part 13

5K 217 8
                                    

Namira kini telah membuka hati pada Arjun. Bukannya Namira terlalu murah hati untuk menerima Arjun yang belum setahun datang di hidupnya, tetapi gelora cinta masa lalu yang masih ada di hatinya. Selain itu Namira harus berpikir tentang kedua anaknya.

Sebelum memutuskan menikah dengan Arjun, Namira ingin kembali pacaran dengannya. Ia ingin lebih mengenal Arjun yang kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan, hot dan dewasa. Berbeda dengan dulu, Arjun yang kurus, kutu buku, dan sedikit childish.

Hubungan percintaan Arjun dan Namira sudah berjalan tiga bulan sejak mereka kembali. Bahkan Namira dan anak-anaknya kerap bermain di apartemen Arjun.

Ya, mereka masih menyembunyikan hubungan karena faktor pekerjaan dan kesiapan. Namira belum siap hubungannya diungkap. Berbeda dengan Arjun yang siap untuk mengakui hubungan. Jadi hanya Jojo, Anjani, Satya, dan Bi Nur yang mengetahui soal hubungan keduanya.

Hari ini, Arjun sibuk mengurus urusan perusahaan yang belum selesai hingga seminggu lebih ia belum bertemu Namira dan anak-anaknya. Ia juga tak lupa mengabari Namira atas kesibukannya. Bahkan tak pernah Arjun melewatkan video call bersama anak-anaknya.

Namira tak pernah mempermasalahkan kesibukan Arjun. Toh, Namira sendiri juga sibuk dengan pekerjaannya.

Saat ini Arjun masih disibukkan dengan urusan pekerjaannya. Ia berkutat dengan dokumen dan komputer.

Handphone nya tiba-tiba berdering. Tertulis di layar "papa". Arjun menarik nafas. Ia berharap bahwa yang menelponnya saat ini Namira.

"Hallo pa! Ada apa?" Tanya Arjun yang mengangkat telepon dengan mode loudspeaker. Ia meletakkan telpon yang diletakkan dekat tugas pekerjannya.

"Jam 7 kamu ada acara nggak, Nak? Papa ingin mengenalkan kamu pada seseorang yang penting." Tanya papa Arjun.

Arjun lalu melihat jam dindingnya di kantor. Jam menunjukkan angka 5 sore. Arjun memperkirakan pekerjaannya mungkin akan selesai kurang lebih dua jam.

"Sepertinya bisa, pa. Tapi nanti Arjun agak telat soalnya masih ribet sama urusan pembukaan cabang di Lombok." Jawab Arjun.

"Baik, tak masalah. Yang penting kamu harus datang. Karena ini penting sekali. Menyangkut masa depanmu dan perusahaan kita," ujar Herlambang pada anaknya.

"Iya, Pa."

"Kita akan makan malam di Hotel Le Meridien."

"Iya, pa. Baik."

Telepon akhirnya dimatikan. Arjun kembali berkutat pada tanggung jawabnya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 19.15. Pekerjaan Arjun sudah selesai. Ia kemudian langsung berangkat menuju ke lokasi dimana akan bertemu papanya.

Sesampai di lokasi, ia mencari sosok papanya. Ia melihat papanya berada di restoran hotel tersebut. Namun papanya tak sendiri. Ada dua perempuan yang satunya muda dan menarik, sedangkan satunya lagi perempuan paruh baya. Disampingnya perempuan paruh baya itu, ada pria yang paruh baya yang terlihat umurnya sama dengan Papa Arjun.

"Selamat malam semuanya. Maaf saya terlambat karena ada hal yang harus diurusi." Sapa Arjun dengan sumringah sambil mengambil tempat duduk disebelah papanya.

"Oh, Arjun! Akhirnya kamu datang juga!" Seru Papa Arjun.

"Kamu masih ingatkan Om Ivan Sastrodirdjo sahabat papa?,"

"Oh halo Om, apa kabar?" Sapa Arjun sambil menyalami mereka semua.

"Wah, Arjun! 20 tahun lebih tidak bertemu, kamu semakin tampan!" Ujar Pak Ivan.

Back To You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang