Malam itu adalah malam terpanjang bagi keluarga Kim. Ambulans datang dan paramedik segera mengangkat tubuh Taehyung yang mulai dingin dan memberikan pertolongan pertama
Taehyung segera dilarikan kerumah sakit, lagi-lagi Nyonya Kim menemani sang buah hati di dalam mobil ambulans. Tangisannya tak bersuara, namun air mata terus saja mengalir. Tuan Kim, Jimin, Song Ahjumma dan Han Ahjussi menyusul dengan mobil Tuan Kim
Dalam perjalanan, Jimin sengaja menelpon Ryuji, memberi tau pemuda itu jika Taehyung dilarikan kerumah sakit lagi. Ryuji bilang akan menyusul
"Kenapa kau menelpon Ryuji Jimin? Apa tidak mengganggunya?" tanya Tuan Kim
"Tidak, Appa. Ryu hyung bilang jika ada sesuatu yang terjadi pada Taehyung aku harus memberitahunya, lagi pula...-
Jimin menjeda kalimatnya
-darah Taehyung mengalir banyak tadi, aku takut kejadian dulu terulang lagi..., Ryuji akan siap membantu Appa.." jawab Jimin lesu
Tuan Kim yang duduk di kursi belakang dengan Jimin langsung menarik anak itu kedalam dekapannya. Tuan Kim tau, Jimin pasti ketakutan sekarang. Ingatan kejadian saat Taehyung menyayat nadinya dan berakhir harus mendapat transfusi darah, ditambah neneknya yang pergi beberapa waktu yang lalu pasti menghantui anak itu
"Terima kasih Jiminie...kau selalu ada untuk Taehyung...Appa menyayangimu..."
Tuan Kim mengecup singkat pucuk kepala Jimin. Anak itu balas memeluk Tuan Kim erat. Pelukannya sangat hangat dan Jimin menyukainya
Sesampainya di depan ruang UGD, Tuan Kim langsung memeluk istrinya dan duduk di kursi tunggu. Song Ahjumma dan Han Ahjussi berdiri di samping mereka. Jimin memilih duduk di kursi yang agak jauh letaknya. Sendirian, menatap lantai putih yang tak bersalah itu tajam. Kursi tunggu yang ia duduki terasa sangat dingin
"Apa didalam juga dingin, Tae?" gumam Jimin
Hanya isakan Nyonya Kim yang terdengar. Ryuji datang tak lama setelah mereka, dan berdiri bersama Han Ahjussi
Waktu terasa sangat lama bergulir, pintu ruang UGD masih tertutup rapat, lampu pertanda ruangan digunakan masih menyala merah. Semua orang masih harap-harap cemas
"Kenapa lama sekali, apa yang mereka lakukan pada anakku" ucap Nyonya Kim
Ucapan wanita berparas cantik di usiannya yang sudah tidak muda lagi itu terdengar sangat memilukan
"Sabarlah, yeobo..mereka sedang menyelamatkan Taehyungie" jawab Tuan Kim. Tangannya masih mengusap lembut punggung istrinya itu
Ceklek...
Seorang dokter keluar dari ruangan, melepas maskernya dan menghampiri kedua orang tua Taehyung
"Bagaimana keadaan anak saya dokter?" tanya Nyonya Kim
Wajah dokter itu sulit diartikan
"Taehyung sudah baik-baik saja, lukanya tidak terlalu dalam, hanya perlu beberapa jahitan. Sebentar lagi ia akan dipindahkan ke kamar rawat biasa"
Penjelasan dari sang dokter belum melegakan semua orang disana,
"Tapi?" tanya Tuan Kim memberanikan diri
"Kami mohon maaf, tidak bisa memprediksi kapan Taehyung akan bangun. Anak itu sangat tertekan dan dengan kejadian ini, alam bawah sadar Taehyung semakin menolak untuk bangun. Hanya Taehyung sendiri yang tau kapan ia akan bangun"
Bagai disambar petir, Nyonya Kim jatuh pingsan dipelukan suaminya. Tuan Kim panik, dibantu oleh dokter dan Han Ahjussi mereka membawa Nyonya Kim ke ruang perawatan. Song Ahjumma berjalan di belakang mereka. Tinggalah Jimin dan Ryuji
KAMU SEDANG MEMBACA
I Call You Best Friend
Fanfiction||COMPLETED|| Aku akan menjaga kalian.. Janji? Janji.