~ Bab 10 ~

27 2 0
                                    

"Mah." Panggil Afra yang sedang menonton tv dengan mamahnya.
"Iya." Jawab mamah dengan menoleh.
"Papah pulang kapan mah?" Tanya Afra.
Mamah tersenyum "kayanya besok Ra. Udah kangen sama papah?"

"Oh.. besok. Iya mah kangen. Kalo gak ada papah sepi."
"Iya. Sabar ya Ra." Kata mamah dengan mengelus pucuk kepala Afra.

"Mah. Kalo besok mau kerja kelompok di rumah gak papakan?"
"Ya gak papa lah Afra. Itukan tugas."
Afra tersenyum "makasih mah. Mah aku mau ke rumah Salsa ya."

"Jangan sampe malem-malem."
"Iya mah. Dah.." Afra pergi keluar dengan membawa novel dan hpnya.

Tok..tok..tok..
"Sa, salsa." Panggil Afra.
"Iya. Eh Afra, masuk." Ajak Salsa dengan membuka pintu.
"Iya. Eh Sa ke kamar lo yuk."
"Ok."
"Eh mamah lo mana."
"Lagi dikamar."
"Oh..."
"Iya..."

"Eh Ra. Kemaren gua nemuin cogan luar negeri di ig." Kata Salsa membaringka  badan di kasurnya dengan Afra.
"Mana coba liat."

Salsa memberikan hpnya.
"Inikan Jorgo."
"Ko lu tau sih."
"Tau lah."
"Ko lu gak kasih tau gua."
"Lupa."
"Huuu. Ganteng ya dia."
"Iya."

Dret..drett..drett.. 
Hp Afra berdering. Ada pesan masuk.

Rafly : "malam Afra., lagi apa?"

Salsa yang melihat pesan itu langsung meledek Afra.
"Hmm. Siapa tuh."
"Ketos." Jawab Afra malas.
"Ketos? Wah lo ya Ra. Baru masuk udah ada yang nyantol."
"Nyatol. Emang lu kira jemuran."

"Eh ngomong-ngomong dia udah nembak lo belum?"
"Belum."
"Wah malah lu yang di gantungin. Hahaha." Umpat Salsa
"Apa sih lo. Gua malah gak berharap kalo dia nembak gua." Jawab malas Afra.
"Lah kenapa?"

Afra bangkit untuk duduk di kasur.
"Entahlah, gua gak ada rasa sama dia." Jawab Afra dengan mengangkat kedua pundaknya tak acuh.

"Kenapa gak coba buat menyukai dia?" Tanya Salsa untuk meyakinkan Afra

"Sa, cinta itu bukan makanan yang harus di coba dulu sebelum di makan. Udah ah jadi bahas inikan."
"Iya sorry." Kata salsa

****
Afra dan risma telah sampai di sekolahnya mereka berpisah, karena berbeda kelas.

"Ra gua duluan." Kata risma dan mereka berpisah.
"Iya ra, dah..." afra melambaikan tangan.

Afra melewati kelas mipa 3 dan afra menengok. Saat sudah sampai di depan kelas, pitu kelas sudah terbuka.

"Pintunya kebuka." Batin afra dan afra melanjutkan langkahnya dengan senang hati. Tiba-tiba...

Brug..

Afra tertabrak oleh seseorang yang ingin keluar dari kelas. Tetapi tertangkap oleh orang itu, hanya saja mereka saling terbentur kepalanya.

"Aduh... punya mata gak sih." Kata afra yang tertunduk memegangi kealanya yang sakit. Orang itu hanya terdiam memegangi kepalanya.

"Siapa sih loh." Kata afra membentak.
Dan orang itu menengok ke arah afra.
"Oh... lo. Eh Rayn punya mata gak sih? Sampe nabrak orang." Kesal afra

"Apa? Yang gak punya mata tuh lo sendiri. Jalan ko merem matanya." Kesal Rayn.
"Dasar cowo gak mau ngalah, ngeselin, rese."

Fia yang melihat kejadian itu awalnya hanya menonton. Karena suasana sudah memanas fia datang untuk memisahkan mereka berdua.

"Aduh.. ada apa sih. Pagi-pagi udah ribut aja." Kata fia untuk menenagkan afra

"Tuh, punya mata gak di pake. Sampe nabrak orang." Afra melihat rayn denga sinis. Sebaliknya rayn juga melihat afra dengan sinis

Be Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang