Ten

4K 556 111
                                    

Kim Doyoung menjalani hidupnya selama delapan belas tahun dengan sederhana. Ia memiliki kebun jeruk kecil di depan rumah sebagai mata pencaharian, ditemani dua orang sahabat yang loyal.

Di satu waktu dia pernah merasa cemas, masa heat sebagai penanda bahwa seorang omega telah mencapai pubertas tidak kunjung ia dapatkan, padahal usianya sudah menginjak umur tujuh belas tahun. Walau demikian, hal itu tidak pernah menjadi kekhawatiran berlebih bagi dirinya. Biarkan saja, Doyoung hanya akan tetap hidup di dalam lingkarannya sendiri. Zona yang sudah membuatnya nyaman. Keinginan untuk memiliki mate dan berkeluarga bukanlah suatu prioritas baginya.

Tapi kemudian, suatu ramalan kuno dari sesepuh Hwang memecahkan gelembung kebahagiaannya dan menariknya jatuh. Ia diharuskan menikah dengan Jung Jaehyun -putra dari ketua Klan Siend Jung Yunho, calon ketua klan yang digadang-gadang akan meneruskan jejak Yunho.

Awalnya, Doyoung pikir adalah mimpi buruk untuk menikah dengan Jung Jaehyun, karena ia tahu dirinya bukanlah omega yang sempurna, bukan sandingan yang sepadan untuk alfa sekelas Jung Jaehyun. Pun ia juga tidak ingin memiliki ikatan dengan si jantan yang ciamik. Ia hanya ingin kehidupan sederhananya terus berjalan, tanpa kehadiran siapapun yang dirasa merepotkan.

Tapi kemudian, ia jatuh cinta.

Ia jatuh cinta pada Jung Jaehyun, alfa yang dalam pikirannya adalah seorang yang arogan dan egois. Doyoung pun sudah bertekad untuk membunuh perasaannya, namun ternyata hanya butuh satu tatapan lembut dan kata 'maaf' yang tulus untuk membuatnya luluh dan tidak bisa lagi berpaling. Ditambah dengan heat pertamanya yang kemudian datang di tengah kekacauan, Doyoung dan Jaehyun pun resmi terikat saat itu. Tanda kepemilikan Jaehyun terpampang begitu sombongnya di leher belakang Doyoung, menjadi penghalau bagi siapapun yang tertarik pada si omega.

Seiring waktu berjalan, Doyoung pun hamil. Anak dari Jaehyun yang ia cintai, yang tidak pernah ia sangka akan muncul dalam kehidupannya yang sungguh sederhana. Nyawa yang amat ia tunggu-tunggu kelahirannya di dunia, untuk melengkapi lembar hidup penuh warnanya dengan Jaehyun.

Bagi Doyoung, ramalan yang awalnya ia kira merupakan mimpi buruk, berubah menjadi kisah cinta manis baginya, seperti dongeng dengan akhir yang bahagia.

Tapi ternyata, kebahagiaan yang ia anggap akan menjadi akhir dari kisahnya itu, hanyalah suatu tahap cerita sebelum konflik sesungguhnya tiba. Dan konflik yang ia jumpai saat ini, tidak memiliki penyelesaian apik seperti di dongeng.

Karena ketika Doyoung menginjakkan kakinya di hutan antah berantah itu, berdiri sang ayah yang matanya menyala-nyala penuh dendam. Auranya dingin dan kelam, Doyoung nyaris tidak mengenali pria berambut legam itu, seandainya wajah sang ayah tidak sama seperti terakhir kali Doyoung melihatnya. Kalaupun ada yang berbeda, itu adalah guratan usia yang diukir oleh waktu, bersanding dengan ekspresi wajah yang begitu dingin, tidak ramah seperti yang ada di ingatan Doyoung.

Di sana, sang ayah bahkan tidak memberinya penjelasan; pergi ke mana beliau selama ini sementara Doyoung sebatang kara di Flienna, berduka dan merindu tanpa sokongan keluarga. Kim Jongdae hanya mengatakan satu hal, bahwa ia harus memutuskan ikatannya dengan Jung Jaehyun.

Setelahnya, lidah Doyoung seakan kelu. Ia terdiam tanpa sepatah kata pun meluncur dari kedua belah bibirnya.

Raganya ia rasakan kebas; tapi hatinya seakan jatuh terhempas. Jauh, meluncur kencang hingga hancur berkeping-keping.

Gema suara sang ayah yang penuh penekanan, membunuh telak angannya untuk berbahagia bersama Jung Jaehyun dan buah hati yang tumbuh di perutnya.

Bahkan, Doyoung tidak diberi hak untuk menyuarakan penolakan.

"Kuberi waktu dua bulan untukmu menyelesaikan segala urusan di Silvermoon. Setelah itu, kembali ke sini dan bergabung dengan kami. Dan aku sama sekali tidak menerima bantahan, Kim Doyoung."

Fated Mate; JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang