BAB 3: abis terbang langsung jatoh

70.8K 6.3K 365
                                    

Anna dan Kenziano berdiri didepan pintu gerbang rumah mereka masing-masing. Sebelum mereka benar-benar masuk, mereka saling melempar pandangan satu sama lain. Anna tersenyum hingga akhirnya ia lebih dulu yang masuk.

Seperti orang gila baru Anna terus saja tersenyum sepanjang jalan menuju kamarnya. Membuat Alena dan mama-nya mengernyit aneh melihat Anna. Bahkan Anna seperti orang budek beberapa kali dipanggil ia tidak menoleh atau pun merespon panggilan tersebut.

Sesampainya dikamar ia merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamar dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya. Masih sangat jelas diingatan-nya bagaimana pelukkan Kenziano.

Sedang asyik-asyiknya melamun, ponsel Anna bergetar pertanda ada satu pesan masuk. Ia berdecak sebal, siapa sih yang menganggu disaat sedang enak-enaknya melamun?

Anna memekik kencang saking senangnya saat tahu siapa yang mengirimnya pesan.

Tetangga cogan: mau hadiah apa?

'kalo boleh sih, aku maunya kamu cinta sama aku.'

Dengan cepat Anna membalas pesan dari Kenziano.

Annabela: satu hari cuma berdua, mungkin?

Send.

Tidak lama kemudian ada balasan dari Kenziano.

Tetangga cogan: mau kemana?

Annabela: hmm... Kayaknya hari Minggu ada bola deh, di stadion Bekasi. Gimana kalo kita nonton bola di sana aja?

Harap-harap cemas Anna menunggu balasan dari Kenziano. Dalam hati ia berdo'a agar Kenziano mengiyakan ajakan-nya.

2menit.

5menit.

10menit.

Anna menguap karena kantuk yang tiba-tiba menyerangnya. Ya ampun, kenapa balasan Kenziano lama sekali?
Mata Anna pernah mulai terpejam, saat sudah benar-benar tertutup ponsel-nya kembali bergetar dan sukses membuat mata Anna kembali terbuka lebar.

Dilihatnya isi pesan dari Kenziano itu. Seketika Anna ingin sekali berlari-lari di teras sambil berteriak-teriak jika tidak mengingat bahwa ia masih waras. Bagaimana tidak? Ia sangat senang membaca balasan dari Kenziano. Sebuah balasan yang membuat hatinya cenat-cenut.

Tetangga cogan: everything' for you😗

***

Tak terasa hari berganti begitu cepat tanpa disadari. Hari Minggu pun tiba, pertanda bahwa Anna akan segera mengukir pengalamannya bersama Kenziano.

Anna menatap dirinya dari pantulan cermin. Bergoyang ke kanan-ke kiri. Mengikat rambutnya menjadi satu kebelakang. Belum lagi baju berwarna hitam yang dipadukan dengan warna oranye. Baju pertanda bahwa ia adalah salah satu supporter tim bola tersebut.

Anna segera bergegas keluar kamar, menuruni satu persatu anak tangga. Saat sampai diruang tengah di sana terdapat sang Mama sedang menonton tv.

"Mah, aku ijin mau pergi, ya?"

Amel menoleh menatap Anna dari atas sampai bawah, kemudian bertanya.
"Mau kemana, dek?"

"Nonton bola, Mah." Sambil menyengir tidak jelas.

"Kamu ini anak perempuan kok hobinya nonton bola?" Amel berdecak. "Yaudah, pulangnya jangan malam-malam, ya dek."

"Siap, Mah." Anna mengecup pipi Amel sebelum akhirnya ia benar-benar hilang dibalik pintu.

In The Name Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang