Tujuh

10K 1.3K 140
                                    

Baekhyun menatap gerbang sekolahnya dengan waktu yang lama. Ia melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah dengan ragu-ragu. Tubuhnya tersentak pelan ketika seseorang menepuk pundaknya, ia menoleh dan mendapati Chanyeol yang menatapnya dengan tatapan bingung. Baekhyun menjauhkan tubuhnya dari Chanyeol, merasakan getaran listrik kecil ketika tubuh mereka bersentuhan.

"Kenapa kau hanya diam? Ayo kita pulang."

Kepala Baekhyun mengangguk dengan wajah yang masih terlihat ragu. Manik sipitnya melirik sekitarnya, sedikit menghela nafas menyadari bisikan-bisikan dan tatapan remeh kearahnya. Dengan mantap Baekhyun berjalan di samping Chanyeol dengan kepala yang sedikit mendongak. Melihatkan keangkuhan yang sering ditunjukkan olehnya. Namun Chanyeol yang melihatnya kembali bingung dengan sikap lelaki mungil tersebut.

Keduanya berjalan beriringan menuju halte bus, lebih tepatnya Baekhyun mengikuti Chanyeol untuk sampai pada halte bus. Mereka menuju halte bus yang lebih jauh karena permintaan Baekhyun agar tidak ada murid dari sekolah mereka. Lagipula Baekhyun tidak mengerti kenapa dirinya dapat terjebak bersama Chanyeol. Dirinya hanya mengangguk ketika Chanyeol memintanya untuk pulang bersama. Lalu ketika bel pulang berbunyi, Baekhyun tidak sempat menolak Chanyeol yang menarik tangannya agar pulang bersama.

Dan disinilah mereka. Duduk pada kursi halte dengan jarak yang cukup dekat untuk menunggu bus datang. Baekhyun harus memastikan dirinya dengan Chanyeol selalu dekat. Karena hanya Chanyeol orang yang di kenalnya. Maniknya menatap lurus kearah jalan raya, wajahnya terlihat tenang. Namun Baekhyun tidak dapat berbohong kalau dirinya sangat cemas saat ini.

"Kau terlihat cemas, apa apa Baek?"

Pertanyaan Chanyeol membuat Baekhyun cukup terkejut. Lelaki mungil itu melirik Chanyeol sekilas kemudian kembali menatap jalan raya dengan tatapan datar. "Ini pertama kalinya aku naik bus."

Chanyeol mengangguk-anggukkan kepalanya, setelahnya ia terkekeh pelan. Heran dengan Baekhyun yang cemas namun masih dapat mempertahankan wajah tanpa ekspresinya. Mau tak mau Chanyeol dibuat gemas oleh lelaki mungil di sampingnya ini. Chanyeol yang menyadari bahwa bus yang akan mereka naiki sudah datang, langsung berdiri dengan tangan yang terjulur kearah Baekhyun.

"Tenanglah. Aku akan mengantarmu hingga depan rumahmu."

Baekhyun melirik tangan Chanyeol. Tanpa menerima uluran tangan Chanyeol, Baekhyun berdiri dan melangkah menuju pinggir jalan. Meninggalkan Chanyeol yang meremas tangannya sambil menghela nafas panjang. Ketika bus telah berhenti sepenuhnya dan pintu terbuka, Baekhyun mengikuti Chanyeol yang telah masuk kedalam bus terlebih dahulu. Setelah Chanyeol membayar tarif bus keduanya masuk kedalam bus. Sayangnya mereka tidak dapat tempat duduk karena kondisi bus yang lumayan ramai. Belum lagi ditambah oleh orang-orang yang baru saja masuk. Membuat keadaan bus bertambah sesak.

Chanyeol menarik Baekhyun agar lelaki itu berdiri pada bagian tengah bus. Ia menyuruh Baekhyun agar berdiri dekat tiang dan menyuruh lelaki itu berpegangan pada tiang. Sedangkan dirinya berpegangan pada jendela, menjada sisi kanan dan kiri Baekhyun agar tubuh mungil Baekhyun tetap pada tempatnya.

"C-chanyeol," kepala Baekhyun menoleh kearah belakang dan mendongak, menatap Chanyeol yang juga tengah menatapnya. Baekhyun terkejut menyadari jarak wajah mereka yang sangat dekat.

"Ada apa?"

"Tidak," Baekhyun kembali menatap kedepan, mengalihkan pandangannya dari Chanyeol yang berdiri di belakangnya.

Sedangkan wajah Chanyeol perlahan merah padam dengan detak jantung yang menggila. Apalagi dirinya dapat merasakan kekenyalan squishy Baekhyun yang sesekali menyentuh paha dan selangkangannya.

'Sial. Jangan sekarang…'

.

My Squishy

My Squishy [ChanBaek • Yaoi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang