"Silvermoon sudah di ambang kehancuran, apalagi yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan pack kita?!"
Semua terdiam. Masing-masing alfa dari klan terkuat di Silvermoon sibuk berpikir dengan perasaan kalut. Cahaya redup dari lilin terlihat goyang beberapa kali terhembus angin. Suara hujan badai dari luar rumah terdengar begitu mencekam.
Di satu sisi, Jung Yunho—pemimpin dari klan Siend terpecah konsentrasinya. Sang istri tengah berjuang melahirkan anak pertamanya saat ini, dan sekarang mereka malah terpisah begitu jauh, tanpa diberi kesempatan untuk dapat berkomunikasi—atau paling tidak, mengetahui sekilas kabar dari istrinya itu.
Bagaimana keadaan istri dan anaknya saat ini? Itu yang memenuhi pikiran Jung Yunho, meskipun pembicaraan yang begitu penting masih berlangsung di antara kelima pemimpin klan.
"Yunho-ya," satu tepukan dirasa di pundak Yunho, membuat pria itu menoleh. Satu senyum tipis ia dapatkan dari pemimpin klan Haver, Kim Youngwoon. "Kau memikirkan Jaejoong?"
Yunho mengusap wajahnya dengan satu tangan seraya menghela napas. "Aku... Benar-benar tidak bisa berpikir mengenai apapun lagi, Youngwoon-ah," lirihnya dengan suara parau.
Youngwoon menepuk-nepuk punggung Yunho pelan, bermaksud menenangkan. Ia sendiri sudah tidak bisa mengikuti lagi arah pembicaraan ketiga pemimpin klan yang tengah berdebat alot sekarang. Terlalu rumit untuk dirinya yang terbiasa berpikir simple dan praktis. Mereka memang tekun, serius dan jenius, berbeda dengan Youngwoon yang urakan. Yunho juga biasanya kalem dan serius, tapi untuk saat ini Youngwoon mengerti kekalutan sahabatnya itu.
"Mereka pasti baik-baik saja, istri dan anakmu itu," Youngwoon berujar lembut.
Senyum tipis terkembang di bibir Yunho, namun masih dengan sorot mata yang sarat akan kekhawatiran. "Yah, semoga saja—"
Omongan Yunho terhenti ketika suara ketukan pintu terdengar. Suara yang cukup keras itu juga otomatis menghentikan perdebatan antara pemimpin dari klan Vermontt, Raven, dan Loure. Mereka kini duduk terdiam di kursi masing-masing.
Youngwoon yang berinisiatif berdiri dan membuka pintu, lantas mengernyit mendapati sosok yang dituakan di negeri Nightingale berdiri di hadapannya.
"Sesepuh Hwang??"
Mendengar perkataan Youngwoon, keempat pemimpin klan di dalam ruangan sontak berdiri. Kedatangan Sesepuh Hwang ke tempat ini artinya beliau telah mendapatkan sesuatu.
"Ramalan kuno dari peninggalan buyutku, aku sudah berhasil menerjemahkannya." Sesepuh Hwang, dengan tongkat kayu tinggi di tangannya perlahan masuk ke dalam ruangan. Di tangannya yang lain terdapat gulungan kertas usang yang warnanya menguning dimakan usia.
Seketika kelima pemimpin klan di ruangan itu memusatkan perhatian pada Sesepuh Hwang. Menunggu orang yang dituakan di negeri Silvermoon itu berbicara lagi.
"Dengarkan baik-baik ramalan ini..." Wanita paruh baya itu perlahan membuka gulungan kertas tersebut ketika sampai di meja tempat para pemimpin klan berkumpul. "Dikatakan bahwa pada malam di mana sumber kekuatan berkumpul, seorang pemimpin baru akan lahir. Penerus tahta dari klan tertua dapat menyelamatkan negeri dari kehancuran. Submisif yang lahir pada bulan purnama satu tahun sebelum kelahiran sang pemimpin adalah penyelamat. Ikatan pada musim berburu ketiga puluh akan memberi kekuatan baru yang tak terkalahkan."
Usai mengucapkan itu, petir menggelegar dari luar rumah, menyilaukan pandangan sesaat. Sesepuh Hwang menatap satu persatu pemimpin klan yang saat ini duduk di hadapannya, terlihat takjub dengan mulut terbuka dan alis mengerut.
"Jadi, kalian mengerti apa itu artinya?" tanya sesepuh Hwang, menggulung kembali kertas usang yang ia bawa.
Kelima pemimpin klan itu menggelengkan kepala mereka bersamaan dengan wajah polos biadab. Sesepuh Hwang sudah gatal sekali ingin memukul kepala mereka satu persatu dengan tongkat yang dipegangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/136896221-288-k456777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Mate; Jaedo
Fanfiction--"Berdasarkan ramalan, alfa dari generasi ketiga belas klan Siend harus dipasangkan dengan omega yang lahir di malam saat bulan purnama muncul untuk menyelamatkan Silvermoon dari kehancuran." Jung jaehyun hampir gila mengetahui ayah dan ibunya perc...