prolog

863 43 7
                                    

Bulan mulai merangkak naik ke langit. Membuat cahayanya yang palsu terlihat jelas. Bintang-bintang bertaburan. Kerlap-kerlipnya membuat siapapun ingin menggapainya. Ingin memilikinya. Begitu besar khayalan seorang anak hanya membuat ibunya tersenyum kecil dan berkata, "suatu saat nanti pasti kamu bisa menggapainya."

Tangisan pilu dan haru terus mewarnai rumah duka itu. Semua menangis. Mereka tak merelakan satu orang dari keluarganya itu meninggalkannya. Namun, apa daya mereka. Ketika tuhan telah berkehendak maka siapapun tak dapat melawannya.

Seorang pemuda yang merupakan
Kakak dari jenazah yang kini berbaring dengan ditutupi kain kafan itu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia menyalahkan seseorang yang telah membuat adiknya begini. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Meski setiap hari ia selalu bertengkar dengan adiknya itu tapi rasa sayangnya kepada adiknya itu begitu besar.

Ia kini melirik tajam kedua orang paruh baya yang memasang ekspresi sedih yang berada tak jauh di sampingnya. Rasanya ia ingin menghabisi kedua orang itu. Karena anaknya lah yang membuat adiknya meninggal. Kalau perlu semua orang yang dekat dengan mereka ia habisi.

Rasa sayang kepada adiknya itu membuat pemuda itu buta. Ia tak tahu lagi harus apa selain membunuh  keluarga itu. Tapi ia tak bodoh. Ia akan menghabisi keluarga itu satu persatu. Tinggal tunggu tanggal permainanya.

                            

Jangan lupa vote dan komen ya!!

#Cerita ini di ubah alurnya. Jadi misalkan baca di part lain tidak nyambung berarti part itu belum di perbaiki/diganti dengan yang baru.

TERORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang