Part 14

5.8K 243 16
                                    

"Cari informasi soal Arjuna Bagaskara!" Perintah Reynald pada anak buahnya sambil menggebrak meja di ruangan kantornya.

Reynald masih tidak terima jika nantinya Elsa akan menikah dengan Arjuna. Fakta bahwa kedua orangtua Reynald dan Elsa adalah musuh bebuyutan sekaligus rival bisnis membuat kisah cinta mereka tak berujung. Reynald tak ingin itu terjadi.

Reynald bukanlah sosok seambisius Arjuna Bagaskara. Saking ambisiusnya, Arjuna bahkan tega meninggalkan Namira. Namun jika hal ini menyangkut masalah orang yang mencintai dan dicintainya, Reynald bisa menjadi sosok ambisius yang kejam. Ia bahkan rela melakukan berbagai cara agar Elsa kembali.

"Elsa, aku akan mendapatkanmu kembali meski orangtuamu tak terima! Bahkan seorang Arjun akan aku habisi!" Seru Reynald sambil menghabiskan birnya.

***
Di lain tempat.

"Bagaimana? Kamu sudah mengakhiri hubunganmu dengan bajing itu?" Tanya papa Elsa sambil menonton tayangan televisi di ruang keluarga.

"Namanya Reynald, Pa. Bukan Bajing." Jawab Elsa menegaskan.

"Siapapun namanya. Papa najis untuk menyebut namanya." Tegas papa Elsa yang kemudian mematikan televisi.

"Iya, pa. Aku udah mengakhirinya sesuai yang tertulis di perjanjian. Papa puas sekarang?" Jawab Elsa dengan nada sedikit ketus.

"Baguslah kalau begitu. Papa akan segera merencanakan pernikahanmu dengan Arjuna. Papa dan Om Herlambang sudah sepakat akan menggelar pernikahan kalian tiga bulan lagi mulai dari sekarang. " Terang Papa Elsa.

"Papa gila ya?! Ini terlalu terburu-buru, Pa! Bagaimana dengan Arjun? Apa Arjun setuju menikah dengan Elsa?! Karena kemarin Arjun bilang sudah punya pilihan sendiri," Tanya Elsa dengan suara sedikit meninggi.

"Om Herlambang bilang meski Arjun memiliki pilihan, ia tetap akan menikahkan anaknya dengan kamu." Jelas papa Elsa.

"Pa, kenapa sih papa nggak mempertimbangkan kebahagiaan Elsa? Kalau Elsa bahagia sama Reynald apa salahnya? Lalu apa salahnya juga Arjun bahagia dengan pilihannya?" Tanya Elsa dengan nada meninggi.

"Bahagia? Apa sih definisi kebahagiaan untukmu? Bersama Reynald? Papa yakin itu bukan kebahagiaan. Itu hanya perasaan cinta dan perasaan cinta itu semu. Papa aja nikah sama mama nggak pake cinta-cintaan." Ujar Papa Elsa.

"Pantes aja papa sama Mama di depan orang banyak berakting mesra tapi di rumah nggak pernah. Ternyata ini alasannya." Balas Elsa.

"Kamu tahu apa soal hubungan Papa dan Mama?!" Suara papa Elsa mulai meninggi.

Elsa mendengus kesal mendengar pernyataan papanya. Papanya egois.

"Apakah semua orangtua egois?," Pikir Elsa.

Ia akhirnya beranjak ke kamarnya untuk menenangkan diri.  Ia malas melihat papanya yang ambisiusnya sangat keterlaluan.

***

Di balkon kamarnya, Elsa menikmati pemandangan malam hari sambil menyesap kopi buatannya. Ia meringis miris.

Elsa memang beruntung terlahir di keluarga kaya raya dan memiliki warisan. Serta karirnya yang terus menjulang. Namun sayang kehidupan cintanya menyedihkan.

"Haruskah aku sendiri selamanya jika kehidupan cintaku seperti ini?," Batin Elsa.

Kehidupan cinta tak berujung dan menikah dengan orang yang tidak dicintainya bukanlah akhir kisah yang ia mau. Ia ingin kisah cintanya berakhir bahagia dengan Reynald. Namun bagi Elsa sepertinya itu hanyalah dalam dunia Disney.

Reynald. Ya Elsa sangat merindukan Reynald. Candaannya yang tidak lucu,  pelukan hangatnya, curahan hatinya akibat kerjaan, kekesalannya kepada pegawainya, serta segala yang ada pada diri Reynald membuat Elsa merindukannya.

Back To You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang