Delapan Belas

8.2K 1K 101
                                    

Untuk pertama kalinya, Baekhyun menundukkan kepalanya saat dirinya berjalan di lorong sekolahnya. Biasanya ia hanya menatap lurus, tidak mempedulikan orang-orang yang mengejeknya ataupun melemparkan barang-barang kearahnya. Namun saat ini ia hanya menundukkan kepalanya saat bisikan-bisikan terdengar disekitarnya. Jemarinya saling meremas, tidak mengerti dengan keadaan sekitar. Karenanya ia berjalan cepat menuju kelasnya. Dia rasa tempat duduknya menjadi satu hal yang membuatnya merasa nyaman.

N

amun kenyataannya seluruh pasang mata menatap kearahnya ketika ia membuka pintu kelas. Diam-diam Baekhyun menelan liurnya dengan susah payah. Maniknya menatap tempat dudukya, menghela nafas pelan saat tidak mendapati Chanyeol disana. kekasihnya itu masih belum datang ternyata. Jadi Baekhyun hanya berjalan cepat dengan kepala yang terus menunduk.

"Hey Byun Baekhyun."

Sebuah suara membuat Baekhyun menghentikan langkahnya, namun setelahnya ia kembali melanjutkan langkahnya agar cepat berada di tempat duduknya. Belum sempat dirinya sampai ditempat duduknya, tubuh yang lebih tinggi darinya menghadang jalannya. Mau tidak mau Baekhyun mengangkat kepalanya.
"Kau berpacaran dengan si anak baru itu?"

Entah kenapa, mendengar kata berpacaran membuat jantung Baekhyun berdetak dengan cepat. Membuat rona merah menghiasi pipinya, membuatnya terlihat manis. Dengan canggung Baekhyun menganggukkan kepalanya disertai senyuman tipis.

"Oh tidak!" Daehyun, orang yang menghalang jalan Baekhyun meremas rambutnya dengan kedua tangannya. "Kenapa wajahmu berbeda sekali, Byun?!" ucap Daehyun heboh. "Kau seharusnya lebih banyak berekspresi dari dulu, Byun. Aku baru menyadari bahwa kau sangat cantik."

Baekhyun membolakan mata sipitnya. Setelahnya ia hanya menundukkan kepalanya, bingung harus menanggapi perkataan teman sekelasnya itu seperti apa, karena ini pertama kali untuknya.

"Hey tidak baik menggoda milik orang lain," sebuah suara membuat Baekhyun menoleh. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan senyumannya saat melihat Chanyeol masuk kedalam kelas dan langsung berjalan mendekatinya. Hingga Chanyeol berada disamping Baekhyun, lelaki mungil itu terus menatap Chanyeol. Hingga ia mendongakkan kepalanya.

Chanyeol merangkul pundak Baekhyun saat ia berada disamping lelaki mungilnya. Ia menatap tajam kearah Daehyun yang merotasikan bola matanya. Kemudian menoleh kearah Baekhyun dengan tatapan lembutnya. "Kau tidak apa-apa, Baek? Tidak terluka karena orang itu?"

"Eum…" sahut Baekhyun disertai senyuman tipis dan anggukan cepat. "Aku tidak apa-apa."

Helaan nafas lega dikeluarkan Chanyeol. Ia tersenyum kemudian mengusap rambut Baekhyun dengan lembut dan menuntun tubuh mungil Baekhyun agar duduk ditempat duduk mereka.

.

My Squishy

ChanBaek

Chapter 18

.

K

etika jam istirahat, Chanyeol langsung menarik tangan Baekhyun menuju taman belakang sekolah. Ia tidak mengizinkan Baekhyun untuk makan diatap gedung. Karena disana akan ada ibu mertuanya dan dua pembantunya di masa depan. Ia benar-benar ingin memiliki waktu berdua dengan Baekhyun. Setelah mencari tempat yang tidak terkena sinar matahari, Chanyeol mengajak Baekhyun untuk duduk disana.

Selagi Baekhyun menyiapkan bekalnya, Chanyeol tidak berhenti menatap kekasih mungilnya itu dengan tatapan tajam. Bahkan Baekhyun dibuat bingung dengan sikap Chanyeol hari ini. Lelaki yang baru menjadi kekasihnya itu tidak banyak bicara seperti biasa, bahkan Chanyeol lebih banyak memasang muka dinginnya. Membuat Baekhyun sedikit takut untuk bertanya.

My Squishy [ChanBaek • Yaoi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang