New Friend 2

3.2K 375 2
                                    

Baekhyun masih mengatur nafasnya. Ia telah naik ke dalam bus beberapa menit lalu setelah mengejarnya dengan berlari, di tambah dengan tubuhnya yang terasa lemas setelah di pakai Kyungsoo meski belum sampai satu jam.

"Yakk..!! Kau mengacaukannya.." marah roh Kyungsoo sambil menyilangkan tangan di depan dada. Ia tiba tiba saja sudah muncul dan duduk di samping Baekhyun.

Baekhyun mengabaikan Kyungsoo meski ia juga merasa sedikit bersalah. Tapi ia benar benar tidak bisa membantu Kyungsoo sekarang. Ia sudah berjanji pada eommanya untuk pulang sebelum jam 6, dan sekarang sudah jam 5 lebih 10 menit sedangkan perjalanan dari rumah Kyungsoo ke rumahnya memakan waktu satu jam.

"Cihh.. Kau mengabaikanku.. Ternyata memang kau hanya berniat mempermainkanku.." sarkas Kyungsoo

Baekhyun menuliskan sesuatu di atas sticky note yang baru ia keluarkan dari dalam tasnya. Ia menunjukkannya pada Kyungsoo sesaat karena tidak mau di anggap aneh.

"Bisa kita bicarakan nanti saja? Aku sedang tidak ingin di tatap aneh oleh orang lain" tulis Baekhyun

"Kau memang aneh.. Bahkan kau bisa dirasuki.. Tapi baiklah.. Aku tidak sekejam itu membuatmu jadi bahan olokan di dalam bis.." pasrah Kyungsoo pada akhirnya.

Baekhyun menghela nafas lega. Ia mengambil earphone dari dalam tasnya dan memakainya. Ia bisa sedikit lega sekarang. Lagipula tadi bukan sepenuhnya salahnya. Mangnya siapa yang mengulur ulur waktu dari jam 10 siang sampai jam 3 sore hanya untuk mengatakan "ya". Pada akhirnya mereka jadi berangkat terlalu sore ke rumah Kyungsoo.

Baekhyun sedikit terkejut saat melihat seorang malaikat maut di dalam bis. Itu bukan Chen maupun Xiumin. Ia malaikat maut yang lain. Baekhyun alan mengalihkan pandangannya saat melihat Kyungsoo yang malah memandanginya dengan mata yang melebar.

"Apakah dia malaikat mautmu?" tanya Baekhyun sangat lirih. Ia benar benar tak ingin menjadi pusat perhatian saat ini

"Ani.. Aku bahkan tidak tau siapa malaikat mautku.. Hanya saja, lelaki itu membawa pisau.." ucap Kyungsoo sambil menunjuk ke arah seorang lelaki tambun bertubuh gempal yang tengah berdiri di dekat kursi yang berada di depan. Mungkin hendak turun di halte berikutnya, namun anehnya tangannya menggenggam erat pisau dan pandangannya terus menatap ke arah tas seseorang yang duduk di sebelahnya. Ia tak bisa melihat siapa yang ada di sana karena pandangannya terhalang kursi sedangkan tasnya di letakkan di bawah kursi jadi ia dapat melihatnya.

Entah mengapa firasatnya memburuk. Tapi ia sudah berjanji pada Chen maupun Xiumin untuk tidak ikut campur dengan kematian, jadi ia berusaha mengabaikannya. Apapun yang terjadi nantinya ia hanya akan mengabaikannya.

Bis berhenti di sebuah halte. Lelaki yang menggenggam pisau tadi turun membuat Baekhyun bernafas lega. Setidaknya tidak ada pembunuhan yang benar benar terjadi tepat di depan matanya.

Sedetik setelah perasaan lega itu Baekhyun merasakan sebuah kejanggalan. Ia mulai memikirkan ulang apa yang terjadi baru saja sampai Kyungsoo terlihat lebih tegang dari sebelumnya.

Baekhyun mengikuti arah pandang Kyungsoo. Tas yang tadi di taruh di bawah kursi bis masih ada di sana dan basah. Tunggu.. Tas itu basah di bagian bawahnya dengan air yang merembes di bawahnya berwarna merah kental.

Sejak tadi tas itu bukanlah milik penumpang yang menempati kursi tadi, tapi milik pria yang memegang pisau tadi.

"Aaaaaaa.....!!!!" Baekhyun langsung berteriak tanpa sadar membuat sopir bis langsung menghentikan bisnya membuat beberapa mobil di belakangnya mengklakson keras.

Baekhyun masih bergidik saat beberapa orang menanyainya perihal teriakannya yang tiba tiba dan ia hanya berani menunjuk tas penuh darah itu dengan wajah ngeri.

The Indigo's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang