Chapter 14

489 74 11
                                    

.

Ketakutan Pangeran akhirnya terjadi juga.

Hanya satu minggu sejak pertemuannya yang terakhir dengan gadis itu, gadis itu menghilang tanpa jejak dan tidak kembali lagi.

Suster mengatakan gadis itu merasa sudah terlalu lama berada di Popolo sedangkan pekerjaannya masih banyak.

Pangeran menyesal. Ia menyesali dirinya sendiri.

Andai setelah pesta sial yang menjemukan itu, ia menemui gadis itu, ia tidak akan kehilangan dia. Tetapi Pangeran berulang kali menunda kepergiaannya untuk menyelesaikan urusan-urusan yang telah ditinggalkannya dan tidak dapat diwakilkan pada siapapun.

Saat itu Pangeran teringat pada kata-kata gadis itu, "Saya merasa sangat bersalah pada rakyat Evangellynn bila Anda melalaikan pekerjaan Anda karena masalah ini."

Pangeran tidak mau gadis itu membencinya karena ia melalaikan tugasnya. Pangeran ingin terus menjalin hubungan baik dengan gadis itu walau ia tidak mungkin lagi menjadi kekasihnya.

Hingga detik ini, Pangeran yakin gadis itu telah mempunyai kekasih.

Hanya saja ia tidak mau mengatakannya. Mungkin karena malu.

Mereka telah saling mengenal. Banyak yang telah diceritakan Pangeran pada gadis itu. Banyak pula yang diceritakan gadis itu padanya walau sedikitpun ia tidak menyebutkan tentang dirinya maupun keluarganya.

Pangeran masih teringat pembicaraan mereka terakhir adalah tentang Pelangi Evangellynn.

"TIDAK MUNGKIN!" seru Pangeran kaget.

"Apakah mungkin ia tiba-tiba menghilang karena kata-kataku waktu itu?" pikir Pangeran.

Pangeran berpikir keras. Apakah mungkin gadis itu enggan bertemu dengan Pangeran lagi setelah mendengar pendapat Pangeran tentang Pelangi Evangellynn yang cantik-cantik.

Perasaan bersalah menyelimuti hati Pangeran. Andai waktu itu Pangeran tidak hanya menjelek-jelekkan Pelangi Evangellynn, tetapi juga memuji gadis itu dan mengatakan betapa bedanya gadis itu dengan para Pelangi Evangellynn yang sombong, gadis itu tidak akan pergi.

"Makhluk sial!" umpat Pangeran kesal.

Sejak bertemu dengan para gadis itu, hidupnya serasa bagai di neraka.

Tidur tidak nyenyak, berpikir tidak tenang. Semua yang semula berjalan lancar, tiba-tiba menjadi kacau balau.

Kebencian Pangeran pada pelangi Evangellynn semakin memuncak.

Pangeran masih ingat peristiwa minggu lalu saat di pesta Duke. Di dalam pesta itu, ia harus berdansa dengan keenam gadis itu bergiliran. Dan gadis tidak tahu diri itu tidak mau mengerti bahwa Pangeran telah merasa lelah.

Kakak-kakaknya telah begitu membosankan apalagi adiknya. Pangeran yakin gadis ketujuh itu lebih parah dari semua anak Earl bae Horthrouth. Hatinya sangat sombong. Sedikitpun ia tidak mau datang ke pesta orang yang telah mengundangnya. Sungguh angkuh. Entah pesta seperti apa yang dia inginkan untuk didatangi.

Pangeran berjalan mondar-mandir. Hatinya galau. Ketakutannya telah terjadi, sekarang apa yang harus dilakukannya? Gadis yang dicintainya kembali menghilang dan ia tidak tahu di mana harus mencarinya.

Apa yang dapat digunakan Pangeran untuk mencarinya?

Namanya? Ia tidak tahu.

Keluarganya? Ia tidak pernah mendengar dari gadis itu sendiri.

Asalnya? Tak seorangpun tahu.

Pangeran bingung. Pikirannya kacau seperti benang kusut yang tak berujung.

Gadis Hari Ketujuh (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang