Suasana pagi yang cerah, burung burung berkicau merdu dan sinar matahari pagi masuk melalui jendela dan celah ventilasi. Cuaca pagi hari di kota London cerah dengan langit kristal biru dengan permen kapas putih.
Ssssrrkkk ssstttt!
Seperti biasa bersiap dengan setelan jasnya, merapikan rambut dan juga dasi tidak lupa sarung tangan putih selalu melekat dikedua telapak tangannya.
Krriingg!!
" Verizha's manor. "
" Sudah kau temukan? "
" Oke dimengerti. "
" Ini akan sangat merepotkan. " ucap pria setelah menutup telepon, lalu melangkahkan kaki menuju ruang tengah.
Sesampainya disana ia disambut oleh tiga orang maid kembar yang tengah membersihkan ruangan. Dengan kompak dan teratur mereka bertiga berbaris menyapa dan membungkukkan badan.
" Selamat pagi tuan Takashiro! "
" Pagi Ran, Rin, Ren. "
" Tuan apa tidur anda nyenyak? "
" Apa anda bermimpi buruk? "
" Tuan, tuan putri belum kembali? " Secara bergantian maid kembar tersebut mulai bertanya dengan ekspresi wajah cemas.
Pria tersebut hanya menghela napas lalu melipat kedua tangannya kedepan dada. Jawaban terbaik untuk mereka bertiga adalah 'ya'. Pertama dia tidak bisa tidur dengan nyenyak kedua dia selalu dapat mimpi buruk bahkan sangat buruk dan ketiga pertanyaan yang membuatnya sakit kepala.
" kalian sudah tahu jawabannya, sekarang lanjutkan saja pekerjaan kalian Ren kau buatkan sarapan roti dengan selai roseberry jangan lupa teh hangat, Ran petik beberapa mawar putih dan letakkan di beberapa sudut ruangan dan Rin siapkan air hangat untuk tuan putri nanti. " Sahut Takashiro memberikan instruksi kepada ketiga maidnya itu.
" Baik! " Respon triplet R kompak.
Mereka bertiga bubar untuk melanjutkan tugas mereka seperti yang telah diperintahkan. Sementara itu Takashiro mulai menuju ke tempat dimana ia mendapatkan informasi dari seseorang.
" Hm pakai mobil tidak akan tepat waktu dan sarapan pagi akan terlambat. Ya ampun nona kau menambah pekerjaan baru yang merepotkan. " ucapnya berpikir sejenak. Pria tersebut memilih untuk pergi dengan cara yang berbeda. Berlari dari atap ke atap dan melompat seperti bukan manusia. Ah ya! Dia memang bukan manusia. Terlalu tampan untuk manusia dan kemampuan luar untuk dikatakan sebagai manusia. Sesampainya di titik yang dimaksud pria tersebut berdiri di bangunan tertinggi, matanya menatap teliti mencari seseorang dibalik kerumunan massa.
Hal itu bukanlah masalah besar baginya, ia bahkan bisa menemukan seseorang dalam hitungan detik ditengah keramaian manusia.
" Bingo " ucapnya sambil tersenyum kecil. Sorot matanya tidak terlepas dari seorang gadis bertubuh kecil tengah duduk manis sedang menikmati roti cokelat ditangannya.
Gadis tersebut nampak tenang menikmati roti cokelat dan tidak terganggu oleh banyaknya manusia berlalu lalang. Sesekali menoleh kiri kanan seperti waspada terhadap sesuatu.
" Roti cokelat di pagi hari akan membuat mood yang buruk ketika sore menjelang. Haruskah diganti atau hm.... " ucap pria tersebut mengusap dagunya dan tetap memperhatikan gadis tersebut.
Di tempat dimana gadis tersebut berada muncul beberapa preman dengan wajah bengis nan mesum menghampiri gadis tersebut.
" Wah wah tidak baik nona cantik sarapan sendirian disini. " ucap salah satu preman bertubuh tambun memperhatikan gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything On You Are Mine
FantasyHidupmu adalah milikku. Jiwamu adalah milikku. Darahmu adalah milikku. Tidak ada yang bisa menyentuh mu dariku. Teruslah hidup dalam rasa sakit, menapaki jalan tanpa keraguan. Berdiri tegak tanpa tergoyahkan. Akan kutemani setiap rasa yang kau rasak...