Tiffany memarkirkan mobil yang di kendarai olehnya pada tempat parkir khusus untuk guru. Setelah memastikan mobilnya telah terparkir dengan benar, ia mematikan mesin mobilnya. Saat megambil tas miliknya yang berada di kursi belakang, ia menoleh kearah Baekhyun yang dengan cepat keluar dari mobil. Dirinya juga bergerak cepat keluar mobil untuk mengejar Baekhyun. Tangannya menarik pergelangan tangan Baekhyun, membuat lelaki itu berhenti sejenak di tempatnya.
"Semalam kenapa kau pulang sangat malam?"
Baekhyun menatap wanita di depannya dengan acuh. "Aku bertemu dengan ibuku."
Sebuah senyuman kecil merekah di bibir Tiffany. Wanita itu menghela nafas lega lalu menunjukkan senyuman dengan mata bulan sabitnya kepada Baekhyun. "Syukurlah… aku sempat khawatir. Lalu bagaimana kabar Taeyeon?"
"Dia semakin cantik," usai mengucapkan itu, Baekhyun melangkah menjauhi Tiffany, menuju gedung sekolahnya. Meninggalkan Tiffany yang masih menatap punggungnya.
Sejujurnya Tiffany merasakan setitik rasa sennag saat mendnegar Baekhyun bertemu dengan ibunya. lalu mendengar bahwa kabar taeyeon baik-baik saja. Namun melihat sikap Baekhyun yang tidak seperti biasa, Tiffany menjadi sedih setelahnya. Baekhyun memang menjadi pendiam, namun dirinya dapat merasakan kesedihan lelaki itu. Bagaimanapun, dirinya telah bersama Baekhyun selama bertahun-tahun, dan melihatnya tumbuh berkembang menjadi lelaki yang beranjak dewasa. Walaupun tidak ada darahnya yang mengalir dalam tubuh Baekhyun, Tiffany dapat mengerti Baekhyun lebih dari Nichkhun, ayahnya sendiri.
Setelah menghela nafas, Tiffany memeluk tasnya lalu mulai melangkah menuju gedung sekolah. Namun baru beberapa langkah, sebuah suara membuat dirinya diam ditempat.
"Aku tidak menyangka kau menanyakan kabar bibi Taeyeon."
Tiffany mengenal suara itu. Kim Jongin. Ia kembali menghela nafas kemudian menoleh kearah lelaki tersebut.
"Kau sangat tidak tau malu," Jongin berjalan mendekat kearah Tiffany sambil menghembuskan asap rokok yang telah dihisapnya.
"Jangan merokok di sekolah."
Mata Jongin menyipit. Ia membuang rokok tersebut sembarangan lalu menginjaknya hingga api dari rokok tersebut padam. Setelahnya tanpa mengucapkan satu katapun, ia melangkah meninggalkan Tiffany yang menundukkan kepalanya dengan airmata yang menumpuk di pelupuk matanya.
"Kalian tidak tau apa yang sebenarnya terjadi…" bisiknya pelan seiring menghilangnya tubuh Jongin di balik tembok.
.
My Squishy
ChanBaek
Chapter 9
.
Chanyeol tidak beranjak dari tempatnya sejak dirinya telah sampai di kelasnya. Ia meletakkan tas miliknya lalu berdiri dengan cemas di depan pintu kelas. Menunggu teman sebangkunya datang dengan cemas. Walaupun dirinya mendapatkan pertanyaan dari teman sekelasnya yang lain, ataupun dari kelas lain Chanyeol hanya menjawabnya dengan decakan malas dan gelengan sambil menyuruh orang tersebut pergi dari hadapannya. Yang dia inginkan adalah Baekhyun, bukan orang-orang yang mengganggu pemandangannya dari lorong yang menuju kelasnya.
Saat matanya emnangkap siluet tubuh Baekhyun yang baru saja berbelok kearah lorong, Chanyeol langsung berlari menuju orang tersebut kemudian berdiri di hadapannya, membuat langkah Baekhyun terhenti. Baekhyun mengangkat kepalanya yang tertunduk dan terkejut mendapati Chanyeol yang menatapnya dengan tatapan tajam. Tatapan yang tidak pernah di dapatkan oleh Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Squishy [ChanBaek • Yaoi]
FanfictionChanyeol awalnya tidak peduli dengan sosok Byun Baekhyun yang selalu terbully disekolah barunya. Namun saat pelajaran olahraga, semuanya menjadi berubah. "Ya Tuhan... aku melihat squishy yang cantik!"