chapter 13

460 75 4
                                    

Dengan cekatan, gadis itu mengeluarkan semua yang ada di dalam keranjang dan menatanya dengan rapi. Tangan-tangannya tampak telah terampil melakukan semua pekerjaan ini.

Dengan rambutnya yang digelung rapi, gadis itu tampak sangat dewasa.

Ia seperti seorang yang telah menikah.

Selama berada di Popolo, Pangeran tidak pernah melihat gadis itu menggelung rambutnya. Biasanya ia hanya membiarkannya terurai atau

mengikatnya dengan kain. Sehari-hari, ia tampak manis kekanak-kanakkan.

Sekarang ia seperti seorang anak manis yang telah berubah menjadi seorang wanita dewasa yang sangat cantik.

Pangeran merasa begitu enggan meninggalkannya siang ini untuk menghadiri pesta ulang tahun Duke. Daripada menghadiri pesta itu, Pangeran lebih memilih terus di sini bersama gadis cantik ini.

"Maukah Anda ikut dengan saya?"

Gadis itu menghentikan pekerjaannya mengoles roti. Matanya membalas tatapan Pangeran. "Ke manakah Anda ingin mengajak saya pergi, Pangeran?"

"Ke pesta Duke Xellz."

"Terima kasih atas ajakan yang berharga itu, Pangeran, tetapi saya tidak ingin pergi ke sana."

"Mengapa?" tanya Pangeran. "Apakah karena engkau tidak membawa gaun pesta?"

Gadis itu tersenyum. "Saya sungguh tidak bisa dan tidak ingin ke sana, Pangeran. Sejujurnya, saya lebih senang berada di Popolo."

"Anda tidak mau," kata Pangeran, "Saya juga tidak akan pergi."

"Tidak boleh!"

Pangeran terkejut.

"Maafkan saya," gadis itu menutup mulutnya dengan perasaan bersalah, "Tidak seharusnya saya membentak Anda.

Saya sangat menyesali tindakan saya."

"Tidak apa-apa," Pangeran tersenyum menghibur, "Saya baru saja berpikir apa yang Anda katakan benar. Yang mengundang saya adalah Duke Bukan Bae Horthrouth. Saya tidak mau menemui mereka, tidak akan masalah dalam pesta itu. Masih banyak tamu yang bisa saya temui selain mereka."

Gadis itu tersenyum. "Apapun pilihan Anda, saya menghargainya."

Pangeran kecewa. Sejujurnya ia berharap gadis itu akan mencegahnya.

.

.

Ketika ia akan kembali ke Schildi siang itu, ia juga tidak mencegah sama sekali. Malah gadis itulah yang mengingatkannya untuk pulang lebih awal untuk bersiap-siap ke pesta.

Pangeran sama sekali tidak bersemangat ketika ia melangkah masuk ke Hall Totelp. Suasana di Puri itu telah meriah ketika Pangeran datang dan semakin meriah setiap menitnya.

Banyak undangan yang disebar Duke dan yang datang lebih banyak lagi.

Mereka ingin bergabung dalam kegembiraan Duke dalam merayakan ulang tahunnya yang ke delapan puluh.

"Selamat, selamat," Raja memberi salam dengan penuh kegembiraan.

"Semoga Anda selalu sehat," timpal Ratu.

"Terima kasih, Paduka. Saya gembira Anda bisa datang."

"Aku pasti tidak akan melewatkan kesempatan berharga ini," Raja

tersenyum gembira, "Apalagi katanya engkau mengundang pula keluarga Bae Horthrouth dan putri-putrinya yang luar biasa cantik itu."

"Saya juga senang bisa menghadirkan para gadis itu. Biasanya mereka sulit dihadirkan bersama-sama karena terlalu banyaknya undangan yang mereka terima."

Gadis Hari Ketujuh (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang