3. Trial

622 92 4
                                        

Daniel marah. Sangat marah. Ia nyaris membunuh rekannya sendiri karena tak dapat menemukan informasi pihak lawan. Untung saja ada Jisung yang menahannya, jika tidak mungkin Woojin sudah berada di rumah sakit. Oke mari kita perjelas, di rumah sakit tepatnya di kamar mayat.

Ia memukul keyboard laptopnya geram. Foto yang baru saja ia terima dari Chanyeol membuat pikirannya kacau. Berkali kali ia mengacak rambutnya frustasi.

Ia tak bisa berfikir jernih sekarang dan entah kenapa pikirannya menjelajahi masa lalu ketika dia dan Seong Wu pertama kali bertemu.

.

"Wah, untuk wajah yang imut kau cukup kuat."

Daniel menoleh ke belakangnya. Ada sosok manis yang berdiri di sana dan mengawasinya sejak tadi. Daniel hanya tersenyum simpul menanggapinya, ia harus fokus berlatih tinju, ini untuk persiapan jika musuh menyerang.

"Aku Ong Seong Wu."

"Kang Daniel."

Lihatlah, bahkan Daniel tidak repot repot menoleh untuk menjawabnya, ia hanya fokus pada benda merah di depannya, memukulnya tanpa ampun.

"Kau dingin." Ucap Seong Wu.

Daniel menghentikan pukulannya lalu menghadap ke arah Seong Wu. "Well, Seong Wu." Daniel berjalan mendekati Seong Wu. Melihat Seong Wu dari dekat begini, Daniel mengakui kalau dia sangat manis.

"Seharusnya kau tidak mendekati seseorang yang sedang fokus berlatih begini." Daniel menoyor kening Seong Wu, membuat si empu terdorong kebelakang sambil mengaduh kesakitan. Daniel bersumpah ia melakukannya dengan sangat pelan.

Seong Wu mengerucutkan bibirnya kesal. "Aish baiklah baiklah, aku hanya sedang tertarik dengan tinju. Dulu aku pemain taekwondo, sekarang aku ingin mempelajari hal baru." jelas Seong Wu yang membuat Daniel menaikan satu alisnya.

"Itu sebuah kode?" Tanya Daniel

"Kode apa?" Seong Wu balik bertanya dengan wajah polos. Daniel sedikit terkejut dengan perubahan wajah Seong Wu yang cepat.

"Kau pura pura tidak tahu ya?"

"Hmm? ._." Seong Wu mengangkat kedua alisnya. "Kau ini bilang apa?"

Daniel sempat bingung. Seong Wu ini berpura pura atau tidak, tapi ia sudah tau jawabannya ketika melihat Seong Wu tertawa terbahak bahak.

"Yah, jadi kau dibayar atau tidak?"

-|Locked|-

Dari berlatih tinju, hubungan Seong Wu dan Daniel yang awalnya 'latihan seminggu sekali' menjadi 'kencan seminggu sekali'. Walau begitu hubungan mereka belum jelas.

Tanpa hubungan pun mereka sudah sering makan malam bersama dan bertemu di tiap waktu senggang. Siapa sangka akan jadi begini? Bahkan tidak pernah terpikir oleh Daniel.

"Kau tahu permainan mafia baru itu? Itu sangat terkenal." Celetuk Seong Wu.

"Hm? Aku tidak tahu tentang itu." Daniel mengaduk aduk kopinya santai. Dalam hati ia berpikir 'Orang di depanmu ini mafia sungguhan bodoh.'

Seong Wu mengangguk dan mulutnya membentuk huruf o. "Aku jadi penasaran mafia sungguhan itu seperti apa." Gumam Seong Wu.

"Tampan pastinya." Dengan mulusnya Daniel berkata begitu.

"Ooh, jangan jangan kau kenal satu Daniel."

"Ah.. em tidak, hanya saja di film film begitu kan?" Daniel jadi kelabakan sendiri.

Locked ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang