Saya harap hari esok tidak akan ada hal yang menyebalkan lagi, malam.
Kembali lagi bersama fajar yang indah berserta kabut-kabut yang melekat. Untuk pagi ini Yuki tidak terlambat lagi, kali ini dirinya sudah bangun pada saat ayam belum memulai berkokok. Bahkan sekarang dirinya sudah rapi dengan kerudung putih yang dirinya pakai. Seperti biasanya Yuki diantar oleh ayah tercinta.
Hal yang sering dilakukan Yuki sebelum masuk ke dalam kelas adalah mendatangi ruang mading. Ternyata The CM belum ada yang datang, untuk pertama kalinya Yuki datang lebih awal. Saat itu Yuki merapikan dan membersihkan ruang mading sendirian. Setelah, terlihat rapi Yuki melangkahkan kakinya untuk menuju kelas---saat melewati 11 ACC B, ternyata Novi sudah datang dan sendirian di dalam kelas.
"Assalamualaikum Bu," ucap Yuki dengan suara yang berat dan berusaha menakuti Novi.
Novi pun benar-benar terkejut dengan suara Yuki ini.
"Allah akbar," teriak Novi.
"Hahaha, kaget ya," ucap Yuki yang masih terkekeh.
"Wa'alaikumsalam, ampun ya Yuk, kamu ini kagetin aku aja---untung aku nggak jantungan nih," ucap Novi sambil menghela nafas yang berat.
"Eh, btw tumben datang pagi nih," ledek Novi dengan menyenggol tangan Yuki.
"Emang aku biasa datang pagikan," ucap Yuki dengan menggerakkan kedua alisnya.
"Iya aja deh, buat kamu Yuk," ucap Novi dengan pasrah dan hanya dibalas dengan senyuman Yuki.
"Oh iya, Yuk kayaknya sekarang waktu yang tepat buat aku kasih tau tentang Hengky," ucap Novi yang membuat Yuki berubah menjadi serius.
"Iya ayo dong ceritain lagi, gimana kelanjutannya? Masih komunikasi sama Hengky? Sikapnya masih sama kayak yang dulu?" Tanya Yuki yang membuat Novi kewalahan.
"Yaampun Yuk, satu-satu dong, kamu ini sudah kayak wartawan yang mau menjurnalis aja sih, Yuk," jawab Novi sambil memutarkan kedua bola matanya.
"Maaf ya, versi jurnalisnya keluar deh, hehe," kekehan Yuki.
"Jadi, sampai sekarang aku masih berkomunikasi dengan Hengky dan sikapnya ke aku juga masih sama Yuk---entah gimana caranya aku nggak mau terlalu baper sama dirinya."
"Maksudnya gimana nih, aku nggak paham," ucap Yuki yang sambil tersenyum dan Novi hanya bisa menghela nafas saja.
"Yuk, please ya jangan polos bangat apa," ucap Novi yang mulai menepok dahinya sendiri.
"Ih, akukan beneran nggak ngerti, Nov."
"Gini ya, wanita mana sih yang nggak baper sama sikap laki-laki yang lembut ke dirinya? Aku yakin cepat atau lambat kamu juga bakal ngerasain apa yang aku rasain sekarang ..." Novi mendengkus,"Tapi Yuk, pada nyatanya Hengky berbuat seperti itu nggak cuman ke aku aja, dia juga melakukannya kesemua 'Remaja Musolah Wanita' lainnya---intinya kamu jangan baper dulu sama Zunan ya Yuk, itu saranku sih," jelas Novi.
Penjelasan Novi itu ada benernya juga buat Yuki dan membuat Yuki untuk tidak terlalu terpikir oleh bayang-bayang Zunan.
"Siap ibuku," ucap Yuki yang sambil memeluk Novi.
Tidak berasa saat cerita Novi selesai Sari dan Rahma datang secara bersamaan. Lalu, mereka meledeki Yuki yang datang lebih awal hari ini.
"Lah, Yuki tumben udah dateng," ucap Sari dengan muka yang tak yakin.
"Ketempelan jin dari mana nih," kekehan Rahma.
"Ish, apaan deh kalian ini," ucap Yuki dengan raut muka yang mayun.
KAMU SEDANG MEMBACA
F(x)=Y_#HOGWARTSExam
Fiksi RemajaF(x)=Y "You are like complicated composition Function" Mungkin itu yang menggambarkan kisah cinta Yuki. Seorang wanita yang berhijab ini tidak tahu banyak tentang rumusan cinta, sehingga dirinya harus terjebak dalam tatapan palsu Zunan. Hingga ma...