BAB 21: pernyataan bikin sakit hati.

51.2K 4.9K 261
                                    

"kadang lucu ya, kita kayak lagi main kejar-kejaran. Aku kejar kamu, kamu kejar dia; aku cinta kamu, kamu cinta dia."

🏃🏃🏃

Sepulang sekolah ini Kenziano benar-benar memutuskan untuk menemui Anna dan mengajak Anna pulang bersama setelahnya ia akan membawa Anna ke suatu tempat makan dan menanyakan berita seputar hubungan Alena dan Daffa.

Kenziano berdiri di depan kelas X-IPS3 lebih tepatnya kelas Anna. Ia menunggu kelas Anna bubar padahal sudah sepuluh menit yang lalu bel sekolah berbunyi, tetapi tidak satu pun murid dari kelas tersebut keluar.

Pintu pun terbuka menampilkan seorang guru yang membuat Kenziano menghela napas. Pantas saja kelas Anna belum bubar ternyata pelajaran terakhir cewek itu ialah pelajaran sejarah, di mana sang guru suka mengkorupsi waktu.

Semua anak-anak X-IPS3 mulai keluar dari kelas Kenziano memperhatikan satu persatu anak-anak X-IPS3 tersebut, tetapi belum juga menemukan Anna. Sampai saat pandangannya menangkap seorang gadis berkuncir kuda sedang tertawa bersama kedua temannya. Kenziano memanggil Anna membuat cewek itu menoleh dan tawanya terhenti berganti dengan kerutan di dahi.

"Kita pulang bareng." Kenziano segera mengambil tangan Anna, menariknya perlahan agar ikut dengannya. Anna menepis tangan Kenziano.

"Ihhh, lo mau ngapain? Dateng-dateng main tarik tangan orang sembarangan." Gerutu Anna, "gue gak bisa pulang bareng. Gue mau main sama temen gue, lagian juga biasanya lo ngajak pulang bareng kak Alen."

Kenziano yang tadinya menatap Anna kini beralih menatap kedua teman Anna yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua. Kenziano menggeser Anna ke samping, lalu berjalan ke arah kedua teman Anna.

"Sorry ya, gue ganggu acara kalian, tapi gue butuh Anna. Bisakan acara kalian diundur aja?"

Lisha yang pada dasarnya memang mengidolakan Kenziano pun mengangguk. Gadis itupun menarik Rosa agar ikut dengannya.

Kenziano berbalik, menggenggam tangan Anna lalu menarik mengikuti langkahnya. Anna hanya bisa menggerutu sambil memasang wajah jengkel karena acaranya dengan kedua temannya itu gagal.

***

Ketoprak adalah makanan kesukaan Anna. Gadis itu akan luluh bila sudah disogok oleh sepiring ketoprak terkadang Anna malah meminta untuk nambah satu piring lagi. Saking maniaknya dengan ketoprak Anna sampai tahu di mana tempat penjual ketoprak yang paling enak.

Dan Kenziano saat ini mengajak Anna ke tempat ketoprak langganan cewek berkuncir kuda itu. Sambil menatap Anna yang memakan ketoprak dengan lahap cowok itu mulai memikirkan cara bagaimana caranya menanyakan sesuatu yang membuat dirinya penasaran.

"Ngapain lo liat-liat?" Pertanyaan Anna membuat Kenziano berkedip.

Cowok itu menggelengkan kepalanya.

"Alena sama Daffa jadian?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Kenziano secara tiba-tiba itu membuat Anna tersedak ketoprak yang sedang ia nikmati.

Gadis itu terbatuk-batuk dengan air mata yang mengalir dari pelupuk mata, belum lagi hidung dan tenggorokannya terasa perih dan panas--mengingat ketoprak yang ia makan itu super pedas. Kenziano menyerahkan air putih membuat gadis itu meneguknya hingga tandas.

Masih sedikit terbatuk-batuk Anna menatap Kenziano kesal. "Lo tuh kalo nanya pake pembukaan kek, atau nggak pake salam dulu biar sopan. Bikin orang keselek aja."

"Sorry, sorry, lagian kenapa lo bisa sampe keselek?"

Rasanya Anna ingin sekali mencelupkan wajah Kenziano pada piringnya mumpung ketopraknya pedas. Jelas-jelas ia tersedak itu karena pertanyaan Kenziano tentang Alena dan Daffa.

In The Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang