6• Luka Lama

785 197 149
                                    

But if you're broken,
you don't have to stay broken.

-----------------------------------------

"Bangun nak! Udah jam 7 pagi!" Suara ketukan pintu itu semakin keras, memaksa Alby untuk membuka matanya dan menghentikan mimpi indahnya bertemu Mia Khalifa.

Alby membalas sahutan dari Mama-nya kemudian membuka pintu kamar berwarna hitam tersebut.
"Apasih Ma, Alby masih ngantuk nih." Terlihatlah Dian yang memegang spatula dan gelas yang Alby yakini air di dalam gelas itu sedingin es untuk menyiram wajah tampannya.

"Kamu mau telat masuk kelas hah?! Mama ga mau ngasih kamu uang jajan kalo kamu telat." Ancam Dian sambil menunjuk-nunjuk wajah Alby menggunakan spatula yang ada di genggamannya itu.

"Iya-iya Mamaa, Alby mau mandi."

Hanya membutuhkan waktu 10 menit laki-laki itu bergegas untuk segera berangkat menuju ke sekolah.

"Ma, Alby sarapannya di sekolah aja yaa ini udah telat banget nih, Assalamualaikum." Alby mempercepat langkahnya menuruni tangga.

Lah bukannya udah setengah 8 ya, kok masih ada kabut gini sih.

Saat Alby akan memakai helm nya ia memutuskan untuk kembali ke dalam rumah. "Maa, kok di luar masih dingin sih?"

Dian yang mendengar suara teriakan anaknya, bergegas menghampiri Alby.
"Eh maafin Mama ya, sebenernya sekarang masih jam 6 lebih Al." Cengiran Dian membuat Alby kesal setengah mati, namun ia menahan kekesalannya, karena ia tau jika ia melawan orang tuanya, uang jajannya yang akan menjadi korban.

"Yaudah, Alby langsung berangkat aja."

Kalo bukan nyokap, udah gue telen trus gue lepehin ke rawa-rawa terus dimakan buaya.

sebelum menyalakan mesin motornya, Alby mengeluarkan benda tipis di saku jaketnya.

Alby.Jz : Ra, berangkat sekolah bareng sama gue ya, otw.

Setelah menyimpan handphone -nya kembali ke dalam saku jaket, dinyalakan lah mesin motor sport bernama Asep itu.

"Asep sayang, nanti papi ajak mami kamu berangkat ke sekolah bareng," gumam Alby sambil mengusap lembut bagian depan si Asep.

❄❄❄

Hanya menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit untuk tiba di rumah Ara.

06.25

"Ara, cepetan turun nak, ada temen kamu nih di bawah."

Ara yang mendengar ucapan bunda-nya dari lantai bawah terkejut, siapa yang berani datang ke rumahnya pagi-pagi seperti ini, hanya Reno dan Alby yang mengetahui di mana letak rumahnya, pikirannya pun melayang, tanpa berpikir lebih lama lagi, Ara bergegas menuju ruang tamu.

"Alby? Ngapain lo ke sini? Mau numpang sarapan ha?!" Tuduhan Ara mampu membuat Alby terkejut.

"Oke, Alby ganteng ga boleh berkata kasar. Oke santai, ga boleh marah, ayo tahan."

"Faranisa, Alby ke sini mau ngajak Ara berangkat ke sekolah bareng. Mau?" ucapan Alby tiba-tiba melembut.

"Ga. Makasih."

RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang