Irene tidak tahu tetapi ia cukup senang berada di tempat ini.
Udara tempat ini sangat segar. Seperti kata Pangeran, tempat ini cocok untuk memulihkan kesehatannya.
Pagi hari Irene bisa merasakan udara yang dingin hangat memasuki kamarnya. Siang hari tidak ada sinar matahari yang sangat menyengat dan angin dingin yang menyayat.
Hujan salju turun dengan deras kadang-kadang turun di siang hari, kadang di malam hari. Setiap pagi, Irene dapat melihat tumpukan salju tebal yang menutupi taman.
Pangeran sungguh keras padanya. Jauh lebih keras dari kakak-kakaknya dan orang tuanya.
Sedikitpun Irene tidak boleh meninggalkan tempat tidur. Pangeran selalu mengawasinya saat makan. Pangeran tidak membiarkan Irene meninggalkan sedikitpun makanan yang khusus dibuat untuknya. Setiap waktu minum obat, Pangeran tidak lupa untuk mengawasinya.
Irene merasa seperti berada dalam penjara orang sakit tetapi ia tetap merasa gembira. Seperti kakak-kakaknya, Pangeran selalu menghiburnya sehingga ia tidak pernah merasa bosan di tempat tidur.
Selama berada di Ruethpool, Irene merasa ia semakin membaik tetapi Pangeran tidak mengijinkan ia meninggalkan tempat tidur. Tidak juga untuk mengintip keluar jendela.
Jendela-jendela besar ruang tidurnya selalu tertutup rapat. Pagi hari pelayan membuka tirainya yang tebal tetapi di sore hari pelayan menutupnya rapat-rapat.
Di siang hari bila tidak sedang turun salju, Irene dapat melihat gunung putih di kejauhan. Terlihat pula batang pohon yang tertutup salju putih.
Irene ingin sekali bermain di luar tetapi pengawasnya sangat keras. Ia mudah naik pitam bila melihat Irene tidak mau menurut.
Satu-satunya yang membuat Irene tidak bosan berada di tempat tidur adalah Pangeran selalu menemaninya. Mereka berbicara banyak hal dan kadang saling menggoda. Irene tidak dapat membayangkan betapa bosannya dia bila tidak ada orang yang menemaninya.
Kadang bila melihat keluar jendela, Irene merasa rindu pada orang-orang di luar sana. Irene merasa sangat terkurung selama dua hari ini. Irene ingin menemui penduduk Pienlang, dan banyak tempat lain.
Seperti Irene, mereka pasti juga merindukannya.
Penduduk Herbranchts, tempat ia jatuh ke sungai pasti mencemaskannya karena tak melihatnya. Mereka pasti tengah mencarinya ke mana-mana.
Hari itu Irene menolong anak yang tergelincir di tepi sungai. Ia berhasil menolong anak itu tetapi ketika ia akan naik ke atas, ia tergelincir dan jatuh ke atas permukaan es yang tipis itu. Seketika es tipis itu retak dan pecah.
Anak-anak itu segera memanggil orang-orang desa.
Untuk beberapa saat, Irene tidak dapat bernafas. Air dingin itu menghentikan jalannya udara ke paru-parunya. Irene merasa seluruh tubuhnya membeku. Dalam keadaan seperti itu, Irene tidak mau berdiam diri.
Ia berusaha keluar dari air itu.
Tak lama kemudian orang-orang datang untuk mengeluarkannya dari tempat itu. Mereka membawanya ke sebuah rumah kecil dan menghangatkan tubuhnya.
Seorang dari mereka menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang, tetapi Irene menolaknya sebab ia datang dengan kuda. Walaupun cemas, orang-orang itu membiarkannya pulang sendiri.
Sekarang, mereka pasti tengah mencemaskannya. Irene merasa bersalah pada mereka. Tetapi bila mereka mengetahui siapa dirinya, Irene yang akan kerepotan.
Setelah penduduk mengetahui bahwa ia adalah putri bungsu keluarga Horthrouth yang terkenal itu, para pria yang mengejarnya pasti akan mengetahui keberadaannya. Para pria itu kemudian akan menarik perhatiannya dengan ikut dalam perbuatan Irene.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Hari Ketujuh (Surene)
FanfictionFF ini adalah hasil Remake dari novel dengan judul yang sama karya Sherls Astrella. Terdapat beberapa perubahan nama atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita. . . . private pada chapter tertentu.