chapter 10

497 78 7
                                    

"Selamat pagi, Mama," sambut Pangeran senang.

Ratu keheranan melihat Pangeran sudah berada di Ruang Makan. "Pagi sekali engkau," celetuk Ratu. "Bagaimana perjalananmu kemarin?"

"Sangat menyenangkan," sahut Pangeran lalu melanjutkan makan paginya lagi.

Pelayan segera menyajikan makan pagi untuk Raja dan Ratu.

Pangeran cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia sudah tidak sabar bertemu gadis itu di Xelnyz.

"Mengapa engkau terburu-buru?" tanya Raja keheranan.

Pangeran tidak pernah makan pagi mendahului kedua orang tuanya.

Mereka selalu makan pagi bersama. Tetapi untuk makan siang dan makan malam, mereka jarang mempunyai kesempatan bersama. Biasanya mereka selalu disibukkan oleh urusan mereka masing-masing.

Bila Raja atau Ratu datang terlebih dulu, mereka menanti Pangeran.

Demikian pula Pangeran. Hari ini pertama kalinya Pangeran mendahului kedua orang tuanya.

"Aku mempunyai banyak pekerjaan."

Pangeran menyeka mulutnya dengan kain kemudian meletakkan kain itu di meja. Pangeran cepat-cepat menghabiskan minumnya dan beranjak bangkit.

"Aku pergi dulu, Mama, Papa."

Pangeran mencium pipi kedua orang tuanya dan segera menuju kereta yang telah menantinya.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Raja kebingungan. "Kemarin ia tidak bersemangat. Tetapi, hari ini ia terburu-buru pergi."

"Aku tidak tahu," Ratu juga kebingungan. Ratu memegang pipinya yang tadi dicium Pangeran. "Tidak biasanya Suho mencium kita. Apa yang terjadi padanya?"

Ratu menatap Raja.

Raja hanya mengangkat bahu.

Di luar, Pangeran bersiul-siul riang sambil melangkahkan kakinya.

Prajurit segera membukakan pintu kereta.

"Ke Xelnyz," kata Pangeran lalu masuk ke dalam kereta.

Para prajurit itu segera menunggang kuda mereka masing-masing. Kusir kuda segera melajukan kereta.

Di dalam kereta, Pangeran sudah tidak sabar ingin bertemu gadis itu.

Sepanjang malam, Pangeran memimpikan gadis itu. Gadis itu benar-benar mempesona. Sedetikpun Pangeran tidak dapat melepaskan wajah gadis itu dari matanya. Walaupun gadis itu berada jauh darinya, Pangeran terus melihat wajahnya yang mempesona.

Pangeran menyesal ketika menyadari ia belum bertanya apapun tentang gadis itu. Gadis itu membuatnya melupakan segala sesuatunya. Segala yang siap ditanyakannya menjadi dilupakannya begitu saja.

Mereka bertemu dan berbicara banyak hal tetapi tidak ada yang menyangkut diri gadis itu.

Kemarin malam ketika akan naik ke tempat tidur, Pangeran tersadar ia bahkan belum mengetahui nama gadis itu.

Hari ini, Pangeran mengingatkan dirinya untuk menanyakan nama gadis itu juga keluarganya. Pangeran ingin mengetahui dari kerajaan mana gadis itu berasal. Gadis itu mempesonakan hati Pangeran. Seumur hidupnya, Pangeran telah melihat berbagai macam tingkah wanita untuk menarik perhatian pria kaya. Berbagai cara mereka gunakan demi menjadi istri bangsawan. Tetapi gadis itu benar-benar berbeda.

Matanya selalu bersinar lembut. Sikapnya sangat luwes dan anggun.

Gerakan tubuhnya sangat gemulai dan mempesona. Terlebih dari semua kecantikkannya, ia memiliki kecantikkan yang sangat indah. Ia memiliki kasih sayang besar yang tiada taranya.

Gadis Hari Ketujuh (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang