Park Jimin, seorang remaja yang lahir 18 tahun yang lalu di Busan memiliki hobi berpetualang. Ia gemar menjelajah semua tempat yang bisa ia datangi. Ralat. semua tempat yang tidak membutuhkan biaya, alias gratis. Pemuda berambut smokey grey itu gemar sekali menebar senyum ke semua orang
Park Jimin tidak seperti remaja lainnya, yang hanya bisa berfoya-foya, nakal, dan mengecewakan orang tua. Park Jimin tumbuh hanya bersama sang nenek. Ayah dan Ibunya sudah lama meninggal karena kecelakaan sewaktu Jimin masih bayi
Mereka berdua hidup sederhana di pinggir pantai Busan. Nenek Jimin mempunyai kedai makan kecil di depan rumahnya. Jimin setiap hari membantu neneknya berjualan di kedai itu, walaupun tidak selalu ramai setiap harinya tapi hasil dari kedai itu cukup untuk biaya hidup mereka berdua
Jimin memutuskan untuk berhenti sekolah. Katanya biaya sekolah itu mahal dan dia bodoh, percuma sekolah pun hanya akan membuang-buang uang neneknya. Tapi Jimin punya sahabat terbaik di dunia
Namanya Kim Taehyung. Remaja yang mempunyai senyum kotak itu secara tiba-tiba bisa menjadi sahabat dekatnya. Selalu ada jika Jimin membutuhkannya. Keluarga mereka juga ramah dan sangat baik pada Jimin dan neneknya. Seringkali mereka berdua diajak keluarga Kim berlibur. Orang tua Taehyung pun menyuruh Jimin memanggil mereka eomma dan appa, dan mereka juga memanggil nenek Jimin, ibu
Bicara tentang Kim Taehyung, anak itu aneh. Walaupun ia sangat aktif dan ceria tapi Taehyung tidak punya teman selain Jimin. Ah, dia punya teman satu lagi, tapi biarlah tidak perlu dijelaskan kalian akan paham nanti. Jimin selalu menjadi alarm pagi Taehyung. Anak itu tidak akan bangun jika Jimin belum menarik selimut tebalnya yang menutupi seluruh badan gembulnya itu
Seperti pagi ini
"Selamat pagi eomma, menyiapkan sarapan?" tanya Jimin setelah masuk kerumah mewah itu
"Jiminie.. selamat pagi. Iya Eomma sedang menyiapkan sarapan, tolong bangunkan Taetae ya, suruh dia mandi dan kita akan sarapan bersama. Ibu sudah kembali dari pasar?"
"Hmm..halmeoni belum kembali kerumah saat aku bangun tadi, mungkin sebentar lagi"
Nyonya Kim hanya mengangguk sembari tersenyum manis. Aah.. Jimin tau darimana Taehyung mempunyai wajah yang rupawan itu. Ibunya sangat cantik, dan ayahnya tampan, juga tegas berwibawa. Tidak heran jika Taehyung pun memiliki wajah yang tampan seperti itu
Jimin berjalan menaiki tangga dan langsung membuka pintu kamar Taehyung. Di dalam masih gelap, tirai jendela belum dibuka dan lampu tidur berbentuk hantu lucu itu masih menyala disamping tempat tidur Taehyung
"Tae....Taetae ayo bangun. Ini sudah pagi, kau tidak mau terlambat ke rumah sakit kan? Hari ini jadwalmu check up Tae..."
Jimin duduk di tepi ranjang berseprei bintang-bintang itu dan mengusap pelan punggung Taehyung yang membelakanginya. Tidak ada jawaban dari sahabatnya itu. Hanya dengkuran halus yang terdengar
satu....
.....dua
tiga !
"KIM TAEHYUNG BANGUN!!!!!!!" teriak Jimin tepat ditelinga Taehyung dan menarik paksa selimut kesayangan sahabatnya itu
"Park Jimin!!!!!!" suara Taehyung serak khas orang bangun tidur
"Beberapa bulan lagi kau akan genap 18 tahun Tae, jangan bersikap seperti anak umur 5 tahun lagi, aku bosan setiap hari membangunkanmu" omel Jimin
Taehyung duduk di ranjangnya dengan mata yang masih setengah tertutup. Jimin yang melihatnya gemas, apalagi rambutnya yang berantakan kemana-mana
"Jim...." panggil Taehyung
"Apa? kau mau gendong? Tidak. Jalan sendiri" seperti sudah hapal kebiasaan sahabatnya itu Jimin buru-buru menolak
"Aku lelah Jim...." rengek Taehyung
"Jalan." ucap Jimin singkat
"Kau tidak kasihan padaku?" Taehyung menampilkan aegyonya
"Eomma sudah menunggu kita dibawah. Cepat mandi" jawab Jimin datar. Padahal dalam hatinya ia merapalkan kalimat 'Jangan tergoda jangan tersenyum jangan tergoda jangan tersenyum'
Jimin langsunh turun ke lantai bawah tanpa menghiraukan rengekan Taehyung di dalam kamarnya. Ia membantu Nyonya Kim menyiapkan makanan di meja makan. Neneknya sudah ada di sana juga, memasak sup kesukaannya dan Taehyung
Taehyung tidak melanjutkan sekolah formalnya, ia homeschooling. Anak itu dua minggu sekali harus check up ke Rumah sakit. Jangan berpikiran Taehyung mempunyai penyakit mematikan. Tidak. Tapi ada sesuatu yang mengharuskannya rutin melakukan check up. Kadang Jimin akan ikut bersamanya jika kedai neneknya sepi pengunjung dan kedua orang tua Taehyung tidak bisa menemaninya
Dengan senang hati Jimin akan menemani Taehyung, walaupun sangat lama dan Jimin sering tertidur di bangku rumah sakit. Tapi ia tidak pernah mengeluh, ia berharap Taehyung sembuh. Tidak lebih
Mungkin terdengar egois, tapi Jimin hanya ingin Taehyung melupakan seseorang yang sudah lama menghilang dari hidup Taehyung
To be Continue...
•••••••••••••••••••^ ^ ••••••••••••••••••••
Hi...
Selingan ya, mon- gemes mau nulis genre yang lain lagi, genre yang beda dan belum pernah mon- coba :'))FF ini gak akan banyak chapter kok 🤔 yaaa, mungkin hampir sama kayak 'The Last Melody' yang cuman 5 chapter
Bisa jadi alternatif bacaan ringan sehabis berpusing-pusing ria nebak siapa, apa, bagaimana di FF 'See The Light' 🤭🤭
Semoga sukaaa
Ditunggu vote dan komen ya 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
I Call You Best Friend
Fanfic||COMPLETED|| Aku akan menjaga kalian.. Janji? Janji.