Chanyeol menarik rantai borgol yang terpasang di tangan Seong Wu. Mereka terlihat seperti majikan yang menarik anjingnya dengan rantai. Dan kini Seong Wu sedang menahan sakit karena Chanyeol menarik rantainya dengan keras, sehingga borgol itu menekan kulit Seong Wu dan membuat bekas merah.
Seong Wu mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Chanyeol, berharap borgol itu tidak menekan kulitnya lagi. Tetapi Chanyeol berjalan terlalu cepat, langkahnya seolah dipenuhi rasa marah dan penasaran menjadi satu. Sebenarnya Seong Wu merasa takut dan bingung. Kemana Chanyeol akan membawanya? Apalagi yang akan Chanyeol lakukan padanya?
Pria berambut merah itu membuka pintu sebuah ruangan lalu menarik Seong Wu masuk. Sedetik setelah Seong Wu memasuki ruangan itu, suara pintu yang dibanting kasar menyapa pendengaran. Belum sempat Seong Wu mencerna apa yang terjadi, Chanyeol menarik rantai borgol Seong Wu lalu mendorongnya agar terduduk di sebuah kursi merah.
"Oke, mari lepaskan borgol ini dulu." ucap Chanyeol seraya mengeluarkan sebuah kunci kecil dari sakunya. Ia membukakan borgol di tangan Seong Wu lalu membuangnya asal.
Bukannya membiarkan tangan Seong Wu bebas, ia malah ganti mengikat tangan Seong Wu dikursi. Bukan cuma tangan, tetapi kaki dan lehernya pun menjadi korban.
Jadi kursi yang diduduki Seong Wu sekarang adalah Torture Seat. Setidaknya itulah bagaimana Chanyeol menyebutnya. Kursi ini cukup tinggi dan besar. Ada pengikat di bagian lengan kursi, kaki, dan leher. Di dalam setiap pengikat, ditanamkan kabel kecil yang beraliran listrik. Tinggal menekan tombol pada sebuah remot, dan listrik akan menjalar ke pengikat itu. Tentu kalian sudah tau fungsi kursi ini bukan?
Chanyeol berdiri sambil melipat tangannya, ia menatap Seong Wu yang dengan bodohnya berusaha melepaskan diri dari ikatan itu. Tentu saa tidak bisa, hanya Chanyeol yang bisa melepaskannya.
"Aku hanya akan menanyakan beberapa pertanyaan sederhana tuan Ong Seong Wu." Chanyeol tersenyum mengancam. "Kau hanya cukup menjawabnya dengan jujur dan patuh padaku."
Yah. Lagi lagi.
Entah berani atau bodoh, Seong Wu lagi lagi melakukan hal yang dibenci Chanyeol. Meremehkannya. Baru saja Seong Wu meludah. Kau tahu dimana? Ia meludah tepat pada sepatu Chanyeol. Well, Testoni Shoes seharusnya tahan lama bukan? Atau mungkin Chanyeol akan langsung mengganti sepatu itu dengan yang baru.
Another 38.000 dollar is nothing for Park Chanyeol.
"Kau tahu itu salah satu tanggapan terburuk yang bisa kau tunjukan padaku. Kau berani mengejar ajal ya?"
Seong Wu terkekeh lalu berkata, "Harga diriku akan ternodai, jika aku mati di tangan pengecut sepertimu."
Detik itu kesabaran Chanyeol sudah habis. Ia menekan tombol merah pada remot di tangannya dengan kencang.
Saat itu Seong Wu tidak mengerti apa yang ia rasakan. Gelombang listrik menjalari tubuhnya dan membuat tubuhnya mengejang. Seluruh saraf sarafnya dibuat terkejut dengan aliran listrik yang tiba tiba itu. Seong Wu yakin kalau ia berteriak, tetapi ia tak bisa mendengar suara apapun. Ia merasa tuli. Matanya terbuka lebar tetapi hanya warna putih yang dapat ia lihat. Seluruh indranya terasa lumpuh.
Seong Wu menarik nafas sebanyak banyaknya ketika rasa sakit yang ia rasakan perlahan menghilang. Matanya sayu, nafasnya terengah dan tenggorokannya terasa sakit, menunjukan padanya seberapa kencang ia berteriak sebelumnya. Ia sungguh membutuhkan air, tenggorokannya sangat kering dan panas. Sakit.
Dirinya masih merasa terkejut dan dilanda kepanikan. Ia merasa arus listrik menyambarnya dengan waktu yang sangat lama, tetapi di sisi lain, ia merasa itu hanya sekejap saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Locked ✔
FanfictionKang Daniel dan Ong Seong Wu, the sweetest couple of the day, month dan year. Kedekatan mereka terlihat sangat manis, tapi siapa sangka Kang Daniel menutupi sesuatu dari Seong Wu yang membuat Seong Wu diculik oleh sekelompok mafia yang diketuai Park...