Warning : M rated scene ahead!
.
.
Jaehyun melewati empat hari tanpa Doyoung dengan begitu menderita. Pikirannya sama sekali tidak fokus, kepalanya pusing karena tidak mendapatkan tidur yang cukup. Kondisi fisiknya sama sekali tidak dapat dikatakan prima saat ini.
Dan sialnya, musim berburu dimulai hari ini.
"Kau harus fokus, Jae." Yunho mengingatkan. Tangannya menepuk-nepuk bahu sang anak. "Prioritasmu untuk dua minggu ke depan adalah bertahan hidup di hutan terlarang dan membawa pulang buruan terbesarmu. Urusan mengenai Doyoung serahkan pada kami."
Jaehyun memejamkan matanya seraya meringis. "Entahlah, ayah. Aku bahkan tidak yakin dapat melakukan shift dengan sempurna."
Jung Yunho menghela napas. Kondisi anaknya benar-benar mengkhawatirkan. Ia yakin Jaehyun bukanlah seorang werewolf yang gampang mati, tapi melihat keadaan sang putra yang begitu kacau saat ini, ia jadi cemas. Para alfa yang lain benar-benar menyiapkan fisik mereka untuk dapat bertahan di hutan terlarang nanti. Tetapi Jaehyun sama sekali tidak begitu. Aura dominasi yang biasanya menguar kuat dari tubuhnya bahkan tidak terasa saat ini. Mata alfa itu terlihat redup dan kosong. Berbanding terbalik dengan pesaing-pesaingnya yang lain.
Saat ini, mereka sedang mempersiapkan diri untuk acara pembukaan musim berburu yang akan berlangsung kurang dari satu jam lagi. Hampir seluruh penduduk negeri Silvermoon datang untuk menyaksikan event yang diadakan kembali setelah delapan belas tahun berlalu ini. Di perbatasan negeri Silvermoon, dekat dengan hutan terlarang yang tampak misterius. Tempat para alfa pemberani akan mempertaruhkan nyawa.
Para alfa yang menjadi partisipan berkumpul di ladang rumput luas di dekat hutan terlarang. Semuanya terlihat gugup namun antusias, saling berusaha menyemangati sebelum berubah menjadi musuh. Beberapa juga tampak ambisius, bersikap dingin dan angkuh pada alfa yang lain—kebanyakan dari mereka adalah calon pemimpin klan.
Johnny Seo sebagai calon pemimpin klan Haver terlihat begitu bersemangat namun terkendali. Kim Jonghyun dari klan Vermontt memasang ekspresi ceria di wajahnya, namun semua yang melihat pasti menyadari kilat berbahaya di mata coklatnya. Lee Taeyong dari klan Raven pun—yang biasanya hanya memasang wajah tidak tertarik dan menguap sepanjang waktu—kini tampak berapi-api, mata gelapnya tampak begitu hidup. Hanya Jaehyun yang terlihat mengenaskan dengan tubuh lesunya.
Di sisi ladang, para petinggi dan pemimpin klan sudah duduk di kursi mereka masing-masing, terkecuali Yunho yang masih mengkhawatirkan sang putra. Pemimpin klan Siend itu masih belum beranjak dari sisi Jaehyun, berusaha memberi kata-kata penyemangat serta nasihat pada putranya itu.
Secaranya, kondisi Jaehyun sangat tidak memungkinkan untuk dapat mengikuti event berbahaya ini, terlalu riskan. Tetapi sebagai calon pemimpin klan, mana bisa Jaehyun mundur dari keikutsertaannya. Bukan karena gengsi, tetapi memang tidak ada lagi calon yang pantas untuk menggantikan tahta Yunho selain Jaehyun, sementara partisipasi dalam musim berburu serta berhasil memenangkannya adalah kriteria utama bagi seorang calon pemimpin klan agar dapat terpilih.
Mundur tidak bisa, maju pun terlalu beresiko. Benar-benar pilihan yang sulit.
"Pokoknya berusahalah untuk tetap fokus," sekali lagi Yunho memberi nasihat. "Nyawamu yang dipertaruhkan di sini. Jangan sampai kau mati konyol."
Jaehyun mendengar semua itu, namun sama sekali tidak berniat untuk membalas. Ia masih belum bisa menata pikirannya. Kepalanya masih terasa berat.
Jung Yunho menghela napas. Ia menepuk pundak Jaehyun sebelum beranjak pergi, kembali ke kursinya bersama pemimpin klan yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Mate; Jaedo
Fanfiction--"Berdasarkan ramalan, alfa dari generasi ketiga belas klan Siend harus dipasangkan dengan omega yang lahir di malam saat bulan purnama muncul untuk menyelamatkan Silvermoon dari kehancuran." Jung jaehyun hampir gila mengetahui ayah dan ibunya perc...