jawabannya.

"Gua mau nanya."
"Hmm."
"Cewe yang tadi, itu kakel kan?" Afra bertanya sedikit ragu.

"Hmm." Jawab rayn.
"Pas istirahat, cewe itu ngasih bekel ya?"
"Hmm."
"Kayanya kakel itu suka ya sama lo?" Tanya afra yang kesekian kali dan tidak di jawab oleh rayn.

Tiba-tiba. Motor rayn ngerem mendadak, afra yang di boncengnya spontan memeluk tubuh rayn. Afra pun berteriak.

"RAYN!!" Afra memeluk rayn dengan mata terpejam karena ketakutan.
Sejenak mereka terdiam, dan afra perlahan membuka matanya. Afra yang menyadari bahwa dia sedang memeluk rayn langsung melepaskan pelukan itu.

Afra menjadi salah tingkah.
"Eh rayn, ngapain lo ngerem mendadak. Mau modus loh?" Tanya afra ketus.

"Engga, tadi ada kucing lewat. Ya udah gua rem. Bukan modus." Jawab ketus
"Dasar gak mau ngaku." Jawab afra tidak mau kalah.

"Eh, terus kemana lagi arah rumah lo." Tanya rayn untuk mengalihkan pembicaraan.
"Lurus aja. Tar di pertigaan pertama belok kanan." Jawab afra malas.

Be Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang