Karma

5.9K 349 8
                                    



Author POV

Setelah semalam menghabiskan waktu meeting semalaman, Arjun mengajak Satya pada jam istirahat kantor nongkrong di sebuah cafe. Arjun ingin menggali informasi mengenai Namira. Karena semalam Arjun merasa bahwa Satya sepertinya sangat mengenal Namira melebihi dirinya.

"Sat, aku boleh tanya sesuatu nggak? " Tanya Arjun sambil menyesap kopi yang dipesannya.

"Yaudah, bro, tanya aja! Tanya apa sih? Serius amat!" Jawab Satya sambil menikmati americano-nya.

"Lo kenal Namira sejak kapan? Keliatannya kalian akrab banget, " tanya Arjun yang mecoba menggali informasi mengenai Namira.

"Udah lama sih, bro. Dia sahabat Anjani waktu kuliah di Norwegia. Aku kenal dia 5 tahun lalu waktu proses pdkt sama Anjani. Karena aku dekat sama Anjani otomatis aku dekat sama Namira. Ada apa nih tanya-tanya soal Namira? Jangan bilang kamu suka sama Namira ," Ledek Satya sambil menunjuk wajah Arjun.

Tak disangka, pipi Arjun memerah saat diledek oleh sahabatnya.

"Eh, Apaan sih lo! Cuma penasaran aja. Soalnya dia dulu adik tingkat waktu kuliah," Jawab Arjun yang mencoba menolak ledekkan Satya.

Namira adalah adik tingkat kuliah Arjun. Arjun yang pada saat itu masih berusia 22 tahun kerap bolak balik ke kampus untuk menyelesaikan tugasnya sebagai asisten dosen sambil bekerja di kantor ayahnya sebagai staff. Ia kerap bertemu Namira yang merupakan mahasiswi kesayangan dosennya. Kerap bertemu Namira, membuat benih-benih cinta mulai tumbuh. Bahkan keduanya terlihat nyambung saat mengobrol bersama.

Kembali ke topik.

"Namira sudah menikah?, " tanya Arjun lagi.

"Eits, bro! Lo kok tanya itu? Beneran Suka ya sama Namira? Namira emang cantik sih tapi dia garang. Jangan deh! Jangan sama Namira. Kan kriteriamu cewek kalem dan feminim. Jadi nggak bakal nyatu. Emang kamu mau setiap hari debat terus sama Namira? Aku aja yang temennya kadang capek. Habis otaknya pinter banget. Bisa out of the box gitu." cerita Satya.

Satya adalah sahabat Arjun. Meskipun mereka tak pernah satu sekolah, persahabatan mereka sudah terjalin sejak kecil karena ayah ibu mereka berteman dan didukung orangtua Satya juga sama-sama pengusaha.

"Kan aku cuma pengen tanya. Kok tiba-tiba Namira muncul udah punya anak aja!, " dalih Arjun untuk mendapat informasi lebih jelas mengenai Namira


"Namira single cuy! Dia enggak pernah menikah. Dua anak yang kemarin kamu lihat itu anaknya dia sama mantan kekasihnya dulu. Kasihan dia. Ditinggalin cowok brengsek dalam kondisi hamil.," Cerita Satya.

"Anak-anak Namira memang umur berapa tahun, Sat?," Tanya Arjun yang semakin penasaran.

"Kalau nggak salah sih antara enam atau tujuh tahun ya. Soalnya aku bertemu Anjani enam tahun yang lalu. Pada saat itu dua anak kembar Namira masih bayi. Jadi dulu itu aku sering banget ke flat Namira bareng Anjani cuma menghabiskan waktu berdua sambil bantuin dia ngurus anak apalagi Namira saat itu masih kuliah dan ambil kerja paruh waktu.," Cerita Satya yang membuat Arjun semakin tertegun.

"Semenjak saat itu hatinya tertutup, makanya dia nggak mau nikah sampai sekarang. Dia gak percaya laki bro! Sebelumnya banyak banget eksekutif muda, mapan, dan ganteng yang deketin Namira. Bahkkan salah satu pengusaha muda, pesaingmu itu juga sempat suka sama Namira. Tapi hatinya terlalu keras. Aku juga nggak mau menyalahkan dia sih karena nggak tahu sedalam apa lukanya, tapi Anjani bilang, hidup yang lalui berat banget dan belum tentu kita bisa ngelewatinya. " lanjut Satya yang kemudian kembali menikmati hidangan dihadapannya.

Arjun terdiam. Apakah cowok brengsek yang dimaksud Satya adalah dirinya?. Rasa bersalahnya kembali muncul. Arjun masih ingat dengan jelas bahwa Namira datang padanya dan mengatakan dirinya sedang hamil tujuh tahun lalu. Apa benar dua anak kembar itu adalah anaknya? Jika iya, mengapa Namira harus berbohong bahwa ia sudah melakukan aborsi? Ya, ia harus mencari tahu identitas kedua anak itu. Jika benar kedua anak itu adalah darah dagingnya, Arjun berjanji tak akan menyia-nyiakan mereka lagi.

"Hoy, kok malah ngelamun! Kopimu udah dingin tuh!," Sahut Satya.

"Eh, nggak. Hari apa sih sekarang?," Tanya Arjun pada Satya untuk mengalihkan topik.

"Hari Selasa, bro." Jawab Satya sambil membuka handphonenya namun mimik mukanya tiba-tiba panik.

"Bro, sepertinya aku dalam masalah. Aku lupa hari ini harus menemani Anjani untuk kontrol kandungan. Sorry ya bro, aku duluan cabut!," Ujar Satya yang panik karena ada 24 misscall di handphonenya.

Arjun hanya mengangguk dan tersenyum melihat kepanikkan sahabatnya. Semenjak Satya menikah dan istrinya hamil, ia seperti suami-suami yang takut pada istrinya. Padahal dulu Satya yang selalu ada setiap saat untuk menemani Arjun menghabiskan waktu saat suntuk. Apalagi Satya dulu adalah playboy kelas kakap sehingga banyak perempuan yang menjadi korban cinta Satya. Aneh sekali, apa yang diberikan Anjani pada Satya, sehingga mampu menundukkan sahabatnya yang slenge-an ini.


Di ruang kantor Arjun.

Arjun masih berdiri memandangi langit kota Jakarta. Ia masih memikir mengenai identitas dua anak yang semalam bersama Namira. Kejadian tujuh tahun yang lalu saat Namira mengakui dirinya hamil terus membayanginya.

TIba-tiba handphone Arjun berbunyi. Ia kemudian mengeluarkan handphone dari saku celananya. Terlihat nama Arga di layar handphonenya.

"Bagaimana, Ga? Apa informasi yang kamu dapatkan soal wanita itu? " tanyanya pada Arga, pengawal pribadi yang paling Arjun percaya.

"Namanya Namira Prajnamitha. Ia pemilik butik Shamira, dan juga jurnalis handal sebuah media online Aksara Network. Ia juga memiliki sepasang anak kembar diluar nikah berusia sekitar 7 tahun yang bernama Shaka dan Shakila. Hingga saat ini dia tidak sedang dekat dengan lelaki manapun dan tak pernah menikah. Ia memiliki yayasan women foundation yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan. Yayasan itu merupakan yayasan yang menampung korban pemerkosaan, kdrt, dan kekerasan seksual. Ia juga lulusan manajen komunikasi universitas Oslo, Norwegia. Ibunya sudah meninggal 6 tahun lalu, sedangkan ayahnya sudah mati di penjara 3 tahun setelahnya. Ayahnya dipenjara atas kasus kdrt kepada anak dan istrinya. Itu saja informasi yang saya dapatkan, boss."

Mendengar informasi itu, rasa bersalah semakin membanjiri Arjun. Jika dilihat dari garis waktu, Arjun merasa sepasang anak kembar itu adalah anaknya. Tapi Arjun ingin memastikan lebih lanjut.

"Arga, tolong kamu ambil sample rambut anak-anak Namira!," Perintah Arjun kepada Arga.

"Buat apa, boss?," Tanya Arga pada Arjun ditelpon.

" Untuk keperluaan tes DNA. Ingat, jangan sampai ada yang tahu tentang ini termasuk ayahku!," Jawab Arjun.

"Baik, bos."

"Aku butuh secepatnya.," Perintah Arjun.

Arjun langsung mematikan telponnya. Pikirannya terus tentang Namira dan dua anak yang tak sengaja ditemuinya semalam. Arjun akui jika percintaannya tak berjalan mulus semenjak meninggal Namira. Tiga bulan usai ia putus dengan Namira, Arjun sepat menjalin cinta dengan seorang model di London bernama Catherine. Ia bertemu Catherine saat masih kuliah. Namun sayang, usai tiga tahun berpacaran hingga bertunangan, Catherine berselingkuh. Lima bulan usai putus dari Catherine, Arjun menjalin cinta dengan Reva, seorang dokter yang juga teman ayahnya. Namun hubungan mereka tak bertahan lama karena Reva berselingkuh dan hamil bersama pria lain yang juga mantan kekasihnya.

Perjalanan lika liku Arjun soal percintaan membuatnya trauma. Ia trauma dikhianati. Hal itu juga yang membuat Arjun merindukan sosok yang naif dan setia seperti Namira. Tapi ia tahu, Namira yang sekarang bukanlah Namira yang dulu. Arjun sadar ini semua kesalahan dan karma baginya. Tapi ia terlalu malu untuk mengakuinya. 

Back To You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang