Flashback

6.3K 338 8
                                    

7 tahun yang lalu...

Musim liburan telah tiba. Gadis berparas ayu berusia 22 tahun itu bernama Namira. Ia semangat untuk menghabiskan waktu liburannya bersama kekasih dan kelima temannya ke Batu. Liburan yang memang mereka butuhkan karena skripsi yang menguras otak. Mereka menddapat izin dari orangtua karena beramai-ramai.

Mereka menyewa sebuah villa di Batu yang memperlihatkan penampakan gunung, hamparan sawah hijau luas melintang, dengan pemandangan Kota Batu. Seminggu di Batu mereka berencana mengunjungi Jatim Park, ke Pantai Tiga Warna, Paralayang, Omah Kayu, serta Gunung Bromo.

Namun siapa sangka, liburan yang Namira dan Arjun habiskan saat itu justru menjadi momen pertama keduanya melakukan hal yang tak seharusnya. Malam itu kelima teman mereka mengunjungi saudara Kinanti (salah satu teman Namira dan Arjun). Kinanti dan kelima temannya harus menginap disana karena hujan deras. Akhirnya tinggallah Namira dan Arjun berdua.

Namira berada di balkon belakang villa sambil menyesap hot chocolattenya dan memandang gemerlap malam Kota Batu. Sosok pria berbadan tegap, bermata coklat, kurus dan tinggi melingkarkan tangannya ke perut Namira. Siapa lagi kalau bukan Arjun. Kemudian ia menyandarkan dagunya ke pundak Namira.Dinginnya udara kota Batu menambah romantisnya suasana. Namira tidak memungkiri bahwa pelukan yang diberikan Arjun memberikan kehangatan baginya. Pelukan Arjun adalah candu bagi Namira.

"Sayang, 3 bulan lagi aku akan meneruskan pendidikan ke University of Edinburgh, London. Apa kamu siap menjalani hubungan LDR? Karena mungkin aku akan disana selama tiga tahun untuk melanjutkan S2" tanya Arjun masih dengan posisi menopang dagu ke pundak Namira.

"Apa kamu ragu untuk menjalani LDR? " Namira justru balik bertanya kepada Arjun. Ia seolah-olah tak terima dengan pertanyaan Arjun yang meragukan hubungan yang sudah dua tahun dijalani.

Hening sejenak. Mereka saling menatap.

"Nggak masalah. Aku sanggup untuk LDR., " akhirnya Namira membuka suara.

Mendengar jawaban itu, Arjun tersentuh. Ia lalu mencium bibir kekasihnya. Namira membalasnya. Akhirnya mereka saling melumat satu sama lain. Cukup lama mereka mempersatukan bibir mereka dengan gaya ciuman french kiss. Lama kelamaan ciuman itu kini berubah menjadi ciuman yang menuntut hingga Arjun dan Namira sulit untuk bernafas.

Arjun lalu membawa gadis itu ke dalam kamar dan membaringkannya di atas kasur. Ia menatap mata Namira lekat. Namira tidak memberontak sama sekali. Tatapan Arjun justru berhasil menghipnotis Namira.

Arjun kemudian melanjutkan ciuman menuntutnya pada Namira. Tangannya kini meraba bagian sensitif milik Namira. Sadar akan hal itu, Namira menepis tangan Arjun.

"Arjun, aku belum siap." ujar Namira.

"Oh ayolah sayang! Kenapa? Kita sama-sama mau melakukannya.," keluh Arjun melepas ciumannya. Ia masih di posisinya yang berada di atas.

"Arjun, kamu tahukan ini nggak benar?," jawab Namira sambil menatap Arjun lirih.

Arjun tersenyum. Ia kemudian menatap kekasihnya yang polos itu. Lalu ia mendekatkan bibirnya ke telinga Namira.

"Tenang, sayang. Aku hanya ingin mencoba cara berhubungan seperti yang ada di film dewasa. Percayalah padaku. Kita sudah 20 tahun keatas. Ini pengalaman pertama bagiku." bisik Arjun.

Arjun mencoba memanipulasi Namira. Ia kembali menatap Namira dengan posisi yang sama.

"Kamu percaya kan sama aku? " tanya Arjun.

Namira langsung menganggukkan kepalanya. Tanpa basa-basi Arjun langsung menyerang bibir Namira dengan tempo cepat. Namira yang kesusahan mengikuti tempo Arjun hampir kehabisan nafas.

Back To You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang