6. MISTERIUS

22 3 0
                                    

Sudah sebulan lebih, akhirnya Yuki bisa melupakan segalanya atas Zunan. Bahkan untuk kali ini, setiap Yuki bertemu dengan Zunan---Yuki sudah tidak terpikirkan lagi akan dirinya.

Malam, hari ini saya benar-benar bahagia.

Terasa koordinat Y sudah kembali hidup kembali.

Setelah terbawa oleh angin sampai di titik Z, ia harus dijatuh'kan.

Tenang sahaja sudah ada transformasi dengan matrik terhadap garis Y.

Karena garis Y sudah intergal pada titik Z.

Sekarang sumbu Y sudah berada pada titik stasioner fungsi berhenti di tingkat atas.

Terima kasih malam, yang sudah mendengar mabukan rumus pada hari ini.

Selesai menulis di buku hariannya Yuki pun menuju tempat tidurnya, untuk menyabut hari baru.

Fajar yang ini akan menjadi fajar baru bagi Yuki. Pagi ini seperti biasanya Yuki harus ke ruang mading terlebih dahulu. Melangkah kakinya dengan penuuh semangat. Tapi, di saat itu juga tiba-tiba saja Kak Ibra datang untuk menanyakan kabar mading sekolah saat ini.

Kak Ibra laki-laki yang berkulit coklat matang ini adalah ketua OSIS di SMK Al-Islam, dimana Kak Ibra sebagai ketua OSIS mempunyai kewajiban menanyakan kabar semua ekskul di sekolah. Apakah ekskul tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Tapi, setelah menanyakan kabar mading tiba-tiba saja Kak Ibra ingin mengatakan sesuatu ke Yuki kalau ada yang menanyakan dirinya.

"Gimana kabar mading untuk bulan ini?"

"Alhamdulillah baik Kak," jawab Kartika.

Kak Ibra menatap Yuki kali ini. Yuki pun juga menatap heran Kak Ibra.

"Oh iya, Yuki aku cuman mau menyampaikan kalau ada yang nanyain kamu," ucap Kak Ibra dengan senyuman yang meledek.

"Siapa Kak?" Tanya Yuki kembali dengan muka bingungnya.

"Nanti juga tau kok---dia ini teman sekelas aku," ucap Kak Ibra sambil terkekeh.

"Emangnya dia nanyain apa ke kakak tentang aku?" Tanya Yuki yang semakin penasaran.

"Kepo'kan intinya dia nanyain kamu Yuk, ya sudah ya atas dulu---cuman mau menyampaikan itu doang kok," ucap Kak Ibra yang langsung pergi ke kelas.

"Ih, Kak Ibra apaan banget sih, ada-ada saja," gerutu Yuki sendirian.

Karena Kak Ibra ngomongnya dengan suara yang keras The CM yang mendengarnya pun langsung meledekin Yuki. Bilang 'Yuki sudah besar ya' ada juga yang bilang 'Akhirnya Yuki normal juga ya' dan ledekan lainnya dari The CM. Jelas saja Yuki diledekkin seperti itu sebab dirinya memang tidak pernah membicarakan tentang cowok kepada The CM.

Habisnya kalau Yuki bicara tentang cowok, pasti mereka tidak akan percaya sama Yuki atau mereka langsung berisik tak karuan tentang cowok tersebut.

"Hm, Yuki diam-diam sudah ada yang mengincar nih," delik Kartika yang langsung ditangkas oleh Yuki.

"Ish, apaan sih nih kalian, aku nggak tau apa-apa juga---bahkan nggak ngerti apa pun yang dibicarakan Kak Ibra tadi," ucap Yuki dengan muka bingungnya.

"Asek Yuki."

"Sudah ya, aku mau ke kelas saja," ambekan Yuki yang langsung ke kelas.

Setelah mendengar ucapan Kak Ibra, Yuki pun mulai berpikir selama perjalanan menuju kelas.

"Mana ada sih, laki-laki yang menanyakan akan diriku ini,," batin Yuki. Kemudian ia menggelengkan kepalanya sambil jalan. Untuk tidak terlalu dipikirkan dahulu, siapa tahu saja Kak Ibra hanya bercanda. Lagi pula, Yuki sudah berkomitmen untuk tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

F(x)=Y_#HOGWARTSExamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang