Prolog

5.7K 129 3
                                    

Mei, 2010

Aku mendengar pertengkaran Abah dan Ummi di pagi hari. Sebelumnya, semua terasa baik-baik saja. Dia, wanita itu, dia menghancurkan hidupku, keluargaku, dan kepercayaanku pada cinta. Munafik.


Aku hampir memiliki kesempurnaan cinta keluargaku. Abah yang sangat ku kagumi, pria yang sangat amat ku sayangi itu paling ku benci di dunia. Aku sangat benci dia!

"Bita.." Kata Abah yang terkejut melihat putri sulungnya tiba-tiba berdiri di depannya.

"Kenapa, Bah? Apa Ummi sama Abah nggak bisa selesaikan masalah kalian tanpa ribut? Bita lelah mendengar pertengkaran ini setiap malam." Ungkap Bita jengah.

"Kamu nggak ngerti apa-apa, nggak usah ikut campur urusan orang dewasa!" Jawab Abah marah.

"Bita bukan anak kecil lagi, Bah. Bita bosan tiap hari dengar Ummi yang menangisi Abah tiap malam. Abah kemana? Abah sering nggak pulang ke rumah. Abah selingkuh? Iya?!" Bita tersulut emosinya.

'PLAKK' "Jaga ucapanmu! Kamu berani ya ngomong kasar sama Abah sekarang!"

Aku nggak mengerti, kenapa Abahku bisa berubah seperti ini.

Ummi tidak bisa melakukan apa-apa untuk membela Bita. Ujian kali ini lebih besar dari Allah untuk keluarganya. Ia hanya meminta untuk dikuatkan menghadapi segala masalah yang terjadi di keluarganya tanpa menyakiti siapapun.

"Aku tahu semuanya! Siapa dia? Siapa wanita yang Abah gandeng disini?!" Tanya Bita yang menunjukkan foto di hp nya.

"Itu, bukan siapa-siapa. Client." Jawab Abah terbata-bata.

"Abah mau mengelak lagi? Bita sering melihat Abah dengan dia jalan di Mall. Bita sengaja nggak langsung tanya ke Abah karena Abah nggak mungkin mengakui kesalahan Abah kan? Bita muak." Tukasnya dan meninggalkan kedua orang tuanya.

"Kakak!" Panggil Ummi yang menyusul putrinya.

BITARIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang